[10]

116K 1.7K 72
                                    

tuh kan bisa bareng kan. abis Om Reno gantian Om Yudis. biar sama-sama enak ahahaha

YOKK VOTE KOMEN!! JANGAN LUPA RAMEIN YA, KOMEN SETIAP PARAGRAF YAA!!

MASIH PERLUKAH AKU INGETIN KALO PART INI ADA MESUM MESUMNYA? AHAHAHA🤣🤣🤣 PASTI UDAH PADA HAFAL GIMANA SI OM KALO UDAH SAMA PACAR ANAKNYA

‼️‼️🍌🍼🥛💦🐱🍆‼️‼️

————

Shesa sedang kesal dengan pacar gelapnya yang sudah tua bangkanya dan menyebalkan itu.

Apa masalahnya?

Yudistira pergi ke luar kota. Sejak seminggu yang lalu dengan alasan ada pekerjaan yang diurus. Tetapi sejak seminggu itu pula pria itu tak menghubunginya. Tak sedikitpun memberi Shesa kabar. Itulah yang membuat gadis itu sebal tak terkira.

Dirinya yang biasa (sok) cuek seolah tak mempedulikan perhatian Yudistira, kini seperti sangat kehilangan dan merindukan perhatian sosok pria tua itu.

"Om Yudis ngeselin banget." gerutu Shesa menghempaskan diri ke atas kasur. Tubuhnya memantul beberapa kali.

Gadis itu sehari-hari ini kerap kali dibuat kesal. Mood nya seperti naik-turun tak karuan. Hanya karena Yudistira yang tak mengabarinya selama di luar kota.

Entah kebetulan yang indah atau bagaimana, setelah beribu-ribu purnama menunggu kabar dari sang pacar gelap, ponsel Shesa berdering dengan menunjukkan nama Yudistira sebagai si pembuat panggilan. Gadis itu langsung menyambarnya. Mengusap tombol hijau yang bergerak-gerak ke atas. Suara panggilan yang sudah terhubung terdengar.

"Yang, sayang..."  Suara pria bangkotan yang sudah seminggu tak ia dengar baik secara langsung maupun panggilan telepon.

Shesa hanya ber-hm menanggapi.

Yudistira tentu bisa mendengar dengan jelas jawaban tak bersemangat dari sang pacar muda. Telinganya masih berjalan dengan baik.

"Kenapa, yang? Kok jawabnya gitu?"

"Gapapa." jawab Shesa terdengar tak peduli.

"Yangg, sayang... Jujur sama mas kamu kenapa. Mas ada salah sama kamu?"

"Ga ada." Shesa masih ogah-ogahan jujur mengenai perasaannya. Masih kesal mengingat Yudistira yang 'hilang' selama seminggu ini dan baru muncul sekarang seolah tanpa dosa.

"Yangg, mas ada salah sama kamu, hm? Apa kesalahan mas? Mas minta maaf sekarang ya." Dengan bersungguh-sungguh Yudistira mengatakan permintaan maafnya. Walau sampai saat ini ia belum tau kesalahan apa yang ia perbuat sehingga Shesa cuek dengannya seperti ini.

"Iya." jawab singkat Shesa.

"Beneran nih udah dimaafin? Kok suaranya masih gitu."

"Iyaaaaa." Gadis itu sengaja memanjangkan jawabannya walau dengan perasaan yang masih sebal. Di seberang sana Yudistira tertawa kecil.

"Kamu udah makan belum? Mas suruh Satya anterin makanan ya. Biar mas suruh."

Memang sering Yudistira menyuruh putranya untuk mengantarkan makanan kepada Shesa. Dengan trik yang lihai tentu saja.

Yaitu dengan cara Yudistira yang pura-pura marah menyuruh Satya dengan kata-kata; "Kamu kalo punya pacar tuh beliin makanan. Jangan cuma dipacarin aja. Kasian anak orang. Udah pacaran sama kamu tapi tetep kelaparan. Ga ada untungnya."

Kurang lebih begitulah kata-katanya. Lalu Yudistira akan memberikan beberapa lembar uang untuk Satya membeli makanan bagi Shesa.

Terkadang dalam makanan itu terselip surat cinta untuk pacar mudanya. Masih bertanya caranya? Bukan hal sulit untuk Yudistira yang punya uang, rekan, teman dan kenalan di mana-mana, sekedar menyuruh mereka menyelipkan surat ucapan makan secara diam-diam. Memang lebih bermodal om-om satu ini.

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang