66

3.2K 308 25
                                    

"ada apa memintaku untuk meeting sepagi ini lisa?" tanya jiso padaku yang memang sengaja meminta nya untuk bertemu di kantor pagi hari.

Aku datang lebih dulu dan menunggu nya di dalam ruang direktur. Ada hal penting yang harus aku bicarakan pada nya. Selama aku tinggal bersama jennie,  aku hanya bisa bicara dengan kakak ku dikantor. Waktu ku lebih sering dengan gadis muda itu untuk mempersiapkan pernikahan kami.

"maaf direktur. Ada beberapa hal yang harus aku sampaikan padamu." ucapku sopan,  aku berdiri dari sofa kemudian duduk di kursi tamu depan meja kerja nya. Jiso sedang sibuk menyalakan laptop dan mengambil beberapa berkas yang sudah menumpuk di meja.

"katakan saja, unnie akan mendengarkan."

Kulihat kakak ku masih saja sibuk dengan beberapa berkas yang telah dia pilih. Aku mengerti semenjak persiapan ku menjelang pernikahan,  jiso banyak menghandle pekerjaan yang seharus nya ku kerjakan. Aku tidak enak pada nya,  tapi kepentinganku yang lain juga harus aku prioritaskan.

"bolehkah aku meminta mino untuk perusahaan jennie? Sebagai ganti nya aku akan memilih sendiri seseorang untuk menempati posisi mino sekarang." ucap ku to the point. Aku tidak mau banyak berbasa basi.

Jennie beberapa minggu ini meminta ku untuk memecat mino,  alasannya adalah agar mino mau bergabung dengan nya. Aku tau bahwa mereka bersahabat cukup lama,  dan aku percaya pada mino untuk saat ini.

"kenapa jennie meminta mino?" kali ini jiso meletakkan pena nya kemudian menatap ke arah ku.

"perusahaan jennie sedang banyak proyek kerjasama,  dia membutuhkan beberapa orang ahli termasuk mino. Mereka sempat bekerja bersama dulu saat di universitas. Aku ingin meminta ijin dari mu sebelum memindahkannya kesana."

Penjelasanku membuat jiso terdiam,  mungkin dia akan mempertimbangkan. Lagipula jennie bukanlah orang lain lagi,  dia akan menjadi istriku.

"baiklah, unnie akan mengadakan meeting nanti siang untuk membicarakan ini. Bagaimana pun beberapa bagian yang terlibat harus mengetahui ini."

"bisakah kita adakan meeting esok hari direktur? Aku sudah berjanji pada jennie, setelah makan siang akan menemaninya ke tempat yang kau sarankan untuk memesan gaun pernikahan kami. Waktu sudah dekat unnie,  satu bulan lagi pernikahanku akan tiba."

Jiso tersenyum mendengar penjelasanku. Aku hanya bisa menatapnya dengan menahan senyum,  bagaimana pun aku sedikit sulit menghilangkan sikap dingin ku. Walau bersama jennie aku akan lebih hangat.

"tidak terasa waktu begitu cepat lisa. Kau semakin dekat dengan hari bahagia mu, unnie sangat senang. Tapi maaf kan unnie karena tidak bisa menepati janji untuk membantu mu menyiapkan segala nya. Kau tau bahwa pekerjaan yang kau titipkan begitu banyak."

"unnie jangan khawatir. Bambam sudah mengatur semua nya disana, lagipula lebih baik dia yang meyiapkan karena pesta memang diadakan di thailand. Dan maafkan aku unnie,  aku akan mengganti waktu sibuk mu setelah menikah." ucapku merasa tidak enak. Tapi mau bagaimana lagi memang benar hari pernikahanku semakin dekat.

"tenang lisa. Owh ya,  seseorang sudah ku kirim ke swiss untuk mengerjakan beberapa proyek disana sesuai dengan permintaanmu. Lalu apa rencanamu selanjut nya?"

Aku sedikit menampilkan senyum senang, jiso memang selalu bisa diandalkan. Tetap tenang,  aku kembali menatap kakak ku ini.

"kita lihat saja nanti apa yang terjadi unnie, aku hanya ingin fokus menyiapkan pernikahanku. Semua demi kebaikan ku dan juga jennie. Terima kasih banyak, kau selalu membantu ku unnie."

Jiso berdiri dari duduk nya kemudian menghampiriku. Dia tau apa yang harus di lakukan sebagai kakak yang baik,  oleh sebab itu hanya dia yang aku percaya selama ini.

Only FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang