[18]

78.4K 1.9K 88
                                    

malem Senin enaknya update🤣

yg kaget cung? yg seneng cung? HAHAHAHAHA

biasanya ngaret bgt seminggu sekali up nya sampe di setiap part baru selalu ada komen yang nyuruh buat up nya jangan lama-lama wahahaha😭😂 maapin maapin karena kengaretan dan kelemotan ini yakkk

kebetulan otaknya lagi jalan lancar jadi bisa ngetik dan update. tapi maapin nih sebelumnya kalo ga jelas☺️ karena memang itu ciri khas AWKAWK

YOKKK VOTE KOMEN JANGAN LUPA! KENCENGIN SEMUA AMUNISINYAA!!

‼️ BAKAL ADA SEDIKIT KEJUTAN‼️

————

Pagi ini Yudistira sudah menghilang dari rumah. Pamit kepada sang istri tercinta setelah mendapat telepon gawat darurat dari salah satu rekan kerja. Laki-laki itu langsung meluncur pergi meninggalkan Shesa tanpa dampingan di rumah.

Sementara perempuan itu asyik menikmati siaran sinetron yang tengah tayang. Begitu menikmati sampai beberapa kali Shesa turut mengepalkan tangan geregetan karena terbawa suasana.

Sebenarnya istri Yudistira itu tak benar-benar sendiri. Satya dan Lia ada di rumah. Namun keduanya belum keluar kamar sejak tadi pagi. Bahkan pasangan itu sama sekali tidak turun untuk sarapan.

"Ah, masa udah iklan lagi padahal baru juga mulai." Shesa mendumel saat tontonan yang sedang seru-serunya berganti wajah seorang perempuan membawa sabun. Jeda komersil itu benar-benar mengganggunya.

Sembari menunggu acara kembali dimulai, tangannya meraih sebuah album foto yang tersimpan di laci meja kecil sebelahnya. Perempuan itu mengambil dengan sekali tarikan. Dibuka juga dengan satu gerakan.

Foto pernikahan pasangan suami-istri yang tersenyum ke arah kamera menjadi gambar sambutan bagi matanya. Tanpa sadar perempuan itu turut tersenyum saat melihat wajah yang ada di foto itu adalah ia dan sang suami. Shesa menyentuh cetakan gambar itu menggunakan jempolnya.

"Mas Yudis kalo gini ga keliatan mesumnya. Beda banget kalo udah ketemu langsung, pasti model om-om cabulnya keliatan." Perempuan itu berucap lalu terkikik kecil. Untung saja Yudistira sedang pergi. Jika laki-laki itu mendengar, alamat Shesa dihukum nikmat sebagai bukti kemesuman suami yang dibicarakannya itu.

Lembaran selanjutnya dibuka. Kali ini Shesa dibuat tertawa. Pasalnya gambar yang ia lihat benar-benar lucu.

Di foto itu terlihat dirinya sedang menggendong anak kecil berusia tiga tahun, yang tak lain dan tak bukan merupakan anak teman dekat papanya. Anak kecil berjenis kelamin laki-laki itu memeluk lehernya erat. Keduanya tampak manis dalam foto. Sedangkan di sebelah kanan Shesa ada sesosok pria bangkotan yang memasang wajah sebal.

Yudistira di gambar itu seperti kehilangan kegarangannya dan hanya menampilkan wajah konyol yang bisa menyebabkan tawa lebar.

"Sekarang bahagia banget kayaknya. Setiap hari ketawa mulu. Seneng lo bisa nikah sama bapak gue?"

Pertanyaan dari sosok yang penampakannya tidak bisa Shesa lihat di depan mata. Perempuan itu harus mengangkat kepala dan menengok ke kanan dan ke kiri. Hingga pemilik suara itu tampak sedang melangkah menuruni tangga. Satya, mantan pacarnya.

Shesa hanya diam tak berniat menjawab. Bukan apa-apa, ia hanya takut salah berucap. Ketakutan lainnya adalah akibat dari ucapannya yang salah. Bisa-bisa Satya nekat melakukan sesuatu padanya apalagi sekarang ini Yudistira jauh dari jangkauan.

"Kenapa lo diem aja? Barusan bisa ketawa, sekarang ditanya diem aja. Kekenyangan makan duit bokap gue makanya gabisa ngomong?"

Pertanyaan menusuk lagi-lagi dilayangkan Satya. Mulut laki-laki itu seperti tak ada rem pengendalinya. Asal berucap saja.

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang