35

3.2K 316 15
                                    

"jennie"

Aku menghentikan langkahku kemudian menoleh ke belakang. Betapa terkejutnya aku melihat seseorang yang sudah sangat lama tidak bertemu. Dia semakin tampan dengan baju formal nya itu, aku sedikit terpana dengan tampilan luar nya.

"eunwo"

Ucapku kemudian dia tersenyum dan menghampiri. Aku melirik rose yang terdiam di sampingku,  entah apa yang dia pikirkan tetapi kali ini rose tidak tersenyum sama sekali.

Owh ya,  eunwoo ini adalah senior ku saat di universitas. Dia juga anak dari menteri komunikasi yang juga atasan dari appa ku,  kami jelas saling mengenal walau tidak terlalu dekat. Eunwo juga mengenal rose karena memang saat kuliah dulu rose selalu menempel pada ku. Tapi eunwo tidak tau bahwa rose kekasihku,  dia hanya mengetahui rose sebagai sahabat.

"hey,, akhirnya bisa berjumpa dengan mu lagi jennie. Hey rose,  apa kabar?" eunwo menyapaku dan juga rose di samping ku.

Eunwo mengulurkan tangannya padaku untuk berjabat tangan. Kemudian setelah itu dengan rose.

"kabar baik sunbae,,  senang bisa bertemu denganmu lagi." rose menjawab sapaan eunwo. Dia memang selalu memanggil sunbae karena jelas kami junior nya dulu. Kali ini kulihat rose tersenyum tipis.

Wajar saja rose bersikap seperti itu,  dulu rose sangat cemburu dengan eunwo. Terkadang kami sering bertengkar hanya karena eunwo mengajakku bicara di kampus dan rose tidak menyukai nya. Sedangkan aku sama sekali tidak ada perasaan apapun pada lelaki ini, aku hanya menganggap nya oppa karena dia terlalu baik padaku.

"senang bertemu dengan mu juga oppa. Apa yang kau lakukan dsini?" tanya ku penasaran. Tidak mungkin dia bekerja di MB group sedangkan appa nya punya bisnis sendiri selain menjadi menteri di pemerintahan. Lagipula menurut appa ku,  eunwoo sudah bergabung di dalam kementerian.

"aku menemani appa yang kebetulan mendapat undangan dari direktur jiso. Lalu apa yang kau lakukan? Apa kau juga mendapat undangan?" tanya eunwo penasaran.

Tapi sebelum aku menjawab pertanyaan sunbae ku ini, rose memotong obrolan kami.

"jennie,  aku akan kembali ke meja ku. Jika sudah selesai,  temui aku disana." ucap rose sambil menunjuk meja yang berada paling depan dekat dengan panggung utama.

"aku akan menyusulmu nanti rose." ucapku.

"maaf sunbae,  aku tinggal dulu." rose berpamitan dengan lelaki di depanku kemudian dia meninggalkan kami berdua.

Aku menyadari bahwa rose sedang menahan kesalnya,  tidak biasanya dia memasang wajah datar seperti itu. Tapi aku membiarkan saja,  toh sekarang kita berteman.

"maaf oppa, pembicaraan kita terpotong. Owh ya,  aku jelas mendapat undangan karena aku bekerja di MB group oppa. Sudah satu tahun aku menjadi staff perusahaan ini." aku menjelaskan.

Lelaki di depanku masih saja menatapku,  yang membuatku merasa tidak nyaman dengan tatapannya. Tapi kemudian dia tersenyum saat menyadari aku memperhatikannya.

"kau bekerja disini. Pantas saja jika kau hadir dalam acara besar ini jennie. Kenapa tidak mengikuti jejak appamu untuk bergabung di kementerian? Aku sudah menjadi staff di sana selama satu tahun ini." eunwo menjelaskan yang sebenarnya aku sudah tau dari appaku.

"aku hanya ingin menjadi diri ku sendiri oppa. Aku menyukai pekerjaanku sekarang. Owh ya eomma mengatakan kau mencariku saat acara makan malam dirumahmu?" aku teringat dengan ucapan eomma tempo hari.

"ya,  aku berfikir kau ikut dengan mereka. Ternyata kau tidak ada, jadi aku menitipkan salam."

"maaf oppa,  kebetulan aku ada acara malam itu."

Only FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang