[39]

28.6K 1.1K 39
                                    

vote komen jangan lupa! sebenernya mau up semalem cuma keburu ngantuk WKWKWKKKK maapkannn

nih part-nya panjang bgttt! pokoknya jgn sampe kelupaan vote komen yaa!!

————

Hari ini adalah pengumuman hasil tes DNA yang sudah dilakukan Satya, Alika beserta Lio kemarin. Tes ini dilakukan untuk membuktikan apakah pernyataan Alika benar soal Lio adalah buah hati kandung Satya. Kemarin mereka melakukan tes dengan ditemani Yudistira dan istrinya yang juga sebagai saksi bahwa tak ada manipulasi sama sekali.

Kalau kalian ingin tau, ada sedikit cerita dari sudut pandang Alika yang menjelaskan soal penyebab ia yakin bahwa Lio merupakan hasil buah cintanya dengan Satya.

Jadi kejadian ini sudah berbulan-bulan lalu. Mungkin lebih dari setahun yang lalu. Mengingat usia Lio sudah tiga bulan dan waktu yang dibutuhkan untuk seorang ibu mengandung putranya adalah sembilan bulan. Kemungkinan cerita ini dimulai lebih dari setahun yang lalu cukup kuat.

Apa kata Alika? Jadi katanya, setahun yang lalu itu ia diundang ke acara ulang tahun salah satu temannya. Di situ ada Satya. Ia tau karena kenal. Orang yang sedang berulang tahun ini merupakan teman mereka.

Semua orang yang ada di tempat itu menikmati penyelenggaraan acara dengan amat sangat. Kebanyakan meliukkan tubuh diiringi alunan musik. Tapi ada juga yang hanya terlihat duduk-duduk sambil menyantap hidangan makanan. Salah satu yang hanya duduk-duduk itu adalah Alika.

Merasa bosan dengan keadaan yang ada, perempuan itu berdiri untuk bangkit dari tempat duduknya. Keluar dari tempat diselenggarakannya pesta menuju tempat lain yang ia ketahui. Di luar tempat pesta itu ada pintu di samping kanan yang menuju ruangan lain. Nah, rencananya di ruangan lain itu ia ingin beristirahat sejenak sambil menunggu waktu yang tepat untuk pulang. Tenang saja, Alika sudah sering main ke sini.

Tangannya memegang kenop pintu yang tidak terkunci. Sebelum memutar kenop, Alika mengintip ke dalam. Hanya ada berbagai makanan terhidang di atas meja. Serupa dengan yang disajikan di tempat orang-orang bergembira saat ini.

"Syukur deh sepi. Aku bisa istirahat tanpa diganggu orang." gumam Alika. Meskipun nantinya ia akan istirahat hanya dengan duduk di sofa, tapi sungguh malas sekali jika harus bercakap-cakap dengan orang lain.

Belum sempat kenop diputar, telinga Alika mendengar suara langkah yang mendekat ke arahnya. Perempuan itu menengok ke kanan. Dan terlihatlah, Satya dengan langkah sempoyongan mulai mendekat ke tempatnya berdiri.

"Eh, Satya?" Dia memang mengenal cowo itu. Meskipun berbeda sekolah, nama Satya tersohor sampai ke sekolahnya. Bahkan tak jarang Satya nongkrong di sekolahnya hanya untuk bermain basket saat sekolah cowo itu pulang pagi.

Satya mengangguk kecil. Kakinya masih terus melangkah walaupun sambil berpegangan ke dinding. Karena kasihan, Alika pun mendekati laki-laki itu. Dengan tanpa curiga meletakkan lengan Satya di bahunya. Membantu Satya berjalan ke tempat yang akan ia gunakan untuk beristirahat.

Ada bau kurang familiar yang menguar dari tubuh dan mulut cowo SMA itu. Namun Alika mengacuhkannya. Yang terpenting sekarang adalah ia harus bisa membantu Satya sebelum laki-laki itu jatuh atau pingsan. Maka akan lebih sulit untuk ia membantu.

Alika menjatuhkan tubuh Satya di sofa dengan hati-hati. Mendudukkan cowo itu pelan-pelan supaya nyaman. Kemudian perempuan itu melangkah kembali ke pintu untuk menutupnya. Setelah itu, Alika duduk di hadapan Satya yang tampak teler. Matanya terpejam, tubuhnya lunglai.

"Mau minum?" tanya Alika. Alih-alih takut hanya berduaan dengan sesosok pria, dirinya malah khawatir melihat kondisi Satya yang tampak lemah. Alika pun berpindah duduk menjadi di sebelah cowo itu.

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang