My Boyfriend's Dad

[11]

haloo para peneror ku🤣🤣 yg hobinya spam komen, neror buat up siapa? hahaha

jangan lupa vote komen pokoknya. harus ramein. harus lebih rame dari yang sebelumnya. karena part ini spesial banget. 2000+ kata woyyy. ga tau nih kesambet apa😭

POKOKNYA VOTE KOMEN! MESUM CABUL FRONTAL AREA!! HATI-HATI ‼️🍼🍌🍆💦🥛MEM*K AREA🤒👙

————

Shesa sedang di sekolah. Jam terakhir tidak ada guru yang mengajar sehingga ia dan teman-teman bisa bersantai tanpa ada beban. Gadis itu sedang meletakkan kepala di atas meja sembari bermain ponsel.

Getaran di benda pipih itu menandakan adanya pesan masuk. Shesa menekan notifikasi yang muncul. Dari pacar gelapnya.

Om Yudiss

Yang
Nanti pulang sekolah ga usah sama Satya ya
Mas jemput kamu

Dengan cepat Shesa mengetikkan balasan.

Loh? Mau ngapain emangnya?

Jalan-jalan biasa aja
Pacaran biar kayak orang lain

Senyum di bibir Shesa tersungging. Bahasa yang digunakan selingkuhannya ada-ada saja. Hahaha pacaran biar kayak orang lain katanya. Memang kadang Yudistira ini suka lupa usia. Berlagak layaknya anak muda.

Iya deh iyaa
Jemputnya agak jauh dari gerbang ya biar ga ada yang liat

Iya sayang😁💖

Alay ya? Jangan heran. Orang yang sedang berkirim pesan dengan Shesa itu kan seorang ABG tua. Kelakuannya seperti ABG tapi umurnya sudah seperti bapaknya ABG.

Menghabiskan waktu dengan bermain ponsel membuat Shesa tak sadar sudah menyelesaikan jam sekolahnya.

Bel tanda diizinkannya para murid untuk pulang berbunyi. Gadis itu langsung bangkit dari duduknya dan merapikan barang-barang sekolah yang berserakan. Sembari membawa tas yang tergantung di bahu, Shesa keluar kelas.

Baru melangkahkan kaki dua meter, pacar Yudistira itu sudah dikagetkan oleh sebuah tepukan kuat dari belakang. Shesa menoleh seketika.

"Eh? Ngagetin aja." Tampak gadis itu menyentuh dada dan menghela napas begitu melihat siapa yang mengagetkannya.

Satya mengulum senyum dengan sedikit tawa kecil.

"Mau pulang sekarang? Aku anterin." ucapnya.

"Emm, aku lupa bilang. Tadi aku dikasih tau mama katanya Om mau jemput aku. Mau ke tempat saudara yang nikah hari ini." Shesa terlihat tak enak hati saat mengatakannya. Jujur, ia tak pandai berbohong langsung seperti ini.

Satya mengangguk-angguk seolah mengerti. Teman-temannya datang mendekat berdiri di kiri dan kanan cowo itu.

"Aku mau main sama anak-anak. Mau aku anterin sampe depan?"

Pertanyaan sang pacar dijawab dengan gelengan oleh Shesa. Tak lupa senyum manis yang menghiasi supaya lebih meyakinkan kekasihnya itu.

"Kamu duluan aja gapapa. Om aku masih agak jauh katanya, jadi aku harus nunggu."

Percakapan pasangan itu diakhiri dengan pertanyaan Satya yang mengatakan Shesa akan menunggu di mana. Setelah dijawab, putra Yudistira itu pamit untuk pulang lebih dulu guna berkumpul dengan teman-teman. Biasalah anak laki-laki.