Bagian 39

362 29 2
                                    

Hai hai hai,, mungkin seri Hyung kita ini bakal jadi yang terpanjang di antara seri Bangtan yang lain, yang biasanya hanya 50-60 part. Karena udah part ke 39 , banyak banget masalah yang belum kelar. Jadi jangan bosen ya sayang-sayang akuhhh,,, happy reading,,,

                       ******

    Lisa mengenggam tangan Seokjin erat saat keduanya kembali masuk ke ruang rawat Seokjung. Sekretaris Choi dan ibu Seokjin ada di sana, sedang menemani Seokjung menikmati makan siang yang dibawakan Lisa.

     Keadaan menjadi canggung saat Seokjin masuk. Seokjung menelan ludahnya berulang kali, menataop adiknya dengan gugup.

"Ayo, katanya ada sesuatu yang ingin kau sampaikan pada Presider, " Kata Lisa karena Seokjin sedari tadi hanya diam.

"Aku minta maaf, sepertinya kata-kataku pada Hyung tadi sedikit keterlaluan, " Kata Seokjin.

"Tidak, akulah yang terlalu memaksakan diri tanpa mengetahui hal yang terjadi selama setahun ini, aku minta maaf, Jinnie-ya."

   Sekertaris Choi dan ibu Seokjin tersenyum lega melihat interaksi keduanya.

"Kudengar kalian berdua tak pernah bertengkar, karena itu permintaan maaf terasa sangat canggung, " Lisa tertawa diikuti yang lain.

"Kemarilah dan ikut makan."

     Seokjin menghampiri ibunya lalu memeluk sang ibu penuh sayang, "Eouma pasti terkejut melihat aku meneriaki Hyung, apa aku membuat Eouma takut?."

"Tidak, " Ibu Seokjin menggeleng kuat, "Eouma senang mengetahui kalian bisa berbagi emosi bersama. Dari dulu kan Eouma sudah terbiasa menghadapi sikap pemarahmu itu saat Ayahmu melarang untuk memakan permen jelly."

    Keadaan kembali canggung saat ibu Seokjin tanpa sengaja menyebut mendiang suaminya.

"Aku akan mengantarkan Hyung ke makam Appa saat ia diperbolehkan keluar dari rumah sakit."

"Benarkah?," Seokjung tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

"Eoh, sebegitu bahagiakah Hyung bisa bertemu Appa, " Kata Seokjin tersenyum meremehkan ke arah Seokjung, "aku harus pergi ke kantor Namjoon untuk menghadiri rapat hari ini."

"Di hari libur?, " Kata Ibu Seokjung.

"Hyung sudah sembuh sekarang, aku bukan lagi pegawai kantor mulai sekarang."

"Tentu saja, lakukan apapun yang kau inginkan seperti sebelumnya, kini tak ada yang akan menganggumu untuk menandatangani berkas-berkas yang kau benci itu, benarkan Paman."

"Tuan muda sudah bekerja sangat baik, Presider. Dia sangat populer di perusahaan karena kemampuannya mengendalikan para karyawan."

"Benarkah? Appa pasti bangga melihatmu."

"Kau ikut pulang Ly?, " Seokjin mengabaikan perkataan Seokjung, menghampiri Lisa yang berdiri di samping ibunya.

"Aku akan menemani Bibi disini sebentar, " Kata Lisa.

   Seokjin mengangguk lalu mencium kening Lisa, membuat gadis itu membelalakan mata tak percaya, ia malu sekali bagaimana bisa Seokjin menciumnya di depan keluarganya. Wajahnya memerah karena malu tapi ia tak bisa mencubit perut Seokjin seperti yang selalu ia lakukan karena berada di depan keluarga pria itu.

"Dia tak bisa dihentikan saat jatuh cinta, dasar tak punya malu, " Kata ibu Seokjin, "apa dia tak bisa melihat wajah menantuku yang memerah seperti ini."

   Kata-kata ibu Seokjin semakin membuat Lisa tersipu, saat ibu dari pria yang ia cintai itu memanggilnya dengan sebutan menantu.

"Eouma sedang menggodamu, Lisa-ya, astaga Lisa manis sekali, " Seokjung ikut tertawa saat melihat wajah memerah Lisa.

Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang