Bagian 43

303 29 0
                                    

"Kau akan langsung ke kantor setelah ini?, "tanya Lisa saat Seokjin mengantarkannya pulang, kekasihnya itu menggandengnya hingga sampai lift di lobby.

"Ini hari libur, Namjoon juga sedang tak di kantor, aku akan mengunjungi rumah sekretaris Choi, ada sesuatu yang harus aku urus." Kata Seokjin.

"Kau terlihat begitu lelah, apa yang kau bicarakan dengan Seokjung Oppa. Setelah kalian berbicara kau terlihat banyak diam, " Kata Lisa yang memutuskan memanggil kakak Seokjin dengan panggilan "Oppa" seperti permintaan pria itu.

"Aku akan memberitahumu setelah aku mendapatkan titik terang dari semua dugaan kami. Sampai saat itu tiba, Lily-ya, maukah kau menungguku? Aku akan menceritakan semuanya padamu. Aku janji."

   Suara Seokjin terdengar bergetar, Lisa mengerti banyak kekhawatiran yang tengah dirasakan pria itu, "kemari, " Ia mundur beberapa langkah lalu merentangkan tangannya.

  Seokjin tersenyum cerah lalu berjalan menghampiri Lisa dan memeluk kekasihnya itu, ketenangan langsung ia dapatkan saat ia memeluk Lisa dan gadis itu mengusap punggungnya pelan.

"Apapun yang sedang kau lakukan, aku ingin kau berhati-hati. Jangan sampai terluka,"kata Lisa, ia merenggangkan pelukan mereka,

     Seokjin masih memeluk pinggangnya, pria itu tersenyum cerah, " Aku mencintaimu, Ly. Sungguh."

"Aku juga mencintaimu, Seokjin-ssi."

     Seokjin berdecih, berpura-pura kesal saat Lisa memanggilnya dengan sebutan yang tak disukai Seokjin.

"Pergilah, jangan pulang terlalu larut, " Lisa melepaskan pelukan mereka lalu memasuki Lift.

   Seokjin mengambil ponselnya saat lift yang dinaiki Lisa tertutup. Ia menelpon seseorang.

"Halo Namjoon-a, "kata Seokjin saat Namjoon yang ia hubungi telah menjawab di seberang.

"Bisa kau carikan informasi tentang Alex Lee,,,,, Eoh, orang kepercayaan presider Kang."

                     *****

        Sekretaris Choi begitu terkejut saat sudah larut malam begini Seokjin mengunjungi rumahnya. Ia segera membuka pintu rumahnya saat melihat wajah Seokjin yang terpampang di interkom rumahnya saat seseorang memencet bel.

"Selamat malam, Paman."

"Selamat malam, apa yang membuat Tuan muda berkunjung selarut ini?, " Tanya sekretaris Choi.

   Seokjin tersenyum masam, karena mengetahui sekertaris keluarganya ini tak suka basa-basi. Tentu saja kedatangannya malam ini akan membuat sekretaris Choi heran. Dulu Seokjin banyak menghabiskan waktu disini saat Taejoon dan dia masih remaja, ia bahkan sering menginap di rumah sekretaris Choi saat pulang dari dorm Bangtan. Tapi ia tak berkunjung lagi karena kesibukan masing-masing.

"Alat perekam yang ayah berikan untukku, apa paman masih menyimpannya?."

    Pria itu tampak berfikir, "sepertinya saya menaruhnya di ruang kerja, Tuan muda ingin melihatnya?."

      Sekretaris Choi mempersilahkan Seokjin untuk mengikutinya setelah Seokjin mengangguk.

    Seokjin duduk di sofa yang berada di ruang kerja sekretaris Choi yang cukup besar. Lelaki itu terlihat sedang mencari sesuatu di laci bawah meja kerjanya. Ia akhirnya duduk dihadapan Seokjin sambil membawa sebuah kotak kecil dan memberikannya pada Seokjin.

"Paman pikir apa yang ada di dalam sini?, " Tanya Seokjin.

"Saya juga belum berani membukanya, Tuan muda."

Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang