[14]

104K 1.9K 124
                                    

haloo! udah lama nunggu? udah lah pasti ya. pasti sampe lumutan nungguin nih cerita update🤣

makasih banyak yg udah nagih dengan sopan ramah baik dan menerima aku lagi pengen up yg mana, i lop yuuu🥰🤩😚💋

YOKK JANGAN LAMA-LAMA LAGI. VOTE KOMEN KENCENGIN JANGAN SAMPE KENDOR. UDAH AKU KASIH NIH UPDATE SI OM SAMA ISTRINYA HAHAHA!!

duhh jadi spoiler dikit🤣🤣

HARAP PAHAM, SABAR DAN MAKLUM DENGAN CERITA INI KARENA TOKOH UTAMANYA ADALAH OM-OM MESUM😭😭

————

Yudistira dibuat deg-degan tak karuan. Penyebabnya adalah karena statusnya dan Shesa yang sudah berubah. Hari ini, tepatnya beberapa jam yang lalu, gadis itu resmi menjadi miliknya. Shesa resmi ia ikat dalam hubungan pernikahan.

Seperti pengantin baru hatinya berdegup. Haduh, malam ini ia akan tidur bersama dengan status halal bersama istri barunya.

Laki-laki itu sedang duduk sendiri di pinggir ranjang. Ranjang kamarnya karena setelah pelangsungan acara sakral tadi, ia langsung memboyong Shesa ke sini. Ke rumahnya dan otomatis serumah dengan Satya dan Lia yang juga sudah sah.

Pintu kamar mandi dibuka menampakkan Shesa dengan gaun diangkat. Perempuan yang masih gadis itu baru saja membuang air seni di kamar mandi. Walau ribet tapi harus bisa sebab kencingnya yang sudah diujung.

"Om Yudis ngapain?" tanyanya saat melihat sang suami hanya diam termenung sembari memperhatikannya.

Yudistira tak menjawab. Berdiri menghampiri perempuannya itu. Dirinya  memegang kedua bahu Shesa.

"Panggilnya mas, sayang. Masa udah sah masih manggil Om."

"Oh iya. Mas Yudiss," Shesa langsung menirukan suruhan sang suami dengan pose akhir tersenyum meringis. 

Rasanya perut Yudistira dipenuhi kupu-kupu terbang. Astaga, ia seperti remaja yang baru mengenal cinta. Sibuk berbunga-bunga dan malu-malu.

Shesa melangkah meninggalkannya. Perempuan itu menegak di depan cermin full body yang ada di kamar suaminya. Berputar beberapa kali sebelum menyentuh resleting dan melorotkannya.

Matanya yang fokus mengamati tubuh tak sadar akan kedatangan Yudistira. Laki-laki itu berdiri tepat di belakang tubuhnya yang sudah setengah lepas dari gaun. Bagian depan tubuh Shesa sedikit terekspos apalagi buah dada yang menonjol sekal.

"Mas bahagia banget bisa nikah sama kamu," Sembari berucap Yudistira mendekap tubuh istrinya dari belakang. Dagunya menumpu pada bahu Shesa dengan hidung menggesek leher sang istri. Menyedot kuat wangi yang menguar dari tubuh perempuan tercintanya itu.

Shesa menghembuskan napas. Mengangguk kecil sambil berkata, "Iya aku tau Om Yudis seneng, tapi peluknya jangan kenceng-kenceng dong. Susah napas nih aku jadinya."

Mendengar ucapan sang istri Yudistira langsung melepas dekapannya. Namun laki-laki itu masih tetap mematung di belakang Shesa. Mengamati perempuan itu dengan mata seolah meneliti tubuh montok istrinya.

Tanpa menghiraukan lagi keberadaan Yudistira, Shesa menanggalkan gaun yang dipakainya mulai dari atas lalu dibawa turun ke bawah.

Kegiatannya itu tak terlepas dari pandangan mata tajam suaminya. Ingin rasanya Yudistira membuka cepat-cepat pakaian Shesa dan menelanjanginya. Sebab gerakan perempuan itu terlalu lambat hingga membuatnya tak sabar.

Tangan nakal laki-laki itu terjulur memeluk istrinya tepat di bagian payudara. Yudistira menangkup dan sedikit meremas buah dada padat Shesa tercinta.

"Aahh... Mas ngapain sih? Jangan diremes." Shesa berusaha mencegah laki-lakinya walau di awal sempat mendesah terkejut.

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang