"kau?"
Aku terkejut, mengapa dia bisa tau keberadaanku setelah sebulan kami terpisah. Dia masih diam menatapku dan aku tidak dapat membaca suasana hati nya.
Saat aku sudah mulai dekat, dengan cepat lisa menarikku. Aku jatuh dalam pelukan nya yang sangat erat. Paperbag ditanganku lepas dan aku mulai bersandar di dada nya. Aku merindukan wanita ini sungguh aku tidak bisa menampik lagi.
"lisa." ucapku lirih, air mata ku mulai jatuh membasahi pipi dan baju yang lisa kenakan.
"jangan menangis. Aku merindukanmu jennie."
Pelukan kami makin erat, angin yang berhembus membuat ku merasa hangat dalam dekapan lisa. Rasa nya aku tidak ingin melepas wanita ini jika saja keadaan tidak memaksaku untuk melepasnya.
Setengah jam kami saling berpelukan, aku sama sekali tidak merasa lelah walau seharian dalam kesibukan. Hanya saja isakan tangisku mereda, aku mulai tenang.
"darimana kau tau keberadaanku?"
Kami saling melepas pelukan kemudian aku berdiri menatap wajah nya. Lisa seperti biasa tanpa ekspresi, tapi dia memegang bahuku menarikku perlahan. Dengan lembut lisa mencium keningku, aku merasa kenyamanan itu kembali lagi.
"kemanapun kau pergi, aku akan mencarimu jennie." ucap nya padaku setelah melepas ciumannya.
Aku tidak tau harus berkata apa. Antara senang dan sedih, aku bertarung dengan pikiranku sendiri. Aku sudah memegang janji ku pada direktur, tapi aku juga sangat menginginkan adik nya.
"ayo masuk."
Aku membuka pintu dan ku lihat lisa mengambil semua barang belanjaan ku yang terjatuh di lantai. Dia mengikuti ku sampai ke dalam, kemudian mata nya melihat seisi ruangan yang mungkin asing bagi nya.
"kau sudah makan malam?" tanya ku lagi, kami sedang membereskan belanjaan.
Lisa menggelengkan kepala nya, dia masih saja memasukkan sayuran yang telah ku pilih ke dalam lemari pendingin. Aku memperhatikan wajah nya sekali, dia sedikit lebih kurus dan kantung mata hitam terlihat samar di sekitar mata nya. Kupikir mungkin dia kurang istirahat, mungkinkah dia memikirkan ku?
"aku akan memasak sesuatu, tunggu sebentar."
Lisa menoleh pada ku kemudian mengangguk. Pasti dia sangat lapar. Aku hanya memasak sesuatu yang sederhana saja agar lisa tidak menunggu terlalu lama.
Author POV
Seseorang menghampiri Jennie dan Lisa yang masih berada di dapur. Walau Lisa hanya duduk menunggu, tapi mereka tidak berniat menjauh satu sama lain, Lisa hanya ingin melihat Jennie lebih lama setelah sekian lama tidak bertemu.
"Kau masak apa unnie? Wangi sekali sampai ke kamar."
Kedua wanita itu menoleh ke arah suara yang menyapa nya. Jennie yang memang sudah hampir selesai sedang menyajikan nasi goreng kimchi yang dibuatnya di atas piring.
"Kau belum tidur Jihoon?" Tanya jennie pada lelaki muda yang sudah bergabung di meja makan.
"aku menunggu mu unnie." ucap jihoon sambil menatap lisa yang masih dengan aura dinginnya.
"owh ya, kenalkan teman unnie. Dia dulu bos unnie di kantor, nama nya Miss lisa."
Jennie mengenalkan lisa pada jihoon, dengan cepat jihoon berdiri kembali kemudian membungkuk untuk memberi salam hormat.
"salam kenal miss lisa. Aku jihoon teman doyoung."
"panggil unnie saja." ucap lisa datar, dia langsung mengambil nasi goreng yang di sodorkan jennie barusan. Dengan perlahan lisa mulai mencicipi makanan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Friday
FanfictionBagaimana satu hari terasa sangat istimewa saat ini, saat dimana seharusnya hari hari terasa biasa. gxg jenlisa 🏆 Rank 1 : #gxg 21/08/2022 🏆 Rank 1 : #jenlisa 02/06/2024