Cuma mau blg kalian akan cinta bgt sama karakter Sean di sequel ini pokoknya nanti😜👍🏻
———
Sean memasuki gedung Starsun dengan menggunakan setelan formal. Gadis itu tak lupa mengenakan kacamata hitamnya, membuatnya jadi sosok yang terlihat dingin. Gadis itu memasuki ruangan meeting tanpa mengidahkan pandangan yang ramai menatapnya.
Ia duduk di salah satu sisi, menatap lurus pada kumpulan orang didepannya. Salah satu dari mereka menatap kagum akan kecantikan Sean yang memasang muka dinginnya, gadis itu terlihat begitu tak tersentuh, mahal, bahkan bagi orang yang biasa dengan bergelimang uang.
Sean membuka kacamata hitamnya, masih menatap dingin kearah para lawan bicaranya. El yang sudah lebih dulu disana memimpin jalannya meeting hari ini dengan khawatir, takut jika artisnya melakukan hal bodoh di tengah meeting seperti walkout, pasalnya sekarang ini bukan saatnya lagi ia melakukan hal bodoh seperti itu. Namanya sedang turun, dan bukan saatnya untuk jual mahal.
"Pertama-tama, kami mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang diajukan. Dan seperti yang sudah diketahui oleh kedua belah pihak, kami dari agency Oceana, menyatakan setuju dengan pengajuan yang ditawarkan, dengan masa kontrak 1 tahun". Ucap El.
Sean menatap sinis kearah orang didepannya. Revano Garsa Louise, sang CEO sekaligus Founder dari brand otomotif tersebut sampai terjun langsung dalam meeting siang ini dengan management Sean.
Apa lagi niatnya kalau bukan berniat mendapatkan Sean kedalam pelukannya?
Gadis itu tersenyum miring, tidak sekalipun menunjukkan wajah yang welcome pada lawan bicaranya. El menyodorkan berkas kerjasama kearah Revano yang sejak tadi tak lepas menatap kearah Sean, seakan tengah meneguk habis pemandangan cantik di hadapannya.
Lelaki di hadapannya tersenyum saat membaca isi perjanjian. "Tidak diperbolehkan menyentuh, dan menemui Oceana diluar dari jadwal yang sudah di set di awal".
El balas menatap dengan senyum tertahan. "Untuk point itu permintaan dari Oceana sendiri".
Sean menyeringai. "I have a lot of other 'schedules'. Belajar dari sebelumnya, banyak yang minta waktu gue diluar dari keharusan kerja".
Revano tidak menyerah, lelaki itu membalas. "Point ini gak ada waktu pertama saya ajuin proposal".
"You got it now, so bear with it". Balas Sean tak kalah pedasnya.
El sampai menendang kaki Sean dibawah meja, takut gadis itu bertindak terlalu jauh. Namun Sean tak bergeming, masih tetap menatap sadis kearah Revano yang terlihat tengah berpikir.
Tak disangka, lelaki itu langsung mengambil pulpennya dari dalam saku dan menandatangani tanpa banyak bertanya lagi. "Ada lagi yang harus saya tau?".
"I don't sleep with my clients". Sembur Sean tanpa basa-basi. Membuat beberapa mata disana membesar.
El kali ini menginjak kaki Sean dan berbisik. "Jangan tolol".
Revano terkekeh. "Right, noted, Lady".
Dengan itu, Sean langsung bangkit sebelum berpesan. "Then it's done. Selanjutnya silahkan bicara dengan management terkait detail kontrak. Permisi".
Gadis itu kembali mengenakan kacamata hitamnya dan dengan santai melangkah keluar dari ruangan. Dalam hati, El tidak tahu apakah harus bertepuk tangan atau meninju kelakuan artisnya yang satu itu.
Tapi perlu diakui, Sean memang jago menjaga identitas 'mahal'-Nya.
———
Ales menghampiri Alinea yang tengah duduk di kursi, hari ini jadwal rutin mereka berkumpul di kantor untuk melakukan meeting. Gadis itu menatap Ales hingga duduk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPARTURE TIME
RomanceSebuah lanjutan perjalanan cinta dari Ales, Captain Pilot penerbangan pesawat komersial ternama dan Oceana, artis kelas dunia mempertahankan cinta mereka. Ditengah cinta yang hampir berlabuh, selalu ada cobaan yang menanti. Entah cobaan itu berasal...