36

3.4K 320 20
                                    

"jennie, ayo pulang"

Aku terkejut karena tiba tiba rose menarikku dengan kuat. Dia seperti nya sudah sedikit mabuk,  tubuh nya sangat bau alkohol. Aku menahan langkahku,  kemudian rose menatapku tajam.

"apa yang kau lakukan rose?" ucapku sedikit kesal,  bagaimanapun aku tidak enak dengan lisa yang masih diam melihat ke arah kami.

"sudah malam,  aku ingin mengantarmu pulang." ucap rose lagi tidak mempedulikan seseorang yang sedang berada di dekat ku.

"biar aku yang akan mengantar jennie miss park, kau seperti nya cukup mabuk."

Aku menatap lisa yang bicara dengan aura dinginnya itu. Rose melepas genggaman tangannya padaku kemudian mendekat ke arah lisa. Aku ingin menahan rose tapi dia begitu cepat.

"aku yang menjemputnya tadi,  jadi aku bertanggung jawab untuk mengantar nya pulang miss lisa. Terima kasih tawaranmu." ucap rose dingin dengan menatap tajam ke arah lisa.

"bukankah menyetir dalam keadaan mabuk adalah sebuah pelanggaran miss park? Kau akan membahayakan dirimu sendiri dan juga jennie." kulihat lisa sangat tenang saat mengucapkan itu pada rose.

Kedua wanita tinggi ini berdiri sangat dekat. Sehingga tidak akan ada yang mendengar ucapan mereka jika tidak dalam jarak yang dekat juga. Aku kini berada di belakang rose.

"aku masih sadar, jangan khawatir." ucap rose kesal.

"aku mengkhawatirkan staff ku,  dia tanggungjawabku. Aku akan menyuruh supirku dan juga jiso unnie untuk mengantarmu miss park."

"tidak perlu." ucap rose singkat.

Aku merasa ada yang aneh diantara mereka. Tatapan mereka satu sama lain tidak lah ramah. Aku berfikir apakah mungkin rose menyadari bahwa lisa dekat dengan ku? Ah,  tidak mungkin, rose tidak pernah melihat aku dan lisa begitu dekat.

Mereka saling menatap kini, tatapan nya sangat tajam hingga aku merasa takut. Apa mereka akan bertengkar dsini,  kuharap tidak. Rose sama sekali tidak menunjukkan keramahannya kali ini, dia terlihat marah.

"miss lisa,  biar aku pulang dengan rose." aku mencoba meredakan ketegangan diantara mereka. Bukan aku mengabaikan ajakan lisa,  hanya saja rose pasti melakukan sesuatu yang memalukan nanti jika aku menolak di depan umum seperti ini. Aku masih bisa menangani rose, dia terlihat masih sadar.

Rose tersenyum mengejek. Lalu berbalik dan menggenggam tangan ku lagi,  aku menatap lisa yang masih terdiam. Aku merasa bersalah padanya tapi aku akan menjelaskan nanti. Aku yakin lisa pasti mengerti,  toh dia tau bahwa rose hanya temanku.

"kenapa mengajakku pulang begitu cepat?" aku mulai beralih kepada gadis disampingku ini. Dia berhenti di tempat yang sedikit sepi kemudian menoleh kearahku.

"aku lelah,  apa kau masih ingin menikmati pesta ini?" tanya rose lembut sambil tersenyum padaku. Wajah menyeramkannya langsung berubah saat bicara padaku.

"tidak,  seperti nya acara memang akan selesai rose. Tapi aku ingin berpamitan dulu dengan sahabatku."

Aku memang harus berpamitan, terutama pada imo Sa-Rang, aku khawatir mereka mencari ku lagi seperti tadi. Dan aku pasti akan merasa bersalah jika itu terjadi.

Rose menganggukkan kepala kemudian ikut denganku ke tempat dimana para sahabatku ada. Mereka terlihat masih berbincang disana.

"imo,,  apa kau masih lama dsini?" tanya ku pada imo Sa-Rang yang asik ngobrol dengan mina.

"tidak jennie, sebentar lagi kemungkinan imo pulang." ucap imo ku sambil menatapku dan rose yang berdiri disamping nya.

"jennie pamit lebih dlu imo, rose sudah lelah dan dia akan mengantar jennie pulang."

Only FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang