38

3.4K 316 16
                                    

Lisa pov

Pagi ini aku bangun dengan perasaan gembira. Bagaimana tidak, aku harus bersiap sangat pagi agar bisa menjemput seseorang yang ku sukai selama ini.

Semalam sebelum aku tidur,  dia menelfoku untuk mengajakku berangkat bersama. Tentu dengan senang hati aku mengiyakan,  karena memang itu yang ku inginkan sejak lama, hanya saja aku sulit untuk mengatakannya.

Gadis muda ini sudah membuatku gila,  dia sedikit demi sedikit membuka pintu hatiku yang sudah tertutup rapat. Sungguh aku tidak bisa berpaling lagi, aku semakin ingin memiliki nya. Tapi apakah itu mungkin? Entahlah.

Aku mencari setelan baju kerja dengan warna yang sedikit lebih cerah, mewakili isi hatiku yang sedang bahagia. Dengan parfum yang biasa ku gunakan, seperti nya aku sudah terlihat sempurna.

Aku menuruni tangga untuk sarapan dan menyiapkan potongan buah segar seperti biasa untuk gadis cantik ini. Aku senang saat menyiapkan sarapan untuk nya, karena siang hari dia akan selalu ke ruanganku untuk mengembalikan kotak makan yang sudah kosong.

Itu adalah alasan kenapa setiap hari aku selalu membawakannya sarapan dalam kotak makan ku. Jimin adalah orang yang meletakkan sarapan itu di meja kerja nya,  tidak mungkin aku secara pribadi kesana,  akan menjadi pertanyaan besar dan pasti gadis ini tidak akan suka.

Aku mulai memakan roti panggang dengan selai kacang diatasnya. Selang beberapa menit ku lihat kakak ku mendekati meja makan dan menatapku heran. Dia masih mengenakan piyama tidur nya,  kupikir dia baru saja bangun.

"seperti nya kau sudah akan berangkat lisa? Kenapa begitu pagi?"

Jiso bertanya padaku,  dia duduk didepanku kemudian mengambil gelas untuk menuangkan air mineral. Dia meminum air nya dengan sekali tegukan.

"ada beberapa hal yang harus ku kerjakan unnie." ucapku berbohong, aku tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya.

Tapi jiso mengernyitkan keningnya. Aku tau dia tidak bisa begitu saja percaya ucapanku.

"apakah aku memberimu begitu banyak pekerjaan?" tanya nya lagi.

Aku menggelengkan kepala ku. Kakak ku ini sangat pintar, dia pasti mengingat apa saja yang dia tugaskan padaku. Dan dia akan menyadari jika memang pekerjaanku begitu banyak.

"tidak unnie,  hanya beberapa yang memang belum ku selesaikan. Bukankah sebelum makan siang kita akan meeting dengan client?"

"kau benar,  kenapa unnie bisa lupa. Yasudah selesaikan sarapan mu lisa. Unnie ingin mengurus mario lebih dulu."

Aku merasa lega dengan ucapan jiso barusan. Dengan cepat aku menghabiskan roti panggangku. Aku mengirim pesan pada seseorang kemudian bersiap untuk berangkat. Aku hanya ingin mengatakan padanya bahwa aku sudah berangkat untuk menjemput nya.

•••

"selamat pagi" ucap gadis cantik di samping ku. Dia baru saja masuk ke mobil dan sedang sibuk memakai sabuk pengamannya.

"pagi jennie. Senang akhirnya bisa menjemput mu." ucapku jujur.

Ya,  jennie yang semalam menelfonku untuk berangkat bersama. Entah mengapa, sejak kami menghabiskan akhir pekan sabtu kemarin,  dia lebih sering mengirim pesan padaku. Aku senang dengan perubahannya,  menurutku aku masih punya kesempatan untuk lebih dekat lagi. Jennie memberikan sinyal bahwa dia juga senang berada di dekatku.

"maaf jika aku merepotkan mu lisa." ucap nya lagi sambil menatapku dengan senyum manis nya. Pemandangan pagi yang indah,  aku merasa bahwa hari ini adalah hati keberuntungan.

"aku senang melakukannya. Apakah kita bisa berangkat sekarang?"

Jennie menganggukkan kepala,  aku mulai melajukan mobil dengan perlahan. Waktu ku sangat berharga pagi ini,  aku tidak ingin cepat sampai kantor.

Only FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang