Lisa masih setia duduk di ruang tamu memperhatikan dua remaja yang asik bermain game. Sedangkan jennie bersiap karena dia menerima ajakan lisa untuk menemani nya di apartemen. Entah mengapa, kali ini jennie merasa bahwa tidak ada salah nya sesekali meluangkan waktu. Jennie berharap bisa lebih mengenal lisa dengan banyak bertanya dengan nya di waktu yang panjang.
Setengah jam sudah, jennie keluar kamar dan menghampiri wanita dewasa yang menemani nya. Jennie hanya membawa perlengkapan pribadi beberapa dan baju ganti.
"lisa, aku sudah siap." ucap jennie.
Lisa yang sedari tadi menatap layar di depannya, menoleh ke arah jennie.
"kau cantik jennie." ucap lisa sambil berdiri dan mendekati gadis yang lebih muda.
Jennie hanya tersenyum, lisa dengan cepat menggenggam tangannya kemudian menuju pintu utama. Tapi saat jennie hendak membuka pintu, dia tersentak. Seseorang mengetuk pintu dari luar.
Jennie memandang lisa sedangkan lisa sudah sejak awal memandang jennie. Mereka sama sama bingung, siapa yang berkunjung di waktu yang cukup malam. Sampai beberapa ketukan menyadarkan mereka kembali. Jennie membuka pinty perlahan.
"rose?" ucap jennie.
"maaf mengganggu di waktu semalam ini jennie." ucap rose lirih dengan tampang nya yang memelas.
"ada apa rose. Ayo masuk."
Jennie melirik ke arah lisa yang menganggukkan kepala tapi betapa terkejut nya mereka saat ada seseorang yang lain berdiri di belakang rose. Dengan wajah yang menunduk, seseorang itu hanya diam.
"direktur?" ucap jennie terkejut.
Jiso mengangkat kepala nya dan betapa dia lebih terkejut melihat lisa ada di samping jennie. Bagaimana lisa bisa bersama jennie, sedangkan jiso sendiri dilarang untuk mencari gadis muda itu. Akhir nya jiso dan lisa saling menatap beberapa detik hingga jiso kembali mengalihkan pandangan pada jennie.
Jiso berusaha menenangkan diri nya dari keterkejutan, lalu dia tersenyum. Rose yang menyadari bahwa keadaan menjadi canggung, dengan cepat menarik tangan jiso dan masuk ke dalam rumah.
Jennie dan lisa masih saling melirik, mereka kembali tidak menyangka dengan kejadian yang tiba tiba. Ini sudah larut tapi rose dan jiso kenapa datang bertamu.
Saat jennie tersadar dari lamunan, dia kembali berjalan cepat dan menghampiri doyoung. Jennie meminta adiknya dan jihon menghentikan permainan sebentar dan kembali ke kamar. Jennie berfikir jika ada hal penting hingga mereka datang di waktu yang cukup malam.
"silahkan duduk direktur." ucap jennie sopan.
Rose langsung menuntun jiso duduk disamping nya pada sofa yang berbeda dengan lisa dan jennie. Hening sejenak, mereka masih dalam pikiran masing masing. Tapi rose terus memperhatikan jennie dan lisa bergantian, ada yang aneh menurut rose.
"seperti nya kalian akan pergi keluar?" tanya rose penasaran, kali ini dia hanya menatap jennie yang memakai pakaian rapi dan juga membawa tas.
Jennie yang menyadari tatapan rose langsung meletakkan tas itu di sofa. Kemudian melepas coat nya sambil melihat lisa yang tetap tenang pada posisi duduk nya.
"kami ada keperluan tadi, tapi bisa ditunda sampai besok. Owh ya, ada apa kau dan direktur kesini?" tanya jennie lagi karena rose belum menjawab pertanyaannya tadi.
"apakah sesuatu sangat penting?" tanya rose lagi dengan penuh selidik.
"tidak rose. Jawab saja pertanyaan ku." ucap jennie lagi sambil memutar bola mata nya malas. Rose masih saja cerewet dengan urusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Friday
FanfictionBagaimana satu hari terasa sangat istimewa saat ini, saat dimana seharusnya hari hari terasa biasa. gxg jenlisa 🏆 Rank 1 : #gxg 21/08/2022 🏆 Rank 1 : #jenlisa 02/06/2024