28

3.3K 329 19
                                    

Sudah satu minggu semenjak rose mengajak jennie makan malam dluar untuk membicarakan sesuatu yang penting. Setelah itu setiap hari nya dia akan datang ke kantor untuk mengajak jennie makan siang bersama. Dia mengatakan bahwa firma hukum nya dengan perusahaan tempat jennie bekerja cukup dekat.

Termasuk siang ini,  rose sudah menunggu jennie di kantin seperti biasa nya. Jennie yang memang sendiri menuju kantin langsung mendekati rose yang duduk tenang di salah satu bangku dekat pintu masuk.

"apa sudah lama kau menunggu?" tanya jennie yang sudah di depan rose. Rose mendongak untuk melihat wajah jennie kemudian dia tersenyum.

"aku baru tiba,  ayo makan."

Jennie berjalan menuju meja yang memang terdapat banyak makanan. Sedangkan rose di belakang nya, mengikuti jennie.

"apa kau tidak masalah selalu makan di kantin kantor seperti ini?" tanya jennie kembali, mereka sudah duduk di tempat rose menunggu tadi. Jennie sebenarnya tau bahwa rose tidak terbiasa makan di keramaian dan tempat umum. Tapi entah mengapa rose selalu senang bersama jennie di kantin kantor nya yang sangat ramai itu.

"tidak masalah bagiku selama ada kau jennie. Kenapa kamu tidak mau makan diluar kantor bersamaku?" tanya rose penasaran kali ini.

Sebenarnya rose selalu mengajak jennie untuk makan di resto sekitar kantor tapi jennie selalu menolaknya. Jadi rose mengalah dan menemani jennie makan di kantin setiap hari nya selama seminggu ini.

"aku menyukai rasa makanan dsini." ucap jennie.

Rose mengangguk sambil terus mengunyah makanannya. Jennie terkekeh melihat cara rose makan,  pipi nya akan terlihat menggebung dan itu menggemaskan.

"makanlah perlahan. Kau selalu saja memasukkan begitu banyak ke dalam mulut." ucap jennie.

Rose menoleh ke arah jennie, ada perasaan senang dalam hati nya.

"jika kau menyuapi ku, maka tidak akan sebanyak ini yang masuk ke dalam mulutku jennie." rose tersenyum penuh arti sedangkan jennie memutar bola mata nya malas.

"aku tidak akan melakukan itu." ucap jennie acuh tetapi rose malah terkekeh melihat sikap jennie.

Pada saat mereka bersenda gurau,  ada sepasang mata yang memperhatikan dari jauh. Seseorang itu hanya berdiri di balik jendela kaca besar yang membatasi kantin. Setelah beberapa menit orang itu pergi tanpa jennie dan rose ketahui.

•••

Doyoung datang untuk menjemput jennie sore ini,  karena memang jennie menyuruh doyoung datang setelah pulang kerja. Seperti biasa doyoung menunggu di area parkir dan bersandar pada kap mobil nya. Dia memainkan game dalam ponsel nya, tanpa dia sadari seseorang mendekati.

"doyoung." panggil seseorang itu yang kemudian doyoung menoleh ke arah nya.

"selamat sore nuna,  bukankan kau boss jennie nuna yang tempo hari datang ke rumah?" ucap doyoung sopan kemudian menyimpan ponselnya di dalam saku celana.

"benar. Apa kau menunggu jennie?" tanya lisa lagi kemudian bersandar di kap mobil di samping doyoung. Lisa sengaja menghampiri adik jennie saat melihat dia ada di area parkir.

Walau aura yang lisa pancarkan selalu dingin,  tetapi doyoung tetap ramah menanggapi nya. Tidak masalah bagi doyoung karena sudah biasa menghadapi appa nya yang sama seperti itu.

"iya, jennie nuna memintaku untuk menjemputnya tadi."

Lisa mengangguk kemudian diam beberapa saat. Dia seperti sedang berfikir.

"doyoung,  sebenarnya saya ada keperluan dengan nuna mu. Apakah kau tidak keberatan jika saya yang mengantar nya untuk pulang?" tanya lisa pada lelaki di samping nya yang masih menatap lurus ke depan karena canggung jika bertatapan dengan lisa.

Only FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang