Bagian 61

307 33 0
                                    

     Lisa merasakan ia tengah berada di sebuah taman yang dipenuhi dengan bunga lily putih yang luar biasa indah. Aroma disekitarnya yang membuat Lisa tenang.

      Lalu pandangan Lisa jatuh pada seorang anak kecil yang berdiri di depannya, membelakangi tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


      Lalu pandangan Lisa jatuh pada seorang anak kecil yang berdiri di depannya, membelakangi tubuhnya. Gadis cantik yang berusia sekitar lima atau enam tahunan, berambut hitam ikal, yang diurai, saat Lisa melihat gadis itu berbalik dan tersenyum padanya. Lisa tak sadar bahwa ia ikut tersenyum saat gadis kecil itu berjalan ke arahnya.

"Eouma."

   Lisa tak merasa asing saat gadis itu memanggilnya "ibu" Ia bahkan merasa sangat dekat dengan gadis yang masih saja tersenyum kearahnya. Ia bisa melihat bibir dan hidung gadis ini mirip sekali dengan pria yang ia cintai, Kim Seokjin.

"Ini bunga kesukaan Appa kan? Karena bunga ini mengingatkan Appa pada Eouma."

"Kau,,, siapa, " Sebulir air mata jatuh saat Lisa yang kini tengah berjongkok memegang lengan gadis kecil itu lembut.

"Jangan menangis lagi Eouma," Gadis kecil itu mengusap air mata Lisa, "aku sudah sangat bahagia sempat berada di dalam dirimu meski hanya singkat, aku bahagia sekali tercipta dari cinta luar biasa milik kalian, Eouma dan Appa."

"Kalau kau bahagia kenapa tak berjuang untuk selamat, Eouma bersalah Sayang. Harusnya aku menjagamu, Appa mu sangat menginginkan seorang anak, apalagi putri cantik sepertimu."

"Aku akan kembali memohon pada Tuhan agar aku kembali menjadi putri kalian, Eouma jangan lagi bersedih, ini bukan salahmu. Hiduplah bahagia bersama Appa. Aku menyayangi kalian."

"Aku,, "

"Eouma harus segera kembali, Appa terus saja menangis dan mengenggam tangan Eouma dengan erat."

"Appamu?."

"Eoh, dia mencintai Eouma dengan begitu besar."

               
                    *******

    Sejak semalam Seokjin tak melepaskan tangan Lisa. Matanya sama sekali tak terpejam terus mengamati Lisa yang masih belum membuka matanya. Dadanya nyeri karena rasa bersalah, mengetahui kenyataan bahwa keduanya tak mengetahui tentang kehamilan Lisa, lalu ia yang membiarkan Lisa diculik, membuat Seokjin tak mampu menahan airmatanya saat menatap wajah tunangannya itu. Mereka kehilangan calon anak mereka karena dirinya. Apalagi saat ibunya mewanti-wanti Seokjin untuk menenangkan Lisa. Ibunya menceritakan bagaimana Lisa begitu histeris saat mengetahui baru saja mengalami keguguran. Bagaimana ia menghibur Lisa, bagaimana ia meminta maaf pada Lisa nanti. Membayangkannya saja membuat dada Seokjin sesak.

    Lamunan Seokjin terhenti saat merasakan tangan Lisa di genggamannya sedikit bergerak.

"Ly, Sayang."

Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang