Sinar matahari memasuki celah jendela kaca apartemen sempit Lisa membuat Seokjin membuka matanya. Ahh,,, rasanya tubuhnya sangat nyaman, sejak seminggu ini ia kesulitan tidur dan kini ia bergelung dengan Lisa di atas ranjang nyaman kekasihnya, dibalik selimut.
Seokjin hanya memakai celana Boxer pendeknya, bertelanjang dada. Sementara Lisa, wanita dalam dekapannya itu dengan tubuh polos tanpa sehelai benang pun masih mmejamkan matanya dalam pelukan dada bidang Seokjin. Seluruh ketenangan hidupnya kini ada di dekapannya, Lalisa.
Seokjin berusaha menahan sinar matahari dengan tubuhnya, agar cahaya itu tak mengenai Lisa yang masih terlelap. Wanitanya itu terlihat kelelahan, entah berapa kali Seokjin mendapatkan pelepasan setelah bercinta dengan Lisa, bahkan dimulai dari balkon dan membuat adrenalinnya terpacu, memasuki kamar tanpa menutup tirai kaca karena terlalu menikmati pergumulan mereka. Seokjin bangun dengan pelan. Masih pagi, tapi ia ingin memasak sesuatu untuk sarapan mereka.
Merekatkan selimut Lisa sebelum ia bangun dan mengambil kausnya yang tergeletak di lantai, memakainya tergesa dan mulai melihat kulkas milik Lisa, mencari bahan apa yang bisa ia masak pagi ini.
*******
Membuka matanya pelan Lisa teebangun dan segera mencium aroma enak masakan. Ia mengeliat dan mesti terhalang dengan tembok kacanya, ia bisa melihat Seokjin kini tengah sibuk di dapur. Lisa tersenyum, ia mengingat saat mereka berada di bali dulu, pria itu yang selalu teebangun lebih dahulu dan membuatkan makanan enak untuknya. Lisa bangun mengambil baju Seokjin di lipatan baju bersihnya dan segera ia gunakan tanpa dalaman. Kebesaran dan selalu membuat Lisa nyaman. Kebahagiaan terbesar Lisa saat bisa mendapati Seokjin bersamanya saat ia membuka mata. Seokjin, pria luar biasa tampan itu hadir di kehidupannya masih terasa seperti keajaiban.
Dengan berjinjit ia menghampiri Seokjin lalu memeluk pria yang masih sibuk dengan masakannya di atas kompor.
"Astaga!!, " Seokjin terkejut saat merasa tangan mungil melingkar di perutnya. Ia tersenyum cerah saat mengetahui Lisa berada di balik punggungnya. Gadis itu terlihat kecil menempel pada punggung bidang Seokjin.
"Aku membangunkan mu ya? Maaf ya Sayang, " Seokjin mematikan kompornya dan berbalik menarik tubuh Lisa tambah mendekat ke pelukannya.
"Oppa membuat sup Iga, " Wajah mungil Lisa mengintip dari celah ketiak Seokjin melihat masakan Seokjin yang telah matang.
"Bagaimana, bukankah sedikit berlebihan sarapan dengan sup Iga, tapi aku tahu kau menyukainya. Aku akan membuahkan apapun yang kekasihku ini sukai."
Pipi lisa bersemu merah mendengar ucapan Seokjin, pria ini sangat manis, dari awal hingga sekarang. Seokjin sering sekali berkata manis, tapi walaupun begitu Lisa masih saja belum terbiasa dan membuatnya malu.
"Tunggu disini sebentar."
Seokjin menaikan tubuh Lisa di meja dapur bersih, sementara ia berjalan menuju mantelnya yang ia taruh di sofa depan televisi, mencari sesuatu di kantong mantelnya. Tersenyum cerah saat ia menemukan apa yang ia cari, mengeluarkan sebuah kotak yang cukup besar lalu kembali menghampiri Lisa.
Lisa mengamati pria yang kini berjalan kembali ke arahnya, mengeluarkan sesuatu dari kotak yang ia lempar di sofa setelah ia ambil isinya. Lisa menutup mulutnaya saat Seokjin menunjukkan kalung berliontin bulan dan bintang tepat di depan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Difficult "KSJ"
Фанфик-Karena acara ngambeknya saat Namjoon malah meninggalkannya untuk bulan madu ke empat di konser mereka di Bali, Seokjin tak pernah membayangkan bahwa ia akan bertemu dengan gadis baik hati dan cantik seperti Lisa. Gadis yang memiliki semua kriteria...