Alur cerita untuk Being Difficult bakal lambat banget,,, semoga kalian tetep nikmatin ya.. Terimakasih semuanya, InsyaAllah kalau tar ini cerita udah selesai sekitar separoh part bakal mulai up story Dedek Tae... Yang sabar ya yang pada nge DM nanyain storynya Kim Taehyung..... Happy Reading...
*******
Karena tidak punya pengalaman apapun dengan seorang pria, Lisa jadi tak bisa menghadapi Seokjin, bahkan untuk menang berdebat dari pria itu saja Lisa tidak bisa. Pria yang pernah dekat dengannya dulu kebanyakan adalah pria biasa yang tak suka ribet dan cuek. Sedangkan Seokjin selalu berbicara menyakitkan, lalu memberikan perhatian disaat bersamaan. Pria itu selalu mengomentari hidup Lisa, ingin tahu semua kegiatannya. Setiap Lisa mencoba menegurnya pria itu punya seribu alasan untuk menjawab.
Seperti malam ini, Seokjin bahkan memaksa ikut ke tempat minum private yang dibicarakan Lisa tadi pagi. Sebuah restoran Korea yang ada di Denpasar, menyediakan berbagai minuman keras, mirip sekali dengan tempat minum yang ada di Korea. Seokjin duduk di sudut paling ujung meminum soda yang dipesankan Lisa, memakai masker lalu mengamati Lisa kesusahan menghadapi keempat pria mabuk yang duduk satu meja dengannya. Rombongan tamu VIP yang dikatakan Lisa berjumlah lebih dari Sebelas orang tapi hanya empat orang itu yang mabuk, sisanya hanya sedang mengobrol di meja lain yang sedikit jauh dari mereka.
Para pria mabuk itu sudah bicara ngawur bahkan ada yang terang-ternagan menanyakan nomer telpon Lisa, dan sialnya gadis itu hanya tersenyum menanggapi itu semua. Lisa memang tak memberikan nomer ponselnya, tapi gadis itu terus tersenyum lalu meminta maaf. Hal yang palint tak disukai Seokjin.
Seokjin telah menyadari perasaannya pada Lisa yang tumbuh selama hampir sepuluh hari mereka bersama. Ia cemburu, ia menyadarinya sekarang. Salahkan ia yang terus memupuk perasaannnya, meski tahu reaiko bila ia menjalin hubungan dengan gadis itu. Emosinya semakin tersulut saat orang-orang itu berani menyentuh dagu Lisa. Berusaha merayu, hingga salah satu dari mereka menarik Lisa untuk duduk di pangkuannya. Lisa berhasil menolak, tapi Seokjin tak tahan lagi, ia berdiri dan memukul pria berengsek yang berani menyentuh wanitanya. Keributan besar terjadi. Para teman dari keempat pria mabuk itu ikut menyerang Seokjin. Hingga Seokjin bisa melihat kelihaian Lisa dalam berkelahi. Lisa membelanya, tentu saja.
*******
"Mana bisa seorang wanita membiarkan wajahnya babak belur begini."
Lisa meringis pelan saat Seokjin mengobati luka di sudut bibirnya. Ia memilih diam tak menjawab pria cerewet dengan mulut pedasnya itu. Ia lebih memikirkan bagaimana nasipnya besok setelah Seokjin memukuli customer VIP di tempat kerjanya. Seokjin juga banyak terluka, tapi Lisa memilih untuk tak mengobati pria itu. Lisa marah.
Untuk kali pertama Seokjin melihat Lisa menguasai bela diri yang lumayan, gadis itu membqntunya yang dipukuli oleh orang-orang mabuk itu. Tapi kenyataan itu membuat Seokjin semakin kesal, bagaimana Lisa diam saja saat beberapa dari mereka memegang dagu dan pipi Lisa padahal Lisa dengan mudah melumpuhkan mereka dengan pukulan.
"Kau bahkan bisa memukuli mereka tapi kau diam saja saat mereka menyentuhmu, harusnya aku habisi pria-pria gila itu!!."
Lisa jengah, yang ingin ia habisi adalah Seokjin sekarang. Ia hanya mencoba bersabar saja. Sejak tadi ponselnya berbunyi, panggilan dari atasannya, Lisa tak berani mengangkatnya.
"Ly,,, " Seokjin menghentikan olesan obatnya saat mengetahui Lisa hanya diam, "kenapa kau diam saja, apa sakit?."
"Karena siapa aku terluka seperti ini."
"Aku hanya membelamu."
"Mereka tamu di tempat kerjaku Seokjin-ssi."
"Tapi mereka menyentuhmu!!!."
Lisa memutar bola matanya kesal. Sentuhan seperti apa, Seokjin bersikap seolah ia tengah dilecehkan atau diperkosa. Berlebihan sekali.
"Lalu apa bedanya denganmu, kau bahkan memelukku saat tidur, dan menciumku,,, "
Lisa akhirnya berdiri menuju balkon rumahnya ia perlu udara segar. Sejak kemarin ia ingin membahas ini, kenapa Seokjin tiba-tiba menciumnya, tapi pria itu lagi-lagi melakukan hal-hal semaunya sendiri.
Karena terlalu kesal Lisa tak menyadari Seokjin menyusulnya ke Balkon, tempat yang beberapa hari ini mereka gunakan untuk mengobrol berdua. Seokjin menyadari ia menaruh perasaan lebih pada gadis di depannya ini. Setelah Lisa menatapnya khawatir saat tubuhnya demam beberapa hari yang lalu mungkin karena itu, perasaan Seokjin jadi lain. Atau karena Lisa membuatkan ayam goreng yang menurut Seokjin adalah yang paling terenak di dunia. Tepatnya sejak kapan ia juga tak sadar.
Lisa memiliki semua karakter gadis yang ia sukai, cantik, pandai mengurus rumah, memasak, dan baik hati. Malah ia mendapatkan bonus dengan Lisa yang sangat pengertian dan tak pernah membantahnya, gadis itu pendengar yang baik. Seokjin terpesona, ia mengakui itu. Dan dadanya nyaris meledak saat melibat pria-pria kurang ajar tadi menyentuh Lisa, meski hanya di wajah, membuatnya kesal setengah mati. Ia sekarang baru mengerti kenapa Suga selalu melotot padanya bila mendekati Yoora, ternyata rasanya menyebalkan ini saat gadis yang kita sukai berdekatan dengan pria lain.
Mungkin ini waktunya ia mengatakan pada gadis itu tentang perasaannya. Biasanya ia adalah pemendam yang baik tapi dengan Lisa ia memutuskan untuk mengatakan semua isi hatinya. Ia juga tak biasanya cepat sekali emosi seperti Jimin, atau menyebalkan seperti Namjoon tapi di depan Lisa semua terasa lebih aneh. Ia menampilkan semua sifat buruknya yang hanya di ketahui oleh orang-orang terdekatnya. Ia manja, suka marah, kadang juga moodyan
Lisa berjenggit kaget saat sebuah tangan besar memeluknya dari belakang, bisa ia rasakan aroma Seokjin dan dada bidang pria itu yang merapat ke punggungnya.
"Maaf Li, aku hanya tak suka mereka menyentuhmu."
Lisa memilih diam, Seokjin cepat sekali emosi, ia tak suka. Sementara melihat Lisa hanya diam membuat Seokjin takut, bagaimana bila gadis ini berniat meninggalkannya. Biasanya gadis itu akan langsung meneriakinya bila Seokjin menyentuhnya sembarangan. Bagaimana bila Lisa lelah dengannya? Ahhh bahkan mereka belum berada di dalam hubungan apapun. Seokjin merutuki kebodohannya.
"Kalau aku bilang aku menyukaimu kau percya tidak?."
"Tidak!! Kau kan playboy, semaunya sendiri, gampang marah dan suka ngomel, aku tak suka."
Mendengar perkataan panjang Lisa yang mengatainya malah membuat Seokjin tersenyum, gadis itu tak lagi marah sepertinya.
"Ly, " Seokjin membalikkan tubuh Lisa lalu tersenyum lebar saat mendapati wajah memerah gadis itu, "kau gugup ya, karena pria setampan aku menyatakan cinta padamu."
Sekarang Seokjin seolah tak mengenal siapa dirinya. Sebelum bertemu Lisa saat ia memulai dekat dengan seorang gadis, ia membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyatakan perasaannya, ia pemikir dan selalu menggunakan otak untuk mengambil keputusan tapi melihat Lisa yang wajahnya memerah membuat hatinya luar biasa bahagia. Ia berdebar, apa jatuh cinta semenyenangkan ini.
"Bicara pada ibuku mau?."
Jang Nara
Siapa coba yang bisa nolak pria ini, gantengnya kek nggak manusiawi.. Aku aja suka oleng seminggu 7 kali.. Balik ke ayank Namjoon pas mau tidur aja.. 🥰🥰😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Difficult "KSJ"
Fiksi Penggemar-Karena acara ngambeknya saat Namjoon malah meninggalkannya untuk bulan madu ke empat di konser mereka di Bali, Seokjin tak pernah membayangkan bahwa ia akan bertemu dengan gadis baik hati dan cantik seperti Lisa. Gadis yang memiliki semua kriteria...