Profesor Gu, apakah kamu tidur? (1v1 H tinggi)18+(End)

Bab 93

"Tepuk clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap clap... persetubuhan disertai dengan depresi gadis itu.

Ayam tebal dan panjang terus-menerus ditarik keluar dari rahim gadis kecil yang ketat dan kemudian menabraknya, bermain dengan tubuh lembut gadis itu, membuatnya lebih sensitif untuk mengeluarkan sejumlah besar air mani manis, yang benar-benar menutupi hubungan keduanya. di mana...

"Ugh...Profesor...Aku tidak tahan...Ah...Ini sangat tinggi...Tidak ada lagi...Ah um...Ah..." Gadis itu ditekan di tempat cucian. nampan Di atas, kaki ramping terbuka lebar dengan lemah, dan di antara paha adalah tubuh kokoh pria itu. Pada saat ini, dia terus-menerus

menggoyangkan pinggang dan perutnya di titik akupunktur gadis yang basah, merah dan bengkak dan mendorong ke dalam basah. dan memek yang lengket dan lembut, membuat gadis yang aku rintih lemah dan merintih...

Pria di tubuhnya terus menjilati dan mengisap lehernya sehingga tubuh halus gadis itu bisa meninggalkan jejaknya sendiri, dan tangannya yang besar dan artikulasi tidak sabar untuk meremas payudaranya yang lembut menjadi berbagai bentuk. terus menggerakkan tubuhnya yang halus...

"Mu Mu adalah yang terbaik ... Biarkan profesor bercinta dengan baik ... Tidak akan nyaman jika Anda melonggarkan sedikit ..." Gu Yuhan menggigit telinga sensitif gadis itu, suaranya serak yang dalam penuh dengan nafsu yang kuat ...

Pria yang terkubur di leher gadis itu menghirup aroma unik gadis itu, dan nafsunya yang tinggi bahkan lebih bersemangat ...

Sekali lagi, dia membanting ke dalam vagina lembut gadis itu, mata merah tua pria itu

tersentak tajam, tabrakan sengit menunjukkan miliknya, dan dorongan berat terus mendorong rahim kecilnya. Butuh ratusan kedutan untuk mendorong yang tebal dan menakutkan. benda keluar dari rahim kecil...

"Hmm!" Air mani yang panas dan kental memenuhi rahim kecil gadis itu sedikit demi sedikit, dan semburan yang intens membuat tubuh Yan Mumu berkedut secara sensitif dan mencapai klimaks lagi, matanya yang lembab menatap tekanan pada tubuhnya. apel berguling tanpa sadar dan membuat raungan bernada rendah yang seksi, membuat gadis itu terobsesi dan rela menanggung air mani yang dia

semprotkan dengan keras ke dalam rahim kecil ...

Setelah hubungan seks yang intens selesai, Gu Yuhan dengan puas memeluk gadis itu di wastafel dan mengambil napas dalam-dalam dan beristirahat. Setelah beberapa saat, pria itu memeluk gadis itu dan duduk di toilet putih, dan benda-benda kasar di tubuh gadis itu tidak pernah pergi. ...

"Mu Mu sangat manis, perutnya yang membuncit penuh dengan air mani ..." Gu Yuhan

membiarkan gadis itu berbaring di atasnya, dan tangan besar pria itu dengan nakal menggosok pantatnya yang sangat terbalik, sedikit enggan menyerah Sedikit demi sedikit. sedikit, saya mengeluarkan ayam yang masih cukup bagus bahkan setelah saya ejakulasi ...

"Boom~" Kelenjar besar baru saja keluar dari acupoint merah dan bengkak, dan lubang-lubang kecil yang belum sempat ditutup keluar satu demi satu dari air mani putih keruh, dan mendarat di toilet sedikit demi sedikit di penglihatan manusia. unggul ...

Disertai dengan semburan air mani, dan erangan rendah gadis itu, aliran cairan kuning pucat menyembur keluar seperti semburan ...

"Hmm..." Gadis itu dengan malu-malu membenamkan wajah merahnya ke dada pria itu. Ketika cairan kuning pucat itu disemprotkan, putih keruh di dalam tubuhnya belum sempat keluar ...

Gu Yuhan dengan ringan tersenyum dan mengambil gadis itu dan berdiri, lalu mendudukkannya di toilet, sementara pria jangkung itu memegang ayam setengah keras

dan mengambil nosel kecil di sisi toilet, dan berjongkok secara aktif ...

"Masih ada air mani di dalamnya ... Ayo bantu Mu Mu mengeluarkannya ..." Gu Yuhan tiba-tiba mengangkat bibir tipisnya dan menunjukkan senyum jahat, memegang nosel kecil di satu tangan dan dengan lembut membukanya di tangan lain. acupoint merah dan bengkak disemprotkan ke acupoint yang belum ditutup...

"Ah...." Semburan air yang intens tidak hanya menyemprot ke dalam vaginanya, tetapi juga menyemprotkan klitorisnya yang sensitif, merah dan bengkak. Dia segera menjadi sakit dan mengejang dan menjerit dari sosoknya yang lemah ...