15

3.7K 346 5
                                    

Lisa masih berkutat dengan tumpukan kertas di atas meja nya. Seminggu ini jiso memberikan lisa banyak pekerjaan sepulang nya dari swiss dan itu sangat menyita waktu nya.

Kantor sudah mulai sepi dan hari mulai gelap. Menandakan bahwa sudah malam hari,  tetapi wanita cantik itu masih betah di dalam ruangannya.

Tok,,  tok,,  tok,,

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian lisa dari semua hal yang ada di meja kerja nya.

"masuk"

Pintu terbuka perlahan, lisa masih tidak memperhatikan bahwa ada seorang pria memasuki kantor nya. Dengan langkah pelan,  orang itu mendekati lisa dan berhenti tepat di depannya.

"selamat malam miss lisa."

Lisa mendongak,  melihat orang yang menyapa nya.

"ada apa ten?"

"maaf saya mengganggu, tetapi miss jiso menelfon saya untuk mengingatkan miss lisa bahwa hari sudah malam. Dia menunggu dirumah."

Lisa menghela nafas panjang. Dia sudah menduga hal itu pasti terjadi. Selama lisa tinggal bersama nya,  jiso selalu memperlakukan lisa sebagai anak kecil. Walau mengganggu,  tetapi lisa tidak pernah protes dengan kakak semata wayang nya itu.

Jiso sudah berkali kali menelfon ke ponsel nya tapi di abaikan. Lisa hanya ingin fokus menyelesaikan pekerjaannya. Dan Ten adalah jalan terakhir jiso untuk menanyakan perihal adik nya. Jiso tau,  Ten pasti berada di sisi lisa setiap waktu nya.

"dia selalu memperlakukanku seperti anak kecil." gumam lisa tanpa diketahui asistennya itu.

"owh ya, bagaimana perkembangannya?" lisa kembali bicara pada Ten yang masih diam menunggu.

"saya mengikuti nya hari ini,  mereka kembali jalan bersama, kemudian mereka masuk ke dalam sebuah resto jepang tidak jauh dari sini miss."

Lisa mengkerutkan kening,  sedikit berfikir lalu kembali dengan wajah datar nya.

"apa yang mereka lakukan?" tanya lisa lagi penasaran.

"seperti nya hanya makan malam miss. Tapi maafkan saya tidak sampai mereka selesai saya langsung kesini, mrs. Jiso mendesak untuk saya menjemput miss lisa segera."

Ten menjelaskan kondisi nya. Lisa hanya diam mendengarkan apa yang dikatakan asistennya itu,  entah apa dalam pikirannya tapi lisa tidak menunjukkan reaksi.

"baiklah,  kita pulang."

Lisa merapikan meja kerjanya. Sedangkan Ten langsung ke bawah untuk menyiapkan mobil.

•••

"lisa"

Suara seseorang menghentikan langkah lisa yang ingin menaiki tangga untuk menuju kamar nya. Lisa menoleh ke arah sumber suara tersebut dan ternyata jiso sedang duduk di sofa sambil menatap nya.

Tidak ingin menghiraukan kakak nya itu, lisa melanjutkan langkah nya. Dia langsung masuk ke dalam kamar,  meninggalkan jiso yang sedang menahan emosi nya.

Setelah membersihkan diri dan berganti baju. Seperti biasa lisa ke balkon untuk melihat langit malam ini. Tapi betapa terkejutnya dia,  kakak tersayang nya sudah duduk di bangku dengan dua cangkir kopi di atas meja.

"apa yang unnie lakukan?" tanya lisa penasaran kemudian duduk disamping nya.

"menunggu mu untuk melihat langit. Bukankah kau menyukai nya?" ucap jiso tenang masih dengan tatapan yang mengarah ke langit malam ini. Banyak bintang bertaburan,  malam ini sangat cerah.

Only FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang