[34]

40.3K 1.3K 55
                                    

up si Yudis lagi ah biar makin geleng-geleng

HAHAHA!  JANGAN LUPA VOTE KOMEN! ENJOYYY!

————

"SAYANGGGGG!!!"

Teriakan penuh semangat didengar Shesa saat dirinya sedang menunggu kedatangan si tua bangka di bandara. Wanita muda yang masih mengenakan seragam putih abu-abu itu mendongak.

Tampak sosok pria tinggi besar tengah berlari ke arahnya. Siapa lagi kalau bukan Yudistira. Laki-laki dengan senyum mekar layaknya bunga itu langsung menubruk sang istri begitu mereka berhadapan.

"Ahh, akhirnya... Mas udah kangen banget banget banget sama sayang." ujarnya penuh kelegaan sambil memeluk erat Shesa dan menggoyang-goyangkan tubuh keduanya.

"Aku juga kangen sama mas." balas Shesa menepuk-nepuk punggung sang suami. Kata-katanya membuat Yudis semakin bahagia tak terkira.

"Maaf, pak, ini oleh-olehnya ditaruh mana?" Tanya pak Adi mengganggu aktivitas padangan suami-istri itu.

Yudistira hanya memundurkan kepala untuk melihat pegawainya itu tanpa melepas pelukannya pada tubuh Shesa. "Taruh mobil aja." ujar pria tua itu sambil menunjuk mobil yang ada di dekat mereka. Adi mengangguk.

Acara melepas kangen dengan peluk-pelukan itu berlangsung beberapa menit. Sampai-sampai menyita perhatian beberapa orang yang melintasi mereka. Baru setelah Yudis mengatakan perutnya lapar ingin merasakan nikmatnya makanan sang istri, laki-laki itu mengajak Shesa pulang.

"Saya mau langsung pulang ke rumah. Kalian juga pulang aja. Tapi tetep besok masuk kantor." kata Yudis kepada semua karyawannya yang turut pada perjalanan ke Amerika kali ini. Kesemua pekerjanya itu mengangguk dengan senyum. Bahagia karena bisa beristirahat.

Manusia-manusia itu berpisah. Yudis bersama istrinya menumpang mobil sendiri untuk menuju kediaman mereka. Sementara para pegawai laki-laki itu kembali ke rumah masing-masing.

"Mas kangen banget sama sayang. Tapi sekarang kangennya udah agak berkurang karena tadi bisa pelukan, hehe." Yudis nyengir di akhir kalimatnya.

"Iya deh yang paling kangen sampe pingsan." ujar Shesa semi menggoda dan melirik sang suami.

Tentu tidak akan lupa tragedi yang membuat mengelus dada dan dialaminya saat Yudistira masih di luar negeri. Tragedi pria itu tiba-tiba pingsan dan saat setengah sadar mengatakan "kangen Shesa, kangen istri" membuatnya bingung namun juga terpingkal di saat yang sama. Sungguh baru kali ini ia menemui pria tua yang seperti Yudistira itu.

"Kamu jangan gitu dong, yang. Mas malu nih." ujar Yudis sambil malu-malu kerbau. "Itu tuh bukti mas sayangnya beneran sama kamu. Ga ketemu kamu semenit aja mas pingsan." Nah, saat mengatakan ini, laki-laki itu menunjukkan wajah sombong tak terkira.

"Halah. Kata mama, mas alay." Shesa mengibaskan tangannya.

"Masa mama mertua bilang gitu?"

Sang wanita mengangguk. "Waktu mas pingsan aku kasih tau mama. Semuanya aku kasih tau mama termasuk foto profil, bio sama story WhatsApp mas yang langsung ganti foto aku abis aku kirim pap. Trus kata mama, suami kamu alay banget, Sa."  jelas siswi SMA itu mengutip kalimat yang diucapkan mamanya.

"Ah, mama mertua jahat." ucap lebay Yudistira sambil memegangi dadanya. "Tapi gapapa deh. Yang penting sayang tetep cinta." Senyum terbit di wajahnya.

"Kata siapa? Aku setuju sama mama."

"Ah, anaknya mama mertua jahat." Kembali, laki-laki itu berakting lebay dan paling tersakiti. Masih dengan pose memegangi dada

"Alay." Shesa mendorong kecil wajah suaminya hingga kepala Yudis menghadap depan. Keduanya tergelak bersamaan setelah toyoran penuh sayang itu.

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang