Bagian 11

340 35 2
                                        

     Pemandangan pagi hari Lisa masih sama, Seokjin yang memasak di dapurnya saat ia baru membuka mata. Semua terasa bagai mimpi baginya. Semalam ia sepertinya menjawab pernyataan cinta Seokjin, ia terlalu malu. Berpura-pura tidur sampai akhirnya ia benar-benar tertidur.

"Sudah bangun Ly."

  Lisa bisa melihat Seokjin mematikan kompornya lalu berjalan ke arah ranjang. Astaga, bagaimana Lisa bereaksi sekarang, ia malu sekali. Apa mereka pasangan kekasih sekarang.

     Sejak semalam Lisa berencana akan bangun subuh lalu akan berangkat bekerja sebelum Seokjin bangun. Tapi semuanya gagal, Seokjin seolah punya stamina yang bagus pria itu selalu begadang, duduk di meja kerja Lisa menghadap laptop sambil terus menelpon sekertarisnya, tidur larut malam tapi Seokjin tetap saja bangun lebih dulu dari Lisa.

"Ibumu mengirimi pesan menyuruhmu makan dengan teratur, kau punya darah rendah ya?."

   Ibunya? Ah, maksud Seokjin mama Lisa, wanita yang melahirkan Lisa itu memang selalu mengirimi pesan pada Lisa setiap harinya, lalu nanti Lisa akan menghubungi ibunya saat istirahat makan siang dikantor Tapi sejak kapan Seokjin bisa membaca pesannya, bukankah mamanya mengirim pesan dalam bahasa Indonesia.

"Aku memakai google translate, aku memeriksa pesanmu, takut bila kau menghubungi pria lain, " Seokjin nyengir sementara Lisa terkejut apa Seokjin bisa membacwa pikirannya. Pria itu selalu mengungkapkan apa yang ada dipikirannya, Seokjin pria yang seperti itu.

"Maaf ya Ly, kau harus terbiasa denganku, aku ini posesif."

"Jangan meminjam ponselku lagi, " Lisa bangun, lalu seperti biasa ia membenarkan kuncir rambutnya. Ia tak masalah dengan Seokjin melihat ponselnya, Lisa hanya merasa sedikit gugup, mungkin.

"Kau jahat sekali, aku kan meminjamnya untuk bekerja."

"Aku memasak bayam untukmu, kudengar itu bagus untuk darah rendah."

"Terimakasih Seokjin-ssi."

    Seokjin tersenyum lebar mendengar ucapan terimakasih Lisa ia menciumi pipi gadis itu gemas.

"Aku belum mandi."

"Kau lucu sekali sih."

     Seokjin tak memperdulikan protes Lisa, terus menciumi wajah gadis itu. Melupakan sedikit masalahnya, semalam sekertaris Choi menghubunginya, mengatakan bahwa Irene meminta bantuan pada Song Apparel, dan ternyata wanita licik itu telah bekerja sama dnegan big hit sejak lama. Karena itu Seokjin mulai memikirkan untuk menghubungi Namjoon, rencananya ia akan kembali ke Korea atas bantuan Namjoon. Ia akan keluar dari bighit, tak ada jalan lain.

"Aku akan menghubungi Namjoon, " Kata Seokjin saat Lisa berhasil melepaskan diri darinya, gadis itu membawa handuknya, sepertinya berniat mandi. Seokjin tak mengerti kenap ia selalu ingin menceritakan semua masalahnya pada Lisa. Gadis ifu telah membuatnya nyaman.

"Namjoon?."

    Seokjin lupa bahwa Lisa  bukanlah seorang Army, gadis itu tak hafal nama semua member Bangtan.

"Leader kami, aku akan memberitahunya bahwa aku nerada di Denpasar selama ini,"kata Seokjin.

"Hmm."

   Lisa hanya menjawab singkat, setiap Seokjin mulai berbicara serius dengannya, Lisa tak tahu harus menanggapi seperti apa.

"Ly,,, "

"Iya."

"Apapun yang terjadi aku tak akan melepaskanmu, perasaanku padamu itu benar-benar tulus, kuharap kau mengerti, tapi masih banyak hal yang harus aku selesaikan."

Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang