Jennie pov
"lisa, apa yang ingin kau lakukan?"
Aku merasa gugup dengan tindakan lisa yang tiba tiba, tatapan mata lisa yang tajam membuat ku sesak. Aku berusaha mengeluarkan kata meskipun aku merasa bibirku terkunci.
"istirahatlah jennie, kenapa kau repot menyiapkan minum untukku. Jgn terlalu lelah."
Aku menghela nafas lega saat lisa kembali duduk disampingku. Ternyata dia hanya menyuruhku untuk tetap di tempat tidur. Kurasa dia berlebihan karena aku sudah merasa lebih baik. Aku mencoba mengatur nafasku lagi.
"aku sudah lebih baik. Demamku sudah turun lisa. Aku hanya mengambilkan minum untukmu, itu tidak membuatku lelah sama sekali."
Lisa mengangkat tangannya kemudian ditempelkan pada keningku. Jantungku masih berdegup kencang tapi aku mulai menyukai sentuhannya padaku. Aku merasa nyaman.
"demam mu sudah turun dan kau berkeringat. Apa aku boleh pulang sekarang?"
Ada perasaan sedih di hati ku saat dia meminta untuk pulang. Aku masih ingin bersama nya, kehadirannya membuatku merasa tidak kesepian.
"bagaimana jika setelah makan malam? Kurasa sebentar lagi sudah gelap lisa. Mau kah kau menetap sampai makan malam tiba?"
Aku memperhatikannya yang tetap terdiam, dia seperti berpikir tapi entah apa yang dipikirkannya. Aku berharap dia mau menerima tawaranku kali ini, aku hanya ingin berlama lama dengannya.
"Baiklah."
Aku tersenyum, kemudian beranjak lagi dari kasur ku. Tapi Lisa menahan lenganku.
"Kau mau kemana?" Tanya nya padaku yang hendak berdiri.
"Aku ingin membersihkan diri dan menyiapkan baju untuk mu. Kurasa kau juga sudah tidak nyaman dengan baju kerjamu itu lisa."
Lisa melepas genggaman tangannya di lenganku. Aku langsung berjalan ke lemari dan mencari baju yang kira kira akan muat dengannya. Setelah dapat, aku menelatakkan satu stel baju santai diatas tempat tidur.
"Aku mandi duluan lisa, tunggu sebentar."
Aku beranjak menuju kamar mandi dengan membawa baju ku sendiri. Lisa masih memperhatikanku, dan aku mulai salah tingkah dengan tatapan mata nya.
Setelah mandi dan berganti pakaian. Aku mengajak Lisa ke balkon yang ada di depan kamar ku. Aku ingin berbincang sambil menunggu makan malam tiba. Aku memperhatikan Lisa yang memakai pakaianku kemudian aku tersenyum.
"Kenapa kau tersenyum?" Tanya Lisa yang duduk di samping ku.
"Kau terlihat seperti seumuran denganku, baju itu pas untukmu Lisa."
Lisa menatapku yang terkekeh karena apa yang kulihat. Sungguh dia sangat berbeda dengan tampilannya saat di kantor, dan aku menyukai itu.
"Baju ini terasa nyaman. Apakah aku boleh membawanya pulang?"
Aku semakin ingin tertawa, kenapa dia begitu lucu sekarang. Aku menatapnya dan menahan tawaku, dan dia masih seperti biasa dengan aura dinginnya.
"Jika kau menyukai nya, itu akan menjadi milikmu lisa. Bawa saja."
Lisa mengangguk, seperti nya dia merasa senang. Akhirnya kami menatap pemandangan yang ada di depan kami hingga beberapa menit lama nya. Menikmati pemandangan sore menjelang malam yang indah, kemudian aku memulai obrolan ringan dengannya.
Author pov
"Nuna, makan malam sudah siap. Eomma menunggu di bawah."
Jennie menajamkan pendengarannya, dia seperti mendengar suara seseorang memanggil dari balik pintu. Jennie beranjak dari kursi yang ada di balkon untuk membuka pintu kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Friday
FanfictionBagaimana satu hari terasa sangat istimewa saat ini, saat dimana seharusnya hari hari terasa biasa. gxg jenlisa 🏆 Rank 1 : #gxg 21/08/2022 🏆 Rank 1 : #jenlisa 02/06/2024