Bagian 17

273 34 0
                                    

       Baru saja Lisa memutuskan untuk keluar dari ruang kerjanya saat Tuan Oh kembali memanggilnya, atasannya itu mengatakan Lisa mendapatkan surat peringatan dan akan mendapatkan surat keputusan dua bulan lagi, dan selama itu Lisa tak perlu datang ke kantor. Lisa baru akan menjawab saat Tuan Oh meninggalkannya tepat di depan pintu ruangannya.

   Kenapa dalam sehari kehidupannya jadi kacau begini. Bekerja sebagai penerjemah sudah membuatnya nyaman. Selama ini ia tak pernah punya mimpi terlalu muluk, ia menikmati setiap pekerjaan yang ia kerjakan. Membantu orang lain dengan kemampuannya menguasai bahasa Korea lalu mendapatkan penghasilan dari sana. Lisa belum mau berhenti. Pikirannya segera mengingat Seokjin, ia mengkhawatirkan pria itu.

"Jadi ngelanyanin tamu, buat jadi pelacurnya juga. Pantes ya para tamu suka kalau Lo yang temenin."

  Itu suara Ninda, salah satu rekan Lisa. Gadis berusia 33 tahun yang fasih berbahasa Inggris.

"Mbak Ninda ngomong sama aku?, " Tanya Lisa.

"Siapa lagi, Lis. Berita Lo udah masuk televisi, bikin malu perusahaan aja, makannya Tuan Oh mecat Lo."

  Kali ini Roy yang menjawab, rekan penerjemah Lisa hanya tiga orang, sementara Heny, hanya menatap Lisa dengan sorot kecewa, Heny yang merekomendasikan Lisa pada atasan mereka. Wanita yang dulu merupakan dosen pembimbing saat Lisa kuliah itu tak berkomentar apapun. Lisa menyesal telah membuat Heny kecewa.

    Menjelaskan pada mereka tentang apa yang terjadi juga percuma. Semua yang Lisa alami memang terasa tak masuk akal kan. Lisa memilih keluar ruangan kerjanya setelah mengambil tasnya. Ia mengambil ponselnya dan mulai mengetikan nama Seokjin di pencarian internet dan benar saja, wajahnya terpampang jelas disana. Dilabeli sebagai wanita penggoda Idol terkenal, Kim Seokjin.

   Tujuannya adalah pulang lalu mengecek keadaan Seokjin, ia sama sekali tak mempercayai apa yang dikatakan Alex bahwa kekasihnya itu meninggalkannya. Ia lebih takut bila Alex melakukan hal yang berbahaya untuk mengancam Seokjin.

   Baru ia sampai parkiran saat melihat mobilnya telah dikerubungi oleh banyak orang.

"Itu-itu orangnya!!!."

   Suara keributan terdengar saat ia mulai keluar Lisa bahkan belum juga mendekat saat para wanita yang ia ketahui sebagai penggemar Seokjin itu menyerbunya lalu melemparkan telur dan air ke arahnya, mereka terlihat marah. Lisa bahkan tak bisa lagi mencerna kata-kata kasar yang mereka ucapkan. Ia mundur dan kembali masuk, para tenaga keamanan menghadang puluhan orang yang tadi berusaha menyerang Lisa.

   Tanpa memperdulikan pakaiannya yang basah dan penuh dengan noda telur mentah, Lisa berlari dengan kaki bergetar menuju kamar mandi yang tepat di atas basement, membuka salah satu bilik dan meringkuk di sana. Pikirannya kosong, ia sama sekali tak mengerti apa yang terjadi. Wajah penuh amarah orang-orang tadi membuatnya ketakutan. Dengan tangan gemetar ia membaca berita online melalui ponselnya.

   Air mata Lisa tak bisa dibendung lagi saat ia mulai membaca komentar-komentar yang dituliskan orang-orang tentangnya.

"Dasar lonte!! Balikin Oppa kita."

"Pelacur sialan nggak punya harga diri!!."

   Komentar semacam itulah yang ia baca, dinginnya lantai kamar mandi tak lagi dirasakan Lisa, hatinya lebih perih lagi. Beberapa situs berita online juga mulai membuat tulisan yang sama sekali tak dipercaya Lisa. Ia bahkan tak menyadari ponselnya telah meluncur turun dari tangannya, terkena lantai kamar mandi yang basah.

   Mereka menuliskan bahwa Lisa menculik Seokjin dan berusaha mengambil uang dari pria itu. Beberapa dari mereka bahkan mengatakan Lisa merayu Seokjin menggunakan tubuhnya. Para jurnalis yang bahkan bisa menyimpulkan Lisa telah menghalangi comeback Bangtan karena menahan Seokjin di Bali. Semua tak masuk akal, tapi ia tak tahu harus bagaimana mengatakan itu semua. Ia juga membaca tentang kabar Seokjin yang akan kembali ke Korea, mengingatkan ia untuk kembali ke rumah secepatnya tapi keluar dari sini saja ia tak bisa.

Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang