Bagian 5

329 43 0
                                    

    Setelah selesai menelpon sekertaris Choi yang nomernya dihafal Seokjin di luar kepala pria itu menerima training dan kaus yang diberikan gadis yang ada di depannya ini. Lisa, begitulah gadis itu menyebutkan namanya. Seokjin tak mau terlalu peduli toh nanti ia akan segera pergi dari sini dan membayar Lisa untuk segala pertolongannya.

    Ia tampan, itulah satu-satunya alasan yang diyakini Seokjin kenapa Lisa mau menampungnya. Selama ini memang seperti itu, ia selalu mendapatkan keberuntungan karena wajah tampannya. Ia meminta sekertaris Choi memberitahu ibunya agar jangan khawatir, ia akan berada di Bali 1 atau 2 minggu sampai sekertaris Choi dan Dohwan mengetahui siapa yang menculik dan hendak menghabisinya itu.

"Aku akan membayarmu nanti," Kata Seokjin sambil memberikan ponsel pada Lisa yang kini tengah memasak di dapur.

     Seokjin belum menceritakan kamar kecil Lisa. Satu kamar yang terdiri dari dapur tepat di depan pintu masuk, ranjang dan kamar mandi. Hanya itu, Seokjin tak nyaman, tapi bagaimana lagi ia tak punya tempat tujuan lain. Apalagi tanpa uang ataupun ponselnya.

"Kau yakin mempunyai uang?, " Lisa melihat pria itu dengan kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau yakin mempunyai uang?, " Lisa melihat pria itu dengan kesal.

    Sebelum mulai menelpon dengan kurang ajarnya Seokjin mengomentari tempat tinggalnya yang sempit. Seokjin tak tahu saja perjuangan Lisa untuk bisa tinggal di kamar ini. Kalau pria itu tahu kos lamanya yang seharga lima ratus ribu rupiah sebulan, sempit dan sangat sederhana, pria itu pasti lebih mengoceh lagi.

"Kau meragukan aku yang bisa membayarmu, aku Kim Seokjin, kau kan sudah tahu aku anggota Bangtan, aku pasti membayar semuanya."

"Aku belum tahu apa yang terjadi, bisa saja kau itu kabur dan jatuh miskin, " Lisa tak biasanya ketus dengan seseorang tapi tingkah menyebalkan Seokjin membuatnya kesal juga.

  Seokjin hendak menjawab tapi keduanya diam saat mendengar bunyi perut Seokjin yang berbunyi.

"Kau,,, " Lisa menatap pria itu kesal.

"Aku lapar, " Seokjin tersenyum kikuk.

   Lisa menghembuskan nafas pelan melanjutkan kegiatan memasaknya, "kita makan setelah ini selesai."

     Lisa tengah memasak dan itu tak lepas dari pandangan Seokjin. Dari sekian banyak penduduk Bali, Seokjin tak menyangka ia akan diselamatkan oleh seorang wanita. Gadis kecil di depannya yang terlihat lemah. Seokjin tak bisa memungkiri kecantikan Lisa, gadis itu memiliki hidung mancung dan mata yang indah lalu bibir merah yang pandai menjawab semua perkataannya.

"Kau hendak kemana?, " Tanya Seokjin saat melihat Lisa membawa semangkuk makanan yang selesai ia masak dan hendak keluar dari kamar.

"Mengantarkan makanan ke bawah sebentar, tetanggaku baru saja melahirkan aku akan menjengguknya sebentar. Aku akan segera kembali."

   Seokjin mendengar suara pintu yang tertutup saat gadis itu keluar. Mungkinkah Lisa menolongnya karena ketulusan, gadis itu terlihat begitu baik, dengan orang asing sepertinya ataupun dengan orang lain yang telah dikenal lama oleh gadis itu.

Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang