[13]

99.9K 1.7K 96
                                    

malem malem masih ada yg melek ga yaa?

hahaha maapin othor gesss. niatnya mau up dari tadi tapi kok rasanya males bgt buat selesaiin satu part ini. tapi ini termasuk kemajuan loh bisa up dua hari runtut tanpa perlu didemo🤣 peacee😉✌️

JANGAN LUPA VOTE KOMEN!! RAMEIN SETIAP PARAGRAF

‼️BERBUNGA-BUNGA AREA‼️

*hatinya si Om yg lagi berbunga-bunga 🤣🤣

————

Sejak pengakuan Shesa kemarin itu, hubungan antara Yudistira dengan Satya bahkan Satya dengan Shesa sendiri mengalami kerenggangan.

Hal itu bukan suatu yang mengejutkan. Wajar saja Satya memilih tidak berkomunikasi dengan mantan pacar dan ayah kandungnya. Kenyataan pahit yang ia dapat berupa dua orang terdekatnya itu ternyata diam-diam menjalin hubungan di belakangnya. Shesa mengatakan alasan melakukan itu hanyalah ingin membalas Satya. Jika sudah begini Satya pun tidak bisa marah. Memang salahnya yang dari awal tidak benar. Jadi mau tak mau harus menerima.

Hanya fakta gelap itu yang diketahui Satya. Sisanya? Seperti soal mantan kekasihnya yang sudah pernah telanjang bulat di depan Yudistira sembari putingnya dipelintir sambil vaginanya dikocok menggunakan jari atau soal jatah wajib yang diberikan Shesa berupa setoran celana dalam basah untuk koleksi Yudistira. Hal-hal gelap dan cabul itu--syukurnya--belum sampai ke telinga Satya.

Cowo itu pun akhirnya mengambil keputusan yang melegakan. Satya mau dan berniat menikahi perempuan yang mengaku-ngaku sudah dihamilinya. Seperti mendapat pencerahan, mantan pacar Shesa itu tidak lagi menolak dan beralasan. Sudah sadar bahwa ini tanggung jawab dan buah dari perbuatannya.

Sementara untuk Yudistira dan Shesa sendiri, duh duh, mereka juga sudah berniat ke langkah berikutnya. Rencana Yudistira akan melangsungkan pernikahannya bersama Shesa, berbarengan dengan Satya menikahi perempuan loreng itu. Jadi akan ada dua pernikahan dalam satu acara.

Itu masih rencana. Yudistira sendiri baru akan merealisasikan salah satu keinginan yang dari dulu menjadi impiannya. Yaitu meminta izin kepada kedua orang tua Shesa agar ia bisa menikahi gadis itu. Jika sudah mendapat restu kan semuanya bisa sat set sat set.

Agenda malam ini adalah datang ke rumah para calon istri. Walau keakuran tak lagi sama, malam ini Yudistira akan tetap mengantarkan anaknya meminta restu kepada orang tua si wanita loreng. Dirinya sendiri--nantinya--juga akan minta ditemani Satya untuk meyakinkan kedua orang tua Shesa.

Tanpa berbicara, ayah dan anak itu masuk ke dalam mobil yang sama. Duduk bersebelahan, fokus menatap depan tetapi tidak ada percakapan satu kata pun yang meluncur dari bibir masing-masing. Keduanya sama-sama diam sampai mobil tiba di rumah pertama. Rumah perempuan loreng.

Yudistira bersama putranya turun bersamaan. Melangkah menuju kediaman sederhana yang terdapat seorang perempuan paruh baya di depan pintu masuknya. Seolah menyambut mereka.

Dengan sopan Yudistira menyalami ibu-ibu itu. Tak lupa tersenyum.

Satya pun demikian. Mencium punggung tangan calon mertuanya.

Iya, ibu-ibu itu salah satu dari kedua orang tua perempuan loreng.

"Silakan masuk,"

Tanpa perlu dipersilakan dua kali, keduanya langsung mengekor tuan rumah. Ayah dan anak itu dibawa ke ruang tamu yang sudah ada seorang laki-laki berpeci di sana. Bisa ditebak bahwa itu adalah ayah dari calon istri Satya.

Si bapak-bapak langsung berdiri menyambut dengan menyalami. Mempersilakan tamu dengan niat baik itu supaya duduk.

"Sebentar ya, saya panggilkan Lia dulu." Si ibu-ibu pamit berdiri sembari menyebut nama putrinya. Baru di sini kita semua tau nama perempuan yang sudah dihamili Satya.

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang