Bagian 27

357 36 7
                                    

     Dengan keberanian yang ia miliki Seokjin berjalan menuju Lisa yang kini masih berdiri membelakanginya. Mencuci piring, tapi tubuh gadis itu bergetar membuat Seokjin khawatir. Ia akhirnya memutuskan untuk memeluk Lisa dari belakang. Aroma bunga Lily yang ia rindukan, astaga, Seokjin semakin menyadari bahwa ia begitu mencintai Lisa.

"Tak bisakah kau memaafkanku, kali ini saja."

   Seokjin bisa merasakan tubuh Lisa menegang karena pelukannya.

"Alex mengatakan aku harus merekam perkataan itu agar dia tak menyakitimu, Ly. Rekaman yang diperdengarkan Alex, Aku terpaksa mengatakannya. Aku juga tak mengetahui kau terluka hingga masuk rumah sakit, aku minta maaf."

"Aku tahu itu semua tak bisa kujadikan pembelaan untukku yang meninggalkanmu tanpa berpamitan."

Seokjin melanjutkan kata-katanya karena Lisa hanya diam, "Aku mengirimkan Dohwan untuk menjagamu, dan aku berfikir bisa menemuimu secepatnya setelah masalahku di sini selesai. Tapi ternyata semua masalah tak selesai secepat yang aku bayangkan. Aku begitu hancur saat Dohwan kembali dan mengatakan kau tak ingin menemuiku lagi. Aku berusaha mencarimu Ly, tapi kau pergi."

   Lisa benci perkataan Seokjin. Pria itu menyampaikannya seolah ialah yang paling terluka disini.

"Percayalah Ly, saat jauh darimu aku tidak baik-baik saja."

  Lisa berbalik mendorong Seokjin dan melempar sarung tangannya ke lantai dengan kasar. Airmatanya berlinang.

"Kau pikir aku baik-baik saja setelah orang-orang yang tak kukenal menyerangku hingga aku harus bersembunyi di kamar mandi dengan pakaian lusuh dan tubuh penuh luka!!, " Lisa berteriak histeris.

   Melihat Lisa seperti ini membiat Seokjin mengetahui betapa luka yang ditinggalkannya pada gadis itu sangat besar.

"Kau pikir aku baik-baik saja saat melihatmu muncul kembali dihadapanku? Setiap detik aku merasakan ketakutan, bagaimana bila orang-orang itu mengetahui pertemuan kita dan menyakitiku lagi. Aku jauh lebih tidak baik-baik saja, Seokjin-sii,"nafas Lisa memburu, naik turun karena emosi.

    Ia menghembuskan nafas teratur untuk menetralkan emosinya,"Dan aku membenci diriku sendiri yang masih saja berdebar di depan pria berengsek sepertimu. Habiskan makananmu dan segera pergi dari sini. Aku muak melihatmu!!, "Lisa berjalan cepat ke arah kamar mandi dan membanting pintu. Membuat Seokjin memejamkan matanya ikut terluka melihat Lisa menangis meraung di depannya, ia telah menyakiti gadis itu sangat dalam.

    Seokjin telah membersihkan dapur dan makanan di meja makan tapi Lisa tak kunjung keluar. Ia khawatir, tapi ia tak mempunyai keberanian untuk membawa Lisa keluar dari kamar mandi, bagaimana kalau gadis itu terus mengucapkan perpisahan sambil menangis, Seokjin tak akan mampu melihatnya.

    Ponselnya berbunyi, pesan dari Jihyun yang mengatakan telah sampai di depan apartemen Lisa. Seokjin akhirnya memberanikan diri mengetuk kamar mandi Lisa.

"Ly."

      Lisa jelas mendengar panggilan Seokjin, sedari tadi ia telah selesai dengan ritual mandinya, tapi ia terlalu malu untuk keluar, ia telah menunjukkan sisi terburuknya di hadapan Seokjin.

"Aku pulang ya, aku membuatkanmu sup tofu, jangan banyak makan gorengan, kau harus mengonsumsi sup hangat. Musim dingin akan segera tiba."

     Lisa menutup mulutnya untuk meredam tangisannya, agar tak didengar Seokjin dari luar. Suara pria itu terdengar menyakitkan.

"Aku akan datang lagi, aku mencintaimu Ly, aku mohon maafkan aku."

   

                 *********

Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang