[4]

173K 2.6K 41
                                    

syapa kangen Om Yudis cungg👆

VOTE KOMEN JANGAN LUPA YA OKK
———

"Rumah kamu sepi, orang tua kamu mana?" Pertanyaan basa-basi Yudistira saat melihat keadaan rumah Shesa tidak menunjukkan adanya aktivitas manusia lain selain mereka. Kosong melompong.

Iya, Shesa membiarkan laki-laki empat puluh tahun itu masuk ke dalam rumahnya setelah mendengar adanya kabar baik soal foto telanjangnya yang ia ceritakan kemarin.

"Mama papa lagi di luar negeri." jawab Shesa singkat mendudukkan dirinya di sofa.

Yudistira mengangguk-angguk. Melakukan hal yang sama seperti kekasih putranya. Tanpa ragu atau malu ia duduk di dekat Shesa. Jelas sekali terlihat gadis itu sedang menjaga jarak dengannya.

"Ada apa?" tanya Shesa langsung pada intinya.

Laki-laki dewasa di depannya itu terkekeh. "Mas ga dikasih minum dulu? Haus loh sayang, dari tadi ngobrol di telfon tapi kamu diem aja." ucapnya menimbulkan respon bergidik dari Shesa.

"Nanti aja beli minum sendiri. Jangan manja." ketus Shesa.

"Oh, jadi kamu mau diajak jalan? Ayo deh keluar. Mumpung hari Minggu gini." Sepertinya otak Yudistira agak susah konek dengan ucapan Shesa. Entah apa yang merasuki pikiran laki-laki itu.

Mata Shesa membola. Mendengar betapa pede dan salah tafsir dari ayah kekasihnya. "Apa sih, Om! Jangan ngawur deh. Asal ngomong aja." ucap gadis itu kesal.

Lagi-lagi Yudistira terkekeh. Gemas sekali gadis di depannya kini. Apalagi pakaian yang dikenakan Shesa yang penuh dengan hiasan gambar-gambar kartun menggemaskan.

"Buruan gimana kabar baiknya. Sebelum saya usir lagi nih."

"Jangan terlalu formal, sayang. Aku-kamu aja biar lebih santai. Kita kan ga lagi rapat." Yudistira tertawa kecil.

"Ya ya iya aku." Shesa mengangkat kedua bahunya acuh. Ikuti saja kemauan laki-laki itu agar ia segera mengenyahkan Yudistira dari pandangannya.

"Oke." Yudistira berdeham membasahi tenggorokannya. "Mas udah dapet info soal foto telanjang kamu. Ternyata, itu cuma editan. Satya minta temennya untuk edit foto itu diganti muka kamu. Memang tujuannya sebagai ancaman."

Penjelasan Yudistira membuat Shesa menganga. Diam-diam hatinya mengucapkan syukur karena selama ini perasaannya benar. Ia tidak pernah mabuk atau menyentuh barang haram itu. Hati dan pikirannya sangsi saat Satya menunjukkan foto telanjang bulat dengan wajahnya.

Tetapi yang membuatnya semakin menganga adalah Satya sendiri yang mengeditnya. Lantas apa tujuan laki-laki itu membuang-buang waktu dengan mengancamnya menggunakan foto yang jelas-jelas palsu.

"Foto itu bisa Satya gunakan sebagai ancaman saat kamu melawan atau mau putus dari dia. Kata teman-temannya, dengan foto itu Satya bisa mengendalikan kamu." lanjut Yudistira.

Memang dengar-dengar, Shesa sempat menjadi 'taruhan' teman-teman Satya. Mereka menantang Satya apakah bisa mendapatkan Shesa si anak olimpiade. Satya dengan segala kecongkakannya, berusaha membuktikan itu.

Ia ingin memberikan kesan bahwa Shesa adalah gadis bodoh yang terikat padanya. Buktinya sudah diselingkuhi puluhan kali tetapi tetap bersamanya. Padahal tidak tahu saja ada foto bohongan yang digunakan sebagai ancaman.

"Ini foto aslinya," Yudistira menyodorkan foto yang merupakan pemilik asli dari tubuh editan Shesa.

Foto erotis perempuan dengan kaki mengangkang menampilkan kewanitaannya. Matanya terpejam dengan bibir terbuka menggoda si penjepret foto. Juga, si wanita itu tidak terlihat seperti orang lokal. Wajahnya seperti orang barat.

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang