[9]

124K 1.7K 36
                                    

kemarin up hari ini juga up. hahaha seneng kalian?? jadi ga perlu nagih dehh xixi

oh iya, mau sedikit ngasih tau. siapa tau ada readers Om Reno yang juga hampir ke sini dan ada niatan mau beli PDF lewat WhatsApp dan sejenisnya. mohon maaf banget kalo aku slow respon ya guys, soalnya apk nya aku bisukan (karena suatu hal) jadi bisa aja notifnya ga masuk. tapi sebisa mungkin aku cek terus kok hihi. makasih banyak semuanyaaa~~💖💖

VOTE KOMEN JANGAN LUPA!! MESUM AREA DAN GREPE-GREPE AREA NIH BOSSS🤪‼️🍌🌚🙉👅👙

————

"Yang, nikah yuk."

"Em?"

"Nikah, yang, nikah. Biar mas bisa cepetan coblos memek kamu."

Shesa memukul lengan pacarnya yang sedang berkunjung itu. Sepertinya tidak ada otak waras yang tersisa pada Yudistira. Semua yang ada di kepalanya hanyalah soal selangkangan dan kenikmatan. Mesum.

Pria tua itu justru tertawa. Menjawil dagu pacarnya. "Nikah ya, mau ya nikah sama mas." Yudistira bergelayut pada lengan Shesa untuk membujuknya. Agar gadis itu mau.

"Aku masih sekolah loh, Om. Belum bisa nikah. Masih ada Satya juga, gimana kita ngomongnya?" tanya Shesa pada akhir kalimatnya sedikit menyerong menghadap Yudistira.

"Ya tinggal ngomong aja kalo kamu sama mas udah pacaran, trus kamu sayang banget sama mas akhirnya kita nikah." jawab enteng pria bangkotan itu.

"Soal sekolah kamu nanti biar mas yang urus. Mas kenal kepala sekolahnya, nanti mas yang bilang kalo kamu sekarang jadi istri mas. Masa kepala sekolah berani nolak donatur terbesar sekolah." sambungnya dengan nada sombong dan congkak. Senyumnya juga tampak angkuh menyebalkan.

"Om Yudis, ih!" kesal Shesa kembali memukul lengan selingkuhannya.

Dan kembali, Yudistira tertawa. Memeluk gemas pacar kecilnya hingga membuat Shesa memberontak.

"Mana sini celana dalamnya mas liat dulu. Katanya mau beli lagi, emang yang lama kenapa?"

Shesa menunjukkan wajah sinisnya. "Sok nanya yang dulu kenapa yang dulu kenapa," cibirnya menye-menye. "Yang lama udah abis, Omm. Kan diambil Om mulu kalo basah." geram gadis itu mengepalkan tangan.

"Emang iya ya?" Dasar sok lupa. Padahal dirinya yang setiap hari bagai pengemis meminta bekas celana dalam Shesa.

"Tau ah. Om Yudis pulang aja sana, aku mau ke mall beli celana dalam. Sendiri." Shesa menekankan kata terakhirnya untuk mengusir Yudistira.

"Aduh, jangan ngambek dong, sayang. Iya iya mas gantiin semua celana dalam kamu yang mas bawa. Bentar lagi yang jual celana dalamnya juga dateng. Tunggu aja."

"Yang jual celana dalamnya dateng? Om panggil ke sini?"

Yudistira mengangguk santai. Menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa. Tersenyum sombong.

"Ish, kalo sampe diliat tetangga malu tauu, Om."

"Kan kamu cobain celana dalamnya di rumah, yang, bukan di luar."

"Hih, emang udah otaknya mesum jadi susah diajak ngobrol yang bener." dengus Shesa. Gadis itu sedikit condong mendekatkan diri pada selingkuhannya. Dan cup, mendaratkan satu kecupan di pipi Yudistira.

"Ah, walau Om mesum tapi aku tetep sayang deh." ucapnya tersenyum.

Yudistira merasa bersemu sekarang. Layaknya bocah SMP yang sedang dimabuk cinta monyet. Malu-malu kuda lumping.

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang