EXTRA PART (2)

12.5K 412 20
                                    

haloo! sorryyy nge ghosting kaliann readers tersayang selama berbulan-bulan 🤧🤧 aku usahain rajin up lagi dengan bulan baru iniii

———

Lima belas bulan berlalu...

Yudis kembali berhasil membuahi Shesa. Setelah percintaan panas mereka malam itu, keduanya terus berusaha. Hingga tak perlu menunggu lama sampai rahim perempuan muda itu ditinggali bayi mungil yang mereka idam-idamkan. Bayi yang saat ini sudah lahir dan berumur lima bulan.

Si bayi bernama Kamal. Entah apa motivasi Shesa dan Yudistira. Mungkin mereka memang gemar memberikan nama yang mirip-mirip untuk kesemua putra pasangan itu. Yudistira nya yang super gagah tetap meletakkan kata 'Yusa' di belakang nama buah hati ketiga mereka.

Saat ini, malam ini, Shesa sedang bersama ketiga putranya di kamar. Tidak tau Yudis di mana. Katanya mau keluar sebentar. Tidak jelas mau ke dapur atau ke mana. Tapi Shesa tidak terlalu memikirkannya. Perempuan muda itu lebih asyik bermain dengan Kemal yang berdiri di pahanya sambil memeluk sang mama.

"Ehm acem banget sih anak mama." Shesa pura-pura menutupi hidungnya sambil berusaha menjauhkan diri dari Kemal setelah mencium bocah tiga tahun itu.

Putra keduanya malah tertawa. Dengan sengaja, Kemal semakin mengeratkan pelukannya pada leher sang mama.

"Acemmm dehhh, aduhh."

Tawa Kemal semakin puas. Anak kecil itu merasa senang karena berhasil menggoda mama. Tangannya semakin kencang memeluk Shesa.

Shesa tertawa kecil. Tingkah Kemal yang hobi mengusilinya ini benar-benar jiplakan Yudistira. Pria tuanya yang memang hobi menggoda. Mengisenginya setiap ada kesempatan.

Tiba-tiba pintu kamar dibuka dari luar. Shesa sempat melirik sekilas.

"Tuh, ada papa tuh." Perempuan itu berusaha mengalihkan perhatian Kemal. "Dari mana, pa?" tanya Shesa membuat sang putra menengok ke arah papa mereka.

"Dari bawah, ma." jawab Yudis berjalan mendekat. Laki-laki itu duduk di ranjang, mendekati putra bayinya yang tampak nyengir lebar. Yudistira mengecup sekilas pipi gembul Kamal. Membuat Kama ikut-ikutan melakukan hal yang sama. Menyayangi adik kecilnya.

"Mamaaa, aku bobo sini ya?" tanya Kama menengok ke arah mamanya.

"Akuu jugaa!" Kemal berseru sambil mengangkat kedua tangannya.

"Oke, semuanya bobo sini ya. Tidurnya yang baik. Pipis dulu sebelum bobo, oke?"

Kedua putra perempuan itu memasang pose hormat sebelum melompat dan berlari menuju kamar mandi.

Yudis baru membuka mulut, hendak berbicara namun didahului sang istri.

"Mas, tolong liatin anak-anak ya? Mau ganti popoknya adek." kata Shesa menatap suaminya. Dijawab anggukan oleh Yudistira. Pria tua itu langsung menuju kamar mandi untuk menjalankan tugasnya.

Tak berapa lama, ketiga laki-laki kesayangan Shesa itu keluar. Keadaan tempat tidur sudah rapi siap untuk ditiduri. Bahkan si adek sudah siap memakai pakaian panjang agar terhindar dari nyamuk. Selimut motif mobil-mobilan yang merupakan milik bayi itu sudah siap.

Shesa menginstruksi Kemal dan Kama supaya bergegas naik ke atas kasur. Si putra kedua langsung membaringkan tubuh di sebelah adik kecilnya. Sementara Kama, setia di samping Kemal. Kedua bocah itu bersiap untuk tidur bersama papa, mama dan adek.

"Papaaa, mau cerita." rengek Kemal kepada papanya yang baru mendudukkan badan di sebelah kak Kama.

Yudistira menengok putranya itu. Sambil mengiyakan, laki-laki itu mengambil kumpulan buku cerita yang memang selalu disimpannya. Untuk dibacakan kepada bocah-bocah kecil kesayangannya ini.

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang