[29]

39.3K 1.1K 30
                                    

HALOO!! ada yg nungguin? xixixi

INI ADA ADEGAN DEWASANYA CUMA BUKAN TUSUK-TUSUKKAN HEHE. JADI HATI-HATI!!

JANGAN LUPA VOTE KOMEN YAA!

⚠️‼️🍆🍌🥛💦🍈🍈🐱

————

"Yee! Yee! Disepong yess!" Inilah nyanyian Yudistira sepanjang dari kamar menuju kamar mandi, bahkan sudah masuk kamar mandi pun laki-laki itu tetap mendengungkannya.

"Kontol mas langsung tegang nih karena denger mau disepong mamanya." Pria tua itu tertawa gila seolah kata-katanya lucu.

Memang lucu sih, apalagi saat sebutan mama untuk Shesa dari batangnya. Ia pikir benda di selangkangannya itu anak mereka berdua? Hemm agak lain otak manusia mesum satu ini.

"Sayangg, ih! Jangan tinggalin mas. Jangan cuekin mas juga. Kamu diem aja dari tadi. Ga suka ya ketemu anak kita yang udah kangen dimasukin mulut mamanya?" Seperti lupa umur, Yudis merengek sambil memegangi pakaian belakang istrinya. Laki-laki itu meletakkan dagu dengan wajah cemberut di bahu Shesa.

"Sayangg, sayangg," Suami Shesa itu masih merengek. Hidungnya digesek-gesekkan pada bahu sang istri.

"Mas, mas Yudis kalo ga alay semenit aja bisa pingsan ya, mas?"

Yudis terdiam. Kepalanya menegak, sedikit miring untuk bisa berhadapan dengan wajah sang istri.

"Emang mas alay ya, yang?"

Wajah tanpa ekspresi ditampilkan Shesa. Wanita muda itu hanya menatap ke depan tanpa menghiraukan sang suami yang menatapnya.

"Engga kok, mas Yudis ga alay. Mas Yudis kan pendiem, cool, jarang ngomong, ga berisik, berwibawa, bercanda nya mahal, pokoknya kayak keluarga kerajaan gitu lah." ujar Shesa sambil sedikit melirik ke arah Yudis saat mengatakan kalimatnya.

"Masa sih, yang?" Yudis nyengir. "Mas se-berwibawa itu ya?"

Shesa tidak menjawab. Hanya mencubit gemas pinggang sang suami hingga laki-laki melompat kesakitan.

"Bapak-bapak alay. Bapak-bapak lebay. Bapak-bapak mesum. Bapak-bapak jelek." Sumpah serapah didengungkan wanita muda itu untuk Yudistira.

"Ampun, yangg, ayo sepong aja akhh!" Laki-laki itu berlari menghindari cubitan maut sang istri yang semakin menggila. Menghindari Shesa yang mulai mengejarnya.

Buru-buru Yudis melepas pakaian yang melekat di tubuhnya. Melemparkan dengan asal hingga tubuh kekarnya yang sudah telanjang bulat terpampang nyata. Shesa langsung berhenti saat melihat tubuh tanpa busana suaminya itu.

"Hehe," Yudis nyengir. "Udah siap disepong sayang." ujarnya sambil menggoyang-goyangkan penis menggunakan tangan.

"Buruan kalo gitu. Aku mau mandi dengan tenang." sinis Shesa setengah menyindir. Selama bersama Yudistira mandinya tak pernah tenang. Karena pasti laki-laki itu asyik menggoda. Entah menyenggol payudaranya atau menangkup dua buah menggantung itu. Kadang juga menjawil vaginanya. Benar-benar nakal.

Yudis mengangguk-angguk. Duduk di kursi pendek yang biasa ia atau istrinya gunakan ketika saling memandikan satu sama lain. Lebih sering digunakan Shesa saat sedang mencuci rambut suaminya sih.

"Aku lepas baju dulu." ucap Shesa.

"Tapi BH sama sempaknya ga usah ya, yang. Kamu keliatan makin seksi." Wanita muda itu yang diberi pesan oleh sang suami hanya mengangguk-angguk.

Shesa melepas seragam sekolah yang masih ia kenakan. Hingga hanya tersisa pakaian dalam yang melindungi dua asetnya. Di belakang sana, sang suami memandang dengan penuh nafsu.

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang