Being Difficult "KSJ"

Bagian 63

Menghilangnya Irene ternyata berdampak buruk bagi perusahaan keluarga Seokjin. Banyak para pemegang saham terus menerus menekan Seokjung untuk memajukan agenda rapat direksi yang rencananya akan diadakan tahun depan. Seokjin juga merasa heran saat sang kakak kini lebih sering menghabiskan waktu bersama Jaewook, seolah keduanya tengah merencanakan sesuatu.

Saat mendengar cerita dari kakaknya bahwa Jaewook yang menyelamatkan Kakaknya dari serangan Irene, Seokjin seolah tak percaya. Apalagi mengingat pria menyebalkan yang belum lama ini mengungkapkan keinginannya untuk merebut Lisa darinya. Seokjin masih sakit hati, ia cemburu tapi tak berniat menemui pria itu lagi.

Kasus Irene juga menemui jalan buntu, Alex Lee mengakui semua kejahatan yang dilakukan Irene adalah rencananya. Ia bersikeras bahwa Bae Irene tak bersalah. Membuat Namjoon harus mengerahkan banyak anak buahnya, untuk mencari bukti lain juga mencari keberadaan Irene yang masih melarikan diri. Seokjin berusaha sekuat tenaga, ia hanya ingin hidup tenang bersama Lisa, tidak ada yang ia inginkan lagi selain itu. Bagaimanapun caranya ia bersikeras untuk menghukum Irene, wanita itu terlalu banyak meninggalkan luka terutama pada Lisa, teringat bagaimana hancurnya Lisa saat keguguran Seokjin menahan diri untuk tak mencari sendiri Irene dan membunuh wanita itu dengan tangannya sendiri.

*****

"Aku merindukan saat-saat tenang bersama kalian Yoongi-ya," Kata Seokjin.

Seokjin kini menatap lurus ke arah kekasihnya yang tengah mengajari kedua putra Yoongi bela diri bersama Nna. Halaman luas samping rumah Yoongi yang selalu menjadi tempat menyenangkan untuk mereka berkumpul. Sejak siang ia dan Lisa menghabiskan waktu disana, berkumpul dengan semua member Bangtan lain bersama keluarga-keluarga kecil mereka.

"Kini aku merasa sangat tua, dulu kitalah yang bergerak kesana kemari untuk membuatkan kelima anak itu makanan, dan lihat sekarang kita berdiam diri sini menunggu mereka memanggil kita untuk makan, " Kata Seokjin mengamati para adik mereka yang sibuk membakar daging dan mempersiapkan makan malam.

"Jangan berlebihan Hyung, kita hanya selisih tiga bulan. Aku masih merasa muda."

Seokjin menatap Yoongi yang kini tengah mengunyah camilan cumi kering sambil melihat ke depan. Ia tersenyum, dulu Yoongi selalu tak mau disamakan dengan Seokjin masalah usia, ia selalu ingin jadi setahun lebih muda darinya. Sedikit aneh saat Yoongi mengakui usia mereka hanya selisih tiga bulan.

"Tapi setidaknya kau telah memiliki tiga anak yang bisa menemanimu setiap hari, aku sibuk menyembunyikan kakak dan ibuku karena Irene belum tertangkap, lalu membawa kekasihku bahkan dalam bahaya, aku lelah sekali, sungguh."

"Hyung,,, " Yoongi menatap Seokjin, merasa prihatin dengan hidup yang dijalani Hyungnya itu.

"Dulu akulah yang selalu mengingatkan kalian tentang uang. Menyimpan uang, berhemat dengan uang, Jimin bahkan membelikan kue ulang tahun berbentuk uang saking tahu betapa aku mencintai uang. Tapi sekarang uang-uang itu membuatku takut Yoongi-a, semua orang bisa berubah menjadi monster hanya karena uang."

"Ada masalah di perusahaanmu?."

Seokjin tersenyum getir, "dulu Appa membawa keluarganya untuk bergabung ke salam perusahaan dan lihat kini mereka bahkan berusaha menggulingkan putra sulungnya karena haus akan kekuasaan, miris sekali, aku membayangkan betapa kecewanya Appa melihat mereka. Karena itu aku maupun Hyung tak akan menyerah sedikitpun."

"Hyung ingin istirahat sebentar dari panggung? Aku tahu kau kelelahan, aku akan mengatakannya pada Namjoon."

"Tapi kita memang tak memiliki banyak jadwal bersama tahun ini, Jungkook dan Jieun akan segera merilis lagu duet mereka. Jimin dan Hoseok akan pergi ke Newyork bulan depan bersama Nna dan Chaeyoung. Jimin baru saja memberikan restunya, Hoseok sudah tak sabar menikahi Chaeyoung tahun ini."