[42]

25.1K 853 20
                                    

mimpi apa nih dapet up lagi awkawkkk. sebelum ramadhan diusahain bisa cepet update. karena kayaknya saat bulan puasa harus dikurangi hehe. kalo engga takutnya malah ganggu puasa kalian😁 gapapa kan??

OKE DEH ENJOY AJA! VOTE KOMEN JANGAN LUPA!!

————

Empat bulan berlalu. Tidak ada yang spesial atau berubah dalam kehidupan pasangan suami-istri itu. Semuanya berjalan normal. Yang tidak normal hanyalah otak si mesum yang asyik menggoda istrinya setiap saat.

"Apa tuh yang di dada kok makin besar aja." godanya saat melewati sang istri yang sedang bercermin sambil mengikat rambut.

"Dosanya mas Yudis." balas Shesa tanpa dosa.

Yudistira tergelak. Laki-laki itu berhenti di belakang istrinya sambil mengamati apa yang Shesa lakukan lewat pantulan cermin. Senyumnya mengembang.

"Cie bumil bentar lagi jadi mama nihh."

"Mas jadi bapak lagi. Haha nanti aku suruh bersihin ee' dede bayinya setiap hari." Shesa tertawa layaknya Mak Lampir.

"Nakal ya bumil." Cubitan gemas ditinggalkan Yudistira. Bukan di tempat umum untuk mencubit seperti pipi tapi laki-laki itu malah meninggalkan cubitan gemas di payudara wanitanya. Membuat istrinya memekik keras.

"Kebiasaan deh cubitnya di situ." dengus Shesa yang jengah dengan kemesuman suaminya. Apalagi saat melihat wajah tanpa bersalah Yudis di depan matanya.

Yudistira yang pandai langsung memeluk wanitanya dari belakang dan mendaratkan banyak kecupan di pipi Shesa. Pipi yang terasa semakin lembut sambil berucap; "Abisnya gemes banget."

Perempuannya itu merespon dari ekspresi wajah yang tambah mengerucut sebal. Aduh gemasnya calon mama muda satu ini. Yudis sampai dibuat ingin menelanjangi.

"Dasar genit! Aku mau tidur. Huuu..." Shesa melepas paksa pelukan suaminya dan melangkah menuju kasur untuk merebahkan diri. Wanita muda itu meninggalkan suaminya yang langsung kebakaran jenggot menyusul sambil berlari.

"Kebiasaan deh ayang suka ninggal." kata Yudis lebay maksimal dengan menyalin kata-kata sang istri sebelumnya.

Untung saja tidak langsung didorong oleh Shesa sampai jatuh berguling-guling.

• • •

"Huekk!! Huekkk!!"

Lagi-lagi bumil. Pagi ini Shesa merasakan mual yang teramat sangat pada dirinya. Entah karena apa tetapi perempuan itu sungguhan merasa tidak nyaman.

Si mesum masih tidur sebenarnya. Dan baru terganggu saat suara istrinya muntah-muntah terdengar keras. Tanpa pikir panjang, Yudistira melompat dari tempat tidur dan berlari layaknya pahlawan super menuju istrinya.

"Sayang? Sayang, kenapa? Mual lagi ya?" Baru datang, laki-laki itu langsung nyerocos banyak tanya kepada Shesa yang masih tampak lemas. Yudis pun inisiatif menggendong perempuannya itu ke luar dari kamar mandi. Mendudukkan Shesa di tepi ranjang sambil mengelus-elus kepala perempuan muda itu.

"Ayang mual kenapa? Ngerasa apa ay?" Kekhawatiran merebak dalam hatinya meskipun sudah sering melihat istrinya muntah-muntah seperti ini. Bibir cerah istrinya yang kini terlihat pucat membuat Yudistira tak tenang.

Shesa tidak menjawab. Perempuan itu hanya menggeleng kecil sambil berusaha menahan gejolak perutnya yang terasa tidak enak. Baru bangun sudah mual seperti ini. Siapa yang tidak lemas?

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang