Seokjin dan Lisa meninggalkan Seokjung yang sedang berbicara di depan penyimpanan abu sang ayah, mereka tahu butuh waktu yang lama untuk Seokjung berbicara pada mendiang ayahnya.
"Oppa mau kopi, aku akan membelikannya, kau tunggu disini, " Kata Lisa, keduanya tengah ada di depan gedung penyimpanan abu jenazah. Duduk di sebuah taman. Ada beberapa pintu untuk masuk ke ruangan penyimpanan itu karena telah dibagi menjadi beberapa bagian.
"Mau aku temani?, " Tanya Seokjin.
"Tidak perlu, disana banyak orang, rapatkan saja masker dan topi Oppa, kita sedang di ruangan terbuka sekarang."
"Baiklah, pergilah dengan Dohwan, " Kata Seokjin yang melihat ada minimarket tak jauh dari tempat mereka duduk.
Dohwan yang berdiri tak jauh dari mereka, membungkuk sopan sebelum berjalan mengikuti Lisa.
Saat sedang melihat kekasihnya yang berjalan menjauh, Seokjin tak sengaja melihat pemandangan yang tak disukainya. Ia melihat Song Jaewook sedang berjalan bersama beberapa pengawalnya keluar dari salah satu pintu masuk ruang penyimpanan abu kremasi. Moodnya langsung memburuk, kenapa setelah mereka terlibat konflik ia jadi sering sekali bertemu pria itu tanpa sengaja. Padahal sebelumnya ia hanya melihat Song Jaewook dalam majalan bisnis sang kakak.
Setelah melihat Jaewook melaju dengan mobilnya tanpa melihat Seokjin karena berjalan membelakanginya, sehingga mereka tak saling berpapasan. Rasa penasaran Seokjin timbul, ingin tahu siapa yang dikunjungi Jaewook di sini, apa ada keluarganya yang telah meninggal juga. Tanpa sadar ia berjalan menuju pintu tempat Jaewook keluar tadi, ia mencoba membaca data mendiang yang di tempel setelah pintu masuk.
"Song, bukankah nama keluarganya Song?, " Ia mulai membaca beberapa nama yang tertulis di sana.
"Jinie-ya."
Kegiatannya itu terhenti saat kakaknya yang tengah duduk di kursi roda itu mendekat ke arahnya, Lisa yang membantu mendorong kursi sang kakak.
"Ada apa?, "tanya Lisa.
"Tidak ada, aku hanya melihat seseorang yang ku kenal keluar dari sini tadi, " Kata Seokjin,"kau sudah kembali?."
"Dohwan Oppa sedang membawanya, kami mencarimu saat presider dan Bibi sudah selesai."
"Hyung sudah selesai? kita bisa pulang sekarang kalau begitu."
"Aku ingin mengunjungi seseorang dan mengenalkannya padamu."
"Siapa?, " Tanya Seokjin.
"Ayo Lisa, bisa tolong mendorong kursi rodaku." Kata Seokjung memberi isyarat bahwa Lisa harus mengikutinya juga.
Ketiganya berjalan beriringan, memasuki rumah penyimpanan di sisi yang berbeda dari tempat abu ayah mereka di simpan. Ruangan yang sama dengan yang dikunjungi Jae wook tadi.
"Disini, " Seokjung memberhentikan kursi rodanya di sebuah kotak yang ada di baris nomer empat, Lisa dan Seokjin saling berpandangan.
"Bukannya ini, Lee Subin?, " Tanya Seokjin, ia mengenal Subin, teman sekolahnya.
"Benar, dia Lee Subin, wanita yang Hyung cintai."
Empat tahun yang lalu
Dengan tangan gemetar Seokjung menunggu Subin di tempat biasa mereka bertemu, taman yang berada tak jauh dari kantor Seokjung.
Dua tahun yang lalu mereka pertama kali bertemu di sini, saat Subin membelikan lima kilo jeruk untuk Seokjung setelah menabrak pria itu dengan sepeda. Hari itu, Seokjung ingin mengunjungi Seokjin dan Yoongi yang mengalami cedera saat latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Difficult "KSJ"
Fanfic-Karena acara ngambeknya saat Namjoon malah meninggalkannya untuk bulan madu ke empat di konser mereka di Bali, Seokjin tak pernah membayangkan bahwa ia akan bertemu dengan gadis baik hati dan cantik seperti Lisa. Gadis yang memiliki semua kriteria...