Bagian 64

284 28 0
                                    

     
Jangan Lupa di Vote ya Sayang,, biar author nya semangatt,, kemarin views nya banyak tapi vote dikit banget... Terimakasih semua,, happy reading......

                      ******

       Dengan senyum lebar Seokjin menghampiri Lisa yang ia lihat baru memasuki lobby perusahaan milik keluarganya itu.

"Sayang,,, "

   Lisa tersenyum canggung, menjawab salam para pegawai yang ada disana yang secara terus terang memperhatikan keduanya. Seokjin memang seperti itu, seringkali tak memperhatikan sekitar, mungkin ia juga melupakan kenyataan bahwa ia seorang selebriti bila bersamanya.

"Kau sampai dengan aman, Yoora mengantarkanmu?."

     Seokjin sempat kesal karena Lisa tak mau dijemput, ia meminta Seokjin untuk bertemu di perusahaan saja. Lisa belum kembali bekerja, tapi ia kini menyibukkan diri di restoran milik Yoora. Sepertinya istri adiknya itu serius mengajak Lisa berkolaborasi untuk mendirikan sebuah restoran Indonesia di Seoul. Seokjin setuju saja, apapun makanan yang dibuat Lisa memang sangat enak, ia yakin tunangannya itu akan berhasil.

"Kau pikir Yoora Unnie akan membiarkanku datang sendirian, lagipula aku juga tahu rute, aku akan selamat dengan naik bus atau taxy."

"Benarkah?, " Seokjin tersenyum, terlihat mengejek Lisa, ia tertawa lalu memeluk kekasihnya itu saat melihat wajah Lisa cemberut.

"Oppa tak mempercayaiku? Kemampuanku mengingat jalan lebih bagus dari Chaeyoung."

"Kau tahu Chaeyoung buta arah? Anak TK bahkan lebih baik darinya dalam mengingat jalan."

"Oppa!!!."

   Seokjin tertawa semakin keras saat melihat Lisa bertambah kesal, "baik-baik, kekasihku yang pintar, apa yang kau bawakan untuk makan siang kita?, " Seokjin mengambil alih tas bekal yang dibawa Lisa lalu menggiring Tunangannya itu untuk naik lift, "ayo, Hyung sudah menunggu kita."

     Seokjin datang ke perusahaan untuk menghadiri rapat, dan ia sangat senang saat Lisa mengatakan ingin menyusulnya dan membawakan makan siang.

                   ********

"Jadi Hyung mencabut seluruh tuntutan pada Jaewook?,"tanya Seokjin dipertengahan makan siang ia, Lisa dan Seokjung.

    Mereka tengah berada di ruangan mewah Seokjung, makan siang bertiga di sofa yang biasa digunakan Seokjung menerima tamu.

"Iya, lagipula dia tidak bersalah semua yang terjadi selama ini hanya salah paham, " Seokjung menikmati makanannya dengan lahap, Lisa benar-benar hebat dalam memasak, "Terima kasih ya Lisa-ya, makanannya sangat enak."

   Seokjung menanggapi dengan santai protes dari Seokjin tentang Jaewook.

"Ya, Oppa, " Jawab Lisa.

"Tapi dia bahkan membuat Hyung koma selama satu tahun, " Seokjin tak mau kalah, ia kesal sekali dengan manusia bernama Song Jaewook itu.

"Aku tak akan punya muka saat menemui Subin nanti Jinie-ya, bagaimana aku bisa menjelaskan padanya bila aku memasukkan kakak tercintanya ke penjara."

"Hyung mengatakan itu seolah kau akan segera menemui Subin saja, cari kekasih sana dan menikah. Jangan menangisi orang yang sudah meninggal."

   Lisa menyodok lengan Seokjin pelan, kata-kata Seokjin sedikit keterlaluan. Ia yang orang baru saja, mengetahui betapa besar cinta Seokjung pada mendiang Subin, bagaimana bisa mulut manis kekasihnya itu mengatakan kalimat kejam seperti itu.

Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang