[8]

155K 2.2K 72
                                    

selalu membuat readers lumutan. gomen gomen🙏😗

nih buat obat kangen sama si om mesum. siap-siap tarik napas tapi jangan dihembuskan dulu. karena pasti waktu kalian baca cerita ini selalu tahan napas. sama kok sama☺️

2000++ WORD CUYYY!!

JANGAN LUPA VOTE KOMEN!! BOOM BOOM SPAM OKEE!! YOK ENJOYY

‼️ GREPE-GREPE AREA ⚠️ JILAT JILAT UWOW😯🍌💦🥛😺👙👆👅🌚‼️

————

Yudistira semakin tua. Mau tau buktinya? Hari ini pria itu merayakan ulang tahun ke empat puluh lima tahun. Sudah bangkotan.

Dan untuk merayakannya, pria itu mengadakan pesta kecil-kecil di rumah. Yang dihadiri oleh teman-teman putranya termasuk pacar Satya. Memang fokusnya hanya untuk kesenangan anak muda. Mau mengundang teman-teman seumurannya tapi terlalu malas.

Makanan yang dipesan sudah datang dan disiapkan. Rumah dibersihkan sedemikian rupa dengan bantuan Shesa yang hadir tadi siang. Pesta baru dilakukan saat malam harinya.

Suasana sepi kediaman yang hanya dihuni ayah dan anak itu, perlahan-lahan menunjukkan geliatnya. Shesa datang lebih awal dengan dijemput pacarnya. Sementara teman-teman Satya baru sampai sesuai jam yang diberitahukan.

Beberapa kali saat putranya tak ada, Yudistira mencoba mendekati pacar mudanya. Sedangkan Shesa malah berusaha menjauh. Otaknya masih berjalan normal. Jantungnya berdegup takut jika ada pacar aslinya mendekat.

"Yang, kenapa jauh-jauh sih? Mas mau cium wangi memek kamu." sungut Yudistira dengan wajah sebal.

Shesa melotot. "Ga usah ngawur ya, Om. Bentar lagi pestanya dimulai, Om Yudis jangan macem-macem." ucapnya dengan mata menyeramkan.

"Buka dikit itu pahanya. Biar ada angin yang kena memek kamu trus wanginya nyebar. Mas udah kangen banget belum cium memek." Yudistira menunjuk kedua paha Shesa yang tertutup rapat.

"Males." jawab pacar muda Yudistira langsung melenggang pergi meninggalkannya. Betapa malangnya nasib bapak-bapak satu anak yang tengah sange berat dan ingin sekedar mencium aroma vagina itu.

"Masa harus ke kamar dulu ambil sempak. Memeknya Shesa wanginya nagih banget." gumam laki-laki bangka itu. Hanya berpikir beberapa detik sebelum akhirnya memutuskan untuk berlari kecil ke kamar guna mengambil celana dalam perempuannya. Takut pusing kalau tidak menghirup wangi vagina semenit saja.

Tiga orang yang menjadi tuan rumah-- dua diantaranya tuan rumah asli sementara yang satu adalah tuan rumah KW--berkumpul di belakang sebuah meja yang di atasnya tersusun tumpukan kue ulang tahun. Kue sederhana yang berhiaskan lilin angka empat dan lima.

Yudistira berdiri di tengah walau agak bergeser ke kiri satu langkah. Sementara Shesa ada di kanannya, dan Satya di sebelah kanan gadis itu. Jadi posisinya Shesa diapit dua laki-lakinya.

Riuh tepuk tangan dari teman-teman Satya dan pasangan muda yang ada di sana menggema saat Yudistira meniup lilin. Pria itu mendapat ramai ucapan selamat atas bertambahnya umur yang ada.

Satya maju beberapa langkah untuk menyalami papanya. Memeluk sekilas Yudistira dan menepuk-nepuk punggung ayahnya itu.

"Selamat ulang tahun, pa." ucapnya.

Tidak ada orang lain, dengan status orang tua, yang tersisa di dunia ini selain papanya. Itulah walaupun dirinya sesibuk apapun, Satya tetap berusaha pulang ke rumah. Karena kasihan jika ayahnya sendirian. Mamanya dulu meninggal saat dirinya masih berada di sekolah. Menyebabkan trauma tersendiri bagi Satya saat harus meninggalkan orang tuanya di rumah.

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang