4

4.5K 386 7
                                    

Tidak terasa sudah 5 bulan aku bekerja di perusahaan ini. Aku sudah mulai memahami sebagian besar tugas ku dan apa saja yang aku harus lakukan. Secara umum semua orang yang bekerja dsini baik dan profesional,  aku sudah mengenal beberapa orang dari bagian ku ataupun bagian lain. Tidak menutup diri untuk berkenalan dengan siapapun,  aku mulai banyak memiliki teman.

Hari ini adalah pertama kali aku harus menghadiri meeting. Mina selaku kepala bagian meminta ku untuk menemani nya,  jadi aku harus bersiap dengan apa saja yang dia butuhkan sebagai bahan meeting nanti siang.

"jennie,, bersiap lah sebentar lagi kita harus ke lantai 23 untuk meeting dengan para petinggi." mina mengingatkanku lgi dan aku segera menyusun berkas laporan.

"semua sudah ku siapkan. Apakah aku harus ikut unnie?" aku hanya ingin memastikan,  jujur saja aku sedikit gugup bertemu dengan para petinggi perusahaan ini.

"tentu,  meeting kali ini adalah tentang pengadaan barang ke kantor cabang di daegu.  Kau harus tau kondisi nya."

Aku tau bahwa MB group mempunyai banyak cabang di Korea,  tapi aku sama sekali belum pernah memegang salah satu pekerjaan untuk salah satu dari cabang nya. Selama ini mina hanya memberikan beberapa pekerjaan ringan dan aku masih terus diberikan arahan.

Beberapa menit bersiap akhirnya aku mengikuti mina untuk ke lantai 23 dimana ruang meeting besar berada. Aku belum pernah ke lantai itu sebelum nya karena sangat tertutup,  hanya orang tertentu yang bisa masuk. Didalam nya hanya ada ruang CEO,  Direktur dan General Manager. Wajar saja ruangan itu tertutup untuk umum.

Setelah pintu lift terbuka,  aku sedikit kaget dengan apa yang aku lihat. Ruang ini sangat indah dengan dekorasi nya. Sungguh,  ku rasa aku akan betah jika ditempatkan kerja di sini.

Kami memasuki ruang meeting,  sudah hampir semua datang kecuali direktur kami. Kulihat miss lisa di ujung bagian depan disamping kursi direktur. Dia hanya sibuk dengan ponsel nya tanpa menghiraukan orang disekeliling.

Bicara soal wanita es itu,  aku baru beberapa kali melihat dan menyapa nya. Sedangkan miss jiso,  lebih ramah dibanding adik nya itu. Aku kadang heran bagaimana wanita secantik itu bisa begitu pendiam.

"aku akan melaporkan pekerjaan kita,  kau dengarkan dengan baik jennie."

Aku tersadar dari lamunan mendengar mina bicara padaku. Aku menoleh dan menganggukkan kepala.

"apakah ini akan lama?" tanya ku penasaran.

"setidaknya kita tidak akan keluar sebelum satu jam."

Pintu terbuka,  miss jiso datang dengan seorang wanita disebelah nya. Aku masih saja kagum dengan khariswa wanita ini,  dia sungguh sangat menawan.

"selamat siang,  maaf terlambat. Apakah meeting ini sudah siap dimulai?"

Semua orang menganggukkan kepala kemudian satu persatu orang dari divisi ku melaporkan pekerjaan kami. Tidak terkecuali mina, saat gilirannya dia langsung melaporkan apa yang telah aku siapkan. Sedangkan aku sndiri hanya duduk mendengarkan mereka.

Aku baru menyadari bahwa meeting akan lebih rumit dibanding membuat laporan. Suasana sangat tegang dan aku baru merasakannya. Sesekali aku melirik miss lisa yang sama seperti ku,  dia hanya diam dan mendengarkan.

Satu jam berlalu, aku menghela nafas lega karena miss jiso menutup pertemuan ini. Aku merapikan berkas dan catatan ku. Banyak hal yang harus aku lakukan dari hasil meeting ini.

"bolehkah aku ke toilet dulu mina unnie?" tanyaku pelan,  aku sudah tidak bisa menahan lebih lama lagi.

"silahkan, dari pintu masuk kau terus saja ke kiri,  toilet ada di ujung sana."

Only FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang