My Boyfriend's Dad

[28]

VOTE KOMEN JANGAN LUPA YAA!!

OH IYA, BUAT YG BELUM TAU, ADA TIGA BOOK BARU LOHH DI PROFIL AKU. DUA DI ANTARANYA ADALAH SEASON 2 DARI NOVEL YG UDAH ADA, TRUS YG SATUNYA INI SPIN OFF. DIJAMIN SERU KOK!! YUK CUSSSS CEKK!

————

Kehidupan serumah yang berisi empat orang atau dua pasangan itu tampak biasa-biasa saja. Keempatnya tidak menunjukkan perubahan dalam arti perubahan lebih buruk atau lebih baik. Sama saja seperti sebelumnya. Sebelum tau kedok Lia yang sebenarnya.

Ingin rasanya Yudis menunjukkan ekspresi jujurnya mengenai sang menantu. Namun, saat ia baru akan melakukan, Shesa sudah melotot memperingatkannya. Yudis pun ciut. Tau sendiri kan seberapa bucin dan takutnya laki-laki itu kalau Shesa sampai marah.

"Yang, yang, mas mau berangkat kerja." ucap Yudistira setelah selesai sarapan.

"Aku juga mau berangkat ke sekolah mas."

"Oh iya ya? Bareng dong kita." Yudis tertawa kecil seolah ucapannya lucu. Sementara Shesa hanya menatap datar laki-laki tua itu.

Keduanya berangkat ke tempat masing-masing dengan menaiki mobil yang sama. Yudis lebih dulu mengantarkan Shesa sebelum akhirnya ia melaju ke tempat kerja. Laki-laki itu meninggalkan banyak kecupan di seluruh wajah sang istri sebagai tanda perpisahan.

"Nanti waktu istirahat jangan lupa chat mas ya, yang. Atau kalo mau telfon juga boleh." ujar Yudis sambil memberi tanda dengan mengangkat ponselnya.

Shesa mengangkat jempol. "Oke, nanti aku telfon mas kalo ga ada temen di kelas. Tapi kalo ada temen, mungkin aku WhatsApp aja."

"Iya, sayang. Belajar yang bener istrinya mass." Senyum lebar terukir di wajah Yudistira. Melambaikan tangan kepada Shesa tercinta yang akan menapaki jalan untuk menimba ilmu.

"Iya, mass. Mas Yudis hati-hati!!"

Yudis mengangguk. "Eh, kayaknya nanti mas bakal lembur, yang. Kamu biar dijemput orang kantor aja ya."

Shesa mengangguk. Kemudian berlari kecil meninggalkan mobil suaminya untuk masuk ke area sekolah.

Tak begitu lama perempuan itu pergi, Yudistira turut melajukan mobilnya menuju kantor dengan tumpukan pekerjaan yang sudah menunggu.

• • •

Jam istirahat ke dua untuk Shesa sudah terlewat. Dan kebetulan sekali pelajaran setelahnya tidak ada guru yang mengajar. Wanita muda itu dan teman-teman sekelasnya menikmati jam pelajaran kosong dengan bahagia.

Rencana Shesa saat ini adalah menghubungi suaminya. Sejak tadi pagi, tidak ada kesempatan untuk mengabari pria tua bangka itu karena setiap jam istirahat ada saja yang mengajak Shesa pergi sehingga tidak bisa leluasa mengirim pesan atau menelepon Yudistira.

Saat istirahat pertama tadi ada yang mengajaknya ke kantin. Lalu saat istirahat kedua, seorang teman perempuan mengajak wanita muda itu ke perpustakaan.

Baru sekarang ini waktunya benar-benar bebas. Bisa dipastikan Yudis ngamuk-ngamuk karena merasa ditinggal seharian. Pria tua itu kan tingkahnya sebelas dua belas dengan bayi. Bayi kuda lumping maksudnya.

Mas Yudiss

Halo suamiii
Udah makan mas??

Tenang saja,  Shesa tidak perlu menunggu lama untuk mendapat jawaban. Karena pasti Yudistira langsung cepat-cepat menyambar ponsel saat menengok notifikasi dari sang istri. Laki-laki itu selalu melakukannya.