Bagian 45

343 29 0
                                        


      Kembali Lisa harus mendatangi rumah seorang tamu VIP hari ini, sendirian lagi karena rekannya yang harus datang dengannya hari ini tiba-tiba berhalangan dan tak bisa masuk kerja. Ia turun di depan sebuah rumah mewah yang luar biasa besar, tiga lantai dan terlihat seperti rumah megah bergaya eropa.

   Lisa membaca beberapa helai kertas yang ia pegang. Song Jaewook, nama itu yang tertulis di sana. Saat ia bertemu secara tak sengaja dengan Jaewook dua kali berturut-turut, Lisa tak menyangka bahwa pria itu adalah seorang presider dari sebuah perusahaan besar. Salahkan dia yang tak pernah menonton berita ataupun membaca majalah bisnis bahkan setelah satu tahun berada di Indonesia. Ingatkan dia agar mulai membacanya sekarang, karena ia banyak berurusan dengan orang dari kalangan atas.

"Apa yang ada di otaknya saat membayarkan kopi seorang pemilik dari perusahaan besar," Lisa mengacak rambutnya frustasi saat mengingat ia bahkan menyangka Jaewook tak bisa membayar sebuah kopi di cafe tersebut, ditambah lagi bagaimana bisa Lisa memberikan saput tangan lusuhnya pada pria yang bahkan sudah bersendok mas dari dia lahir.

   Lamunan Lisa terhenti saat ia melonjak kaget karena gerbang megah rumah Jaewook tiba-tiba terbuka sendiri. Ia melihat ke dalam dengan gugup sebelum mulai melangkah memasuki area rumah megah itu.

    Lisa hendak membunyikan bel yang ada di sebelah pintu masuk saat pintu tersebut terbuka. Seorang pria paruh baya menyapanya dengan sangat ramah.

"Selamat pagi, Nona. Presider sedang sarapan, mari saya antar anda bertemu beliau."

"Saya akan menunggu presider selesai dengan sarapannya saja Ajussi, saya akan menunggu di depan sini."

"Tidak perlu Nona Lisa, presider ingin bertemu dengan anda lebih dulu."

   Lisa akhirnya mengangguk, lalu mengikuti pria yang mengaku bernama sekretaris Jang. Setelah beberapa kali mengunjungi banyak rumah orang kaya, Lisa mulai terbiasa dengan barang mewah dan dekorasi megah di setiap rumah. Lantai yang ia injak saja terasa begitu indah, begitulah desain rumah orang kaya.

"Silahkan Nona."

   Sekretaris Jang meninggalkan Lisa setelah keduanya sampai di sebuah ruang makan besar yang bersebelahan dengan dapur. Ada seorang pria makan sendirian di sana.

"Selamat pagi, presider Song."

"Kau sudah datang Lisa-ssi, silahkan duduk kau bisa menemaniku sarapan."

"Ya presider."

     Lisa duduk dengan hati-hati, entah karena apa ia merasa ikut kesepian saat Jaewook makan sendirian di atas meja makan yang memiliki delapan kursi, ini terlalu banyak membuat Lisa semakin merasakan aura kesepian. Apa pria ini tak memiliki keluarga?

"Jangan tegang begitu, bukankah kita sudah saling mengenal, kau cukup bersikap santai seperti biasanya saja. Tidak perlu memanggilku dengan formal."

"Ya, Jaewook-ssi."

   Jaewook tersenyum saat melihat wajah gugup Lisa, entah dilihat dari sisi manapun Lisa terlihat sangat menarik.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang