[26]

44.9K 1.3K 51
                                    

HALOO!! yg udah kangen siapa nih? digantung ya?? ehehe maap guysss

telat 3 hari gapapa. worth it kok ini xixixi

VOTE KOMENNYA JANGAN LUPA!! YOK GASS JEBOLIN NOTIFNYA😁☺️

————

Parkiran luas penuh kendaraan yang didominasi dengan roda empat, menjadi pemandangan pertama yang pasangan suami-istri itu lihat. Shesa menunduk untuk memastikan melalui kaca depan bahwa mereka sudah sampai di tempat yang tepat.

"Bener kan, yang?"

Wanita muda itu mengangguk-angguk.

Keduanya turun setelah Yudis selesai memarkirkan kendaraannya. Laki-laki itu menawarkan tangan untuk digandeng sang istri. Namun Shesa tidak menyambutnya. Wanita muda itu tidak ingin tampak mencolok.

"Gandeng dong, yang." Yudistira sedikit merengek sambil terus menyodorkan tangannya supaya dipeluk wanitanya.

"Ga mau, mas. Nanti ketauan kalo kita suami-istri." ucap Shesa, menolak. Mendorong kecil suaminya yang tampak mengenaskan. Laki-laki itu menjual wajah melasnya.

Bibir mengerucut menjadi senjata final Yudistira. Shesa yang sudah melangkah dua langkah lebih dulu, menghela napas. Memutar tubuh dan berbalik. Menggapai lengan sang suami untuk digandeng bahkan dipeluk.

"Udah nih. Ayo cepetan, ih!!"

Senyum lebar sampai telinga mengembang di wajah Yudis. Pria itu menegakkan tubuh sambil merapikan pakaian yang dikenakannya. Dagu terangkat sombong. Senyum penuh percaya diri tersungging.

Buru-buru Shesa menggelandang sang suami. Namun pria itu malah tiba-tiba berhenti. Mematung di tempatnya.

"Kenapa lagi sih, mass?!" seru kesal Shesa. Sebal tak terkira karena baru beberapa menit saja suaminya sudah banyak tingkah. Mana tingkahnya menyebalkan pula.

"Sebentar, yang." Tanpa menjelaskan lebih lanjut Yudistira pergi. Berbalik kembali ke mobil. Dibukanya pintu, mengambil sesuatu dari dalam sana.

Tak begitu lama Yudistira kembali menghampiri sang istri. Kening Shesa berkerut melihat apa yang dibawa suaminya. Bibir wanita itu maju beberapa senti karena Yudis tampak santai-santai saja seolah misi penting mereka bisa menunggu.

"Bibirnya jangan mancing mas buat cipok kamu gitu dong, yang." Sembari berucap demikian, Yudistira memasangkan barang yang diambilnya yaitu sebuah jaket ke kedua bahu Shesa. Menutupi lengan telanjang wanita muda itu.

Ucapan sang suami membuat Shesa menormalkan bibirnya. Menerima dengan pasrah tubuhnya ditutupi dengan jaket besar milik Yudistira. Panjang jaket itu hampir mencapai lututnya. Karena memang Yudistira sebesar dan setinggi itu jika dibandingkan dengan dirinya

"Mas kasih kamu jaket ini karena mas belum ikhlas kalo istri mas yang notabene adalah punya mas, bagian berharganya harus diliat banyak orang."

"Cuma mas yang boleh liat dan rasain keseksian kamu, yang." Senyum genit, alis terangkat dua-duanya dan bibir monyong seperti lumba-lumba ditampilkan Yudistira. Istrinya yang tengah tersipu-sipu dibuat melayangkan pukulan kecil di lengan pria itu.

"Udah, ih, bapak mesum ayo buruan."

Kali ini tidak ada yang menghalangi langkah keduanya. Berjalan lancar menuju pintu masuk tempat hiburan malam. Tidak perlu menunjukkan kartu identitas atau apapun itu. Yudistira cukup berucap "T 21", pintu langsung dibukakan dengan satpam yang menunduk hormat.

Shesa bertanya-tanya dalam benaknya. Apakah arti dari kata itu sehingga tanpa halang rintang ia dan sang suami bisa masuk.

"Itu kodenya Tommy, yang." ucap Yudis seolah dirinya pembaca pikiran yang handal. "Kata dia, kalo mau masuk club suruh bilang itu biar ga ditanya-tanya kayak pengunjung lain. Biar lebih cepet."

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang