Ini sudah hari ke tiga aku tidak menerima sarapan pagi ku. Kurasa tiga hari ini pula Lisa tidak masuk kantor, apakah dia sakit? Aku bingung menanyakan pada siapa perihal kabar nya. Pesanku saja tidak dibalas dan nomor nya tidak aktif. Aku tidak mungkin menanyakan hal ini pada direktur, akan ada pertanyaan besar nanti nya.
"Kau memikirkan apa Jennie?"
Aku tersadar dari lamunan saat mendengar seseorang menegurku. Aku menatapnya, ternyata aku sedang berada di kantin saat ini. Menikmati makan siang bersama sahabat dan juga mantan kekasih ku.
"Aku hanya tidak enak badan rose." Ucapku untuk menghilangkan rasa penasarannya. Aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku sedang memikirkan lisa.
Kenapa rose bersama dua sahabatku? Karena semenjak acara anniversary perusahaan aku mengenalkan rose pada mereka berdua, rose begitu cepat akrab. Jadi tidak ada salah nya aku mengajak mereka makan bersama bukan, keadaan jadi lebih baik setidaknya aku tidak selalu berdua dengan mantanku ini.
"Jika memang kau tidak enak badan, ijinlah pulang Jennie. Unnie akan memberikan ijin padamu." Ucap Mina yang membuatku tersentuh. Dia memang selalu perhatian denganku sebagai anak buah nya.
"Terima kasih unnie, tapi aku masih bisa melanjutkan pekerjaan ku. Kau tenang saja."
"Jika kau pingsan, aku tidak kuat mengangkat mu Jennie. Pulanglah dan istirahat drumah." Kali ini sana yang bicara, aku terkekeh dengan ucapannya. Lagipula mana mungkin dia akan tau aku pingsan, bukankah kita berbeda ruangan.
"Apakah kau akan tau jika aku pingsan dan langsung naik ke lantai 15?" Tanyaku pada sana, aku masih terkekeh mendengar ucapannya tadi.
Sedangkan yang lain sudah mulai tertawa kecil. Aku senang masih bisa bersenda gurau dengan mereka para sahabat setiaku. Walau sebenarnya hati ku merasa gundah.
"Aku akan menjemputmu pulang nanti. Sekarang habiskan makanan mu sebelum jam makan siang berakhir." Rose menambahkan dengan raut wajah yang sedikit lebih serius. Dia terlihat sangat khawatir denganku, padahal dia tidak tau yang sebenarnya terjadi.
Aku menganggukkan kepala kemudian makan kembali. Makanan ku sudah dingin, tapi rasa nya masih tetap enak. Koki yang dipekerjakan perusahaan seperti nya bukan koki sembarangan.
Walau para sahabatku ini telah menghiburku, tetapi aku masih saja memikirkan Lisa. Ketidakhadirannya ternyata bisa membuatku rindu. Walau aku terkadang sulit bertemu tapi setidaknya dia berada di kantor, tidak seperti tiga hari ini yang menghilang entah dimana. Aku mulai mengkhawatirkannya.
"Unnie, maaf jika tidak keberatan aku ijin sebentar."
Aku bersama kedua sahabatku hendak menaiki lift untuk kembali keruangan setelah makan siang berakhir. Sedangkan rose sudah kembali ke kantor nya beberapa menit lalu.
Sebenarnya ini hari pertama dalam minggu ini rose datang lagi untuk makan siang dengan ku. Beberapa hari sebelum nya dia sangat sibuk, dan memberitahuku bahwa tidak bisa menemani saat jam makan siang. Aku tidak masalah, karena sesungguhnya yang menginginkan bersama dari awal adalah rose, bukan aku.
"Kau mau kemana Jennie? Apa perlu aku antar?" Tanya sana penasaran, dia menghampiriku dan mencoba menyentuh kening ku dengan punggung tangannya
"Aku ada sedikit keperluan, tidak akan lama. Dan aku baik baik saja sana." ucapku, aku sedikit mundur karena sana terlalu dekat.
"aku hanya memastikan suhu badan mu jennie." sana mendengus karena aku berusaha menghindar.
"kau terlalu dekat." ucapku sambil terkekeh.
"Jangan terlalu lama Jennie, jika ada sesuatu kabari aku." Setelah Mina mengatakan itu, pintu lift tertutup dan mereka sudah ada di dalam nya. Aku menunggu sampai lift itu bergerak kemudian melangkah ke tempat lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only Friday
FanfictionBagaimana satu hari terasa sangat istimewa saat ini, saat dimana seharusnya hari hari terasa biasa. gxg jenlisa 🏆 Rank 1 : #gxg 21/08/2022 🏆 Rank 1 : #jenlisa 02/06/2024