EXTRA PART (3)

16.4K 393 27
                                    

haloo! ini last part beneran last HEHEHE

panjang bangetttt 4000++ kata semoga ga bosen yaaa🥰

OH IYA! SPESIAL ENDING, AKU ADA PROMO YAITU 4 HIDDEN PART HARGANYA CUMA 17 RIBUU🥳🥳 DIITUNG ITUNG 1 PDF CUMA 4 RIBUANN😍

TAPI PROMO INI GA BERLAKU UNTUK PEMBELIAN SATUAN YA (KALO SATUAN TETEP 5K). DAN JUGA PROMO INI HANYA TERSEDIA UNTUK 5 ORANG TERCEPAT SAJAAAA😆 NANTI AKU UPDATE TINGGAL SISA BERAPA SLOT DI WALL YAA💖 *mau request tambah slot juga bolehh, tapii ga lebih dari 10🤭*

KHUSUS PROMO INI, PEMBAYARAN HANYA BISA LEWAT GOPAY YAA! CUSSS CUSSS CHAT WHATSAPP ATAU TELEGRAMM!

ENJOYYY PART INII!

————

"Adekkk... Kakakkk... Ayo sini pake sepatu dulu!"

Sore hari, Shesa mengeluarkan tenaga lebih untuk berseru-seru memanggil kesemua putranya. Kama bersaudara yang sedang asyik bermain (menggambar, kejar-kejaran, main robot) langsung mengalihkan atensi dan menengok kepada mama.

Kaki-kaki kecil itu berdiri dan berlari menghampiri mama. Kelimanya mengelilingi Shesa sambil mendongak kompak. Bocah-bocah itu menarik-narik baju mama. Bahkan dua diantaranya memeluk Shesa erat-erat. Perempuan muda itu tersenyum, kelima buah hatinya sedang manja. Tangannya mengusap satu per satu kepala anak-anak kecil itu.

"Papa beyum puyang ya mama?" Si bungsu bertanya.

"Katanya tadi udah berangkat dari kantor, sayang. Tunggu sebentar ya, pasti sebentar lagi papa sampe rumah." kata Shesa menenangkan buah hatinya yang sudah tidak sabar.

Baru saja menutup mulut, pintu depan rumah mereka dibuka dari luar. Enam kepala manusia itu langsung menengok ke arah yang sama. Bersitatap dengan satu kepala lain yang baru masuk. Milik sosok yang mereka tunggu-tunggu.

"PAPAAAAAAA!" Tanpa menunggu aba-aba, rombongan lima anak kecil itu berlari serempak menghampiri Yudistira yang baru pulang dari kantor. Pria tua itu langsung berjongkok sambil merentangkan kedua tangan menyambut kesemua putranya.

Tubuh Yudis seketika dipenuhi pelukan bocah lucu menggemaskan yang merupakan benih-benih nya. Laki-laki itu tertawa bahagia.

"Papa lama deh. Aku sama adek-adek, sama kakak, sama mama nungguin papa loh." kata Kemal memprotes papanya.

"Tadi macet, sayang. Maaf ya?"

Bocah itu mengangguk. Lanjut memeluk papanya erat-erat.

"Jalanna macet kena apa, papa?" (Jalannya macet karena apa, papa?) Sang putra bungsu melontarkan pertanyaan.

"Kena ada laksa bantem ya cama cupel hilo?" (Karena ada raksasa berantem ya sama super hero?)

Yudistira tersenyum, mengangguk. "Tadi papa liat super hero nya berantem lawan raksasa jahat. Raksasa nya besar banget. Papa sampe takut liatnya."

"Kenapa papa ga telfon mama ajaaa? Nanti aku sama adek-adek ikut liat super hero nya." ujar Kama, seratus persen percaya dengan kata-kata papanya.

"Papa mau telfon tapi kaca mobil papa diketok sama raksasa nya. Papa takut."

"Ih, papa cemennn!" Kamal membalikkan jempolnya yang teracung.

Shesa sontak tertawa karena ucapan lucu putranya itu. Langsung saja, dirinya dihadiahi tatapan 'khusus' oleh sang suami. Pasti tau lah tatapan yang seperti apa dari orang mesum itu.

"Papa nanti kalo kuar lewat jalan na raksasa ya." (Papa nanti kalo keluar lewat jalannya raksasa ya). Pinta Kamel putra keempatnya.

"Iya, sayangg. Nanti kita liat masih ada ga raksasanya." Kelima bocah itu langsung berseru 'yes' bersamaan. Yudistira berdiri, menepuk satu persatu kepala buah hatinya. "Papa mandi dulu ya, abis itu kita langsung ke luar. Mau jalan-jalan kan?"

My Boyfriend's DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang