68 (End)

5.2K 314 18
                                    

Hari paling bahagia untuk jennie dan lisa sudah tiba. Mereka sudah mengucap janji setia di sebuah gereja besar di pusat kota bangkok pagi hari, dengan disaksikan keluarga dan kerabat dekat, akhirnya hubungan mereka sah di mata hukum dan agama.

Kini waktu nya resepsi yang diadakan di rumah besar milik keluarga manoban. Bambam benar benar mengatur semua nya secara detail, pesta terlihat sangat mewah dan menawan. Dekorasi modern dengan paduan dua budaya antara thailand dan korea. Begitu pula sajian yang dihidangkan, semua adalah makanan khas kedua negara tersebut.

Tamu undangan sudah terlihat berdatangan satu demi satu. Mulai dari keluarga, kerabat, sahabat, rekan bisnis bahkan kolega lama yang masih berhubungan baik dengan keluarga manoban. Sedangkan yang datang dari korea adalah beberapa kerabat jennie, teman baik dan beberapa pegawai kantor MB group yang ada di korea.

Lisa yang sudah siap dengan gaun indah nya, hendak menghampiri jennie yang masih berhias di dalam kamar. Tapi kemudian seseorang menahan langkah nya.

"lisa!"

Panggil orang itu yang membuat lisa menoleh ke arah nya dengan cepat.

"unnie, kau membuatku terkejut saja. Ada apa?" tanya lisa acuh karena kesal langkahnya terhenti untuk masuk ke dalam kamar.

"mommy mencarimu. Tamu sudah banyak yang datang tapi kau belum muncul diantara kita. Ayo kita sambut para tamu." jiso hendak menarik tangan lisa, tapi lisa tetap pada posisi nya.

"aku harus memanggil jennie dulu unnie." ucap lisa kemudian melepas tangan jiso.

"ada rose di dalam, biarkan mereka meyelesaikan riasannya. Kita menunggu saja di sana."

Jiso menunjuk ke luar rumah di mana pesta kebun diadakan. Karena halaman rumah yang begitu luas, bambam memutuskan untuk mengadakan resepsi di luar ruangan. Lagipula banyak nya tamu akan memenuhi rumah itu, karena ini pertama kali nya penerus manoban melakukan pernikahan.

Lisa terdiam sesaat memikirkan saran jiso, kemudian dengan langkah berat dia mengikuti jiso ke luar rumah. Lisa pikir jennie akan menyusulnya bersama rose. Sedangkan di dalam kamar, rose terus saja mengajak jennie bicara.

"harus nya aku yang ada di posisi lisa." ucap rose sambil cemberut yang membuat jennie terkekeh. Mina yang melihat itu, menahan tawa nya.

"tidak bisakah kau sedikit bersahabat di pernikahan mantanmu rose?" ucap mina dengan nada menggoda.

"diam mina."

Mina tertawa, sedangkan jennie hanya terkekeh.

"kau masih saja belum merelakanku rose? Apakah kau belum tertarik dengan kakak nya? Kupikir kalian cukup dekat." jawab jennie.

Rose kembali menatap pengantin itu dengan tatapan aneh nya. Mina merapikan kembali gaun yang jennie kenakan karena riasannya sudah selesai.

"bagaimana aku bisa merelakan wanita cantik seperti mu jennie. Masalah jiso, aku masih belum berani terlalu jauh. Apakah dia punya perasaan yang sama?"

"kau akan mengetahui nya jika lebih berani mengungkapkan perasaan. Ayoo keluar, kurasa para tamu sudah menunggu ku."

Jennie berjalan dengan mina, sedangkan rose mengikuti nya dari belakang. Bukan berarti rose masih menginginkan jennie, hanya saja rose suka sekali menggoda mantan nya itu.

Saat jennie keluar dari rumah, lisa yang memang selalu menatap ke pintu utama langsung menghampiri nya. Diraihnya tangan jennie agar merangkul lengannya. Semua orang yang menyaksikan menatap penuh kagum pada kedua wanita cantik diambang pintu itu. Mereka terlihat cocok dengan gaun yang senada, sangat menawan.

Only FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang