Bagian 29

402 38 2
                                    

Mohon kebijaksanaannya ya para bestie kuuu... Bagian ini terdapat adegan 18++. Happy reading,,,,

      Lisa segera memutar tubuhnya hendak pergi, Seokjin berhasil menahan lengannya. Lisa memejamkan matanya sejenak sebelum berbalik menatap Seokjin tajam.

"Kau sengaja membawaku kemari?, "Lisa akhirnya menyadari, karena itu ia datang sendiri.

"Aku merindukanmu Li."

"Jangan konyol, kau kali ini sangat keterlaluan, " Lisa menarik tangannya dari pegangan Seokjin.

"Bukankah kau perlu memeriksa rumahku, karena itu kau datang!."

    Lisa berusaha menahan emosinya, "tunjukan dapurmu, " Lisa akan memulainya dari dapur terlebih dahulu, dan segera pulang.

    Seokjin tersenyum lembut lalu berjalan lebih dulu, Lisa mengikutinya.

"Aku akan membuatkanmu makanan setelah ini, " Kata Seokjin.

"Tidak perlu, aku akan segera pulang setelah selesai, " Lisa berusaha mengabaikan Seokjin.

   Karena kehadiran pria itu ia tak bisa menikmati begitu jndahnya dapur Seokjin. Memiliki dapur yang sangat bagus. Berwarna dasar putih. Lengkap dengan meja bar dan empat kursi berwarna hitam. Melihat betapa sempurnanya kehidupan Seokjin disini. Tak heran bila pria itu hanya mempernainkannya saat dulu. Dibandingkan kos yang mereka tinggali di Bali, Lisa semakin mengerti perbedaan kehidupan mereka. Seokjin memiliki segalanya.

"Kenapa kau mau susah-susah bertahan tinggal bersamaku di kamar sempit saat di Bali sementara kehidupanmu disini seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau mau susah-susah bertahan tinggal bersamaku di kamar sempit saat di Bali sementara kehidupanmu disini seperti ini. Ahh, benar kau tengah mempermainkanku."

"Aku tak pernah mempermainkanmu, Sayang. Kau menyelamatkan hidupku."

       Lisa menyesali perkataannnya, ia kembali harus bekerja dan pergi dari tempat ini, bukan hal yang bagus bila Lisa terus berada di satu ruangan dengan Seokjin.

"Tunjukan kamar mandinya, aku akan mencatat merk apa yang kau gunakan."

"Ly, sebenarnya aku lebih bahagia saat kita bersama dulu, kau selalu melakukan apapun untukku. Sayang apa kita tak bisa seperti itu lagi sekarang,, aku,,."

"Apa di lantai dua?, " Lisa memotong kalimat yang hendak diucapkan Seokjin.

"Ikuti aku, " Seokjin mendesah pasrah, Lisa belum juga mau membuka hatinya.

   Lagi-lagi Lisa dibuat takjub dengan kamar mandi mewah Seokjin yang terhubung dengan kamar dan ruang ganti pria itu yang besarnya saja melebihi kamarnya yang sekarang digunakan untuk menyimpan banyak baju, sepatu, koleksi jam tangan juga tas yang Lisa tahu harganya pasti luar biasa mahal. Lisa bahkan tak pernah menginap di hotel sebagus kamar Seokjin saat di Indonesia.

"Aku sudah selesai, bagian pengiriman akan mengirimkan barang-barang yang kucatat, itu akan datang dalam dua atau tiga hari lagi. Aku akan segera pulang."

Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang