Flashback,
"bobby, maaf apa aku bisa bicara sebentar dengan mu?"
Aku menghentikan langkah bobby yang hendak meninggalkan kantor sore ini. Setelah meeting kami tadi siang, aku baru bisa melihat lelaki ini sekarang. Entah dari mana dia, yang ku tau bobby tidak di ruangan sampai sore.
"sebaik nya kita keluar jennie." ucap bobby kemudian aku mengikuti nya sampai keluar kantor. Jam pulang kerja akan tiba, sesekali boleh lah aku pulang lebih awal. Aku sudah siap dengan membawa tas ku dan mematikan laptop ku di meja.
Kami berhenti di salah satu cafe tidak jauh dari kantor, aku menumpang di mobil bobby kali ini.
"apa yang ingin kau bicarakan? Owh ya sebelum nya aku minta maaf sekali lagi pada mu jennie. Akibat ulahku, kau terseret masalah serius." ucap bobby dengan rasa bersalah nya.
Aku tau bahwa dia mungkin tidak berniat jahat padaku. Selama ini bobby tidak pernah terlibat pertengkaran dengan siapapun apalagi dengan ku. Oleh sebab itu aku harus tau kenapa dia nekad melakukan hal yang membuatku terjebak masalah.
"masalah sudah selesai dan aku tidak mendapatkan sanksi apapun. Justru kau yang akan dipindahkan dari seoul. Tapi jika aku boleh tau kenapa kau bisa sebenci itu padaku bobby? Apa aku pernah melakukan kesalahan yang membuat mu tidak suka?"
Kulihat bobby menunduk dan sedikit terdiam mendengar pertanyaanku. Beberapa detik hingga dia mendongak untuk menatapku lagi.
"maaf jennie, ada hal yang membuatku melakukan itu. Aku tidak bisa bercerita padamu tapi kau harus waspada, seseorang mungkin ingin kau pergi dari perusahaan." ucap bobby menjelaskan.
Aku sungguh terkejut, siapa yang tega ingin menyingkirkan aku. Aku merasa bahwa selama ini tidak pernah mengusik orang lain. Aku hanya berteman dengan sedikit orang dan hubungan pertemanan kami selama ini tidak bermasalah.
"bisakah aku tau bobby?"
"dia cukup dekat denganmu. Tapi maaf aku sudah berjanji untuk tidak bicara jennie, aku hanya memberimu peringatan karena bagaimana pun aku bersalah. Berhati hati lah, kau orang baik dan aku sungguh menyesal jennie. Maafkan aku."
Aku tidak bisa memaksa bobby akan hal ini, aku tau dia tidak akan melakukan jika tidak terpaksa. Aku hanya bisa menghela nafas panjang kemudian kembali tersenyum. Setidaknya bobby sudah menerim hukumannya, aku tidak akan mempermasalahkan lagi dengan nya.
"terima kasih bobby. Aku akan mengingat peringatanmu."
"jangan pernah katakan tentang pertemuan kita ini jennie. Kumohon padamu."
Aku mengangguk, aku pasti akan merahasiakannya. Lagipula posisi ku di perusahaan sudah tidak aman. Akhirnya kami menghabiskan kopi dan bicara beberapa menit lagi. Aku memutuskan untuk pulang dengan taksi setelah ini. Penjelasan bobby cukup menjawab rasa penasaranku walau semua masih teka teki.
Flashback off.
"lalu apa kau tau siapa pelaku nya jennie?" tanya lisa padaku setelah mendengar penjelasan ku barusan.
Kami sedang menghabiskan waktu di sebuah cafe tidak jauh dari rumah ku sekarang. Lisa sudah menjemputku sore hari saat aku masih sibuk dengan pekerjaanku, tapi karena aku tau dia butuh ruang untuk bicara, aku mengajak nya ke cafe ini.
"aku tau dan sudah menduga dari awal. Orang itu selalu saja ikut campur urusanku lisa." ucapku. Lisa masih saja dengan wajah dingin nya, aku tau dia juga penasaran.
"itulah kenapa kau mengundurkan diri?" tanya lisa lagi. Aku tersenyum dengan pertanyaannya.
"sebenarnya aku tidak berniat untuk mengundurkan diri secepat ini. Tapi sesuatu membuatku terpaksa melakukannya dan aku yakin kau juga tau alasannya lisa. Rose sudah mengatakan padaku situasi disana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Friday
FanfictionBagaimana satu hari terasa sangat istimewa saat ini, saat dimana seharusnya hari hari terasa biasa. gxg jenlisa 🏆 Rank 1 : #gxg 21/08/2022 🏆 Rank 1 : #jenlisa 02/06/2024