"Kau lebih cantik dari yang diceritakan Seokjin pada Eouma."
Lisa tampak kikuk duduk di depan ibu Seokjin, hanya bisa tersenyum saat wanita itu terus menerus memujinya. Senyum ibu Seokjin semanis putranya, Lisa bisa tahu darimana sifat ramah Seokjin berasal. Ibu pria itu terlihat sangat baik. Mereka tengah ada di sebuah cafe yang tak jauh dari tempat kerja Lisa setelah ibu Seokjin menjemputnya tadi.
"Aku dengar Seokjin menyusahkanmu bahkan setelah kau menyelamatkan nyawanya. Jinnie memang terkadang susah ditebak, ia sedikit pemikir sekarang."
"Apa keadaan bibi baik-baik saja, Seokjin-ssi mengatakan keadaan anda sedang tidak sehat, " Akhirnya Lisa menemukan hal yang bisa ia bicarakan dengan ibu Seokjin. Ia bukanlah orang kaku seperti ini tapi entah karena apa ia gugup menghadapi wanita anggun yang ada di depannya ini. Apa karena perasaannya yang masih tersisa untuk Seokjin, Lisa padahal telah berusaha nenjauh dari pria Kim itu. Mengingat ia yang terus membuat Seokjin terluka, Lis amerasa sedikit bersalah saat berhadapan dengan ibu Seokjin.
"Aku jauh lebih baik, apalagi setelah bertemu dengan Lisa, " Kembali ibu Seokjin tertawa.
"Apa aku membuatmu gugup, santai saja, Eouma hanya ingin berkenalan denganmu. Yoora terus memuji wanita yang tengah di dekati Jinnie, dan aku mengerti kenapa istri Yoongi itu sangat menyukaimu."
"Saya sering pergi ke cafe Yoora Unnie berkumpul dengan yang lainnya, Jieun yang mengajak."
"Ah, benar, kudengar kau juga mengenal Jieun ya? Ahh,,, dunia sempit sekali ternyata ya. Apa kita sebaiknya bertemu di rumah saja, Eouma ingin sekali merasakan masakanmu. Jinnie bilang kau hebat sekali memasak."
"Bibi terlalu memuji saya."
Wajah Lisa semakin gugup saat ibu Seokjin kini menarik tangan Lisa dan mengenggam erat, "maaf bila kau harus bertemu Jinnie dalam keadaan yang sekarang. Pria itu sangat periang dan baik hati, hanya keadaan terus menempanya menjadi sedikit kasar dan bertemperamen buruk. Ia memikul tanggung jawab besar setelah kakaknya mengalami kecelakaan."
"Seokjin-ssi tetap saja pria yang ramah Bi, saya tak pernah melihatnya berbeda sejak pertama bertemu setahun yang lalu."
Ibu Seokjin tersenyum simpul, "Seokjin sangat mencintaimu, Lisa-ya, kau tahu. Eouma tahu dia pasti menyusahkanmu, terus menempel dan memanggilmu Lily, Lily, seperti itu."
Lisa tersenyum, membayangkan bagaimana Seokjin selalu memanggilnya. Mendengar kata mencintaimu dari Seokjin dan ibunya tampak sangat berbeda. Berulang kali seokjin mengatakan ia mencintai Lisa, tapi gadis itu tak mau percaya, tapi saat mendengar kalimat itu keluar dari wanita yang melahirkan Seokjin, semua tampak tulus. Masih berhasilkah Lisa menghindar dari Seokjin bila begini? Apa pria itu sengaja mengirim ibunya untuk menggoyahkan keputusan Lisa.
"Saya tak bisa lagi menerima Seokjin, Bi. Saya minta maaf."
"Ah benar, Dohwan menceritakan semuanya. Kalau aku jadi kau, aku pasti juga marah sekali. Jangan pikirkan hal yang berat dulu, cukup temui Eouma dan anggap aku seperti ibumu. Kita jauhkan Seokjin dari pertemuan kita bila kau tak nyaman."
Lisa baru hendak menjawab saat Dohwan yang tadi berdiri sedikit jauh dari mereka mendekat ke meja keduanya.
"Nyonya, Presider Kim telah sadarkan diri."
"Apa? uri Seokjung."
Mendengar itu ibu Seokjin langsung berdiri, bahkan tampak sedikit terhuyung karena terlalu cepat berdiri, Lisa ikut berdiri untuk membantu ibu Seokjin.
"Bibi baik-baik saja?."
"Kau mau ikut ke rumah sakit? Dohwan bilang kakak Seokjin telah bangun."
"Ya bi, tentu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Difficult "KSJ"
Fanfic-Karena acara ngambeknya saat Namjoon malah meninggalkannya untuk bulan madu ke empat di konser mereka di Bali, Seokjin tak pernah membayangkan bahwa ia akan bertemu dengan gadis baik hati dan cantik seperti Lisa. Gadis yang memiliki semua kriteria...