WARNING!!!!
Eps ini ada flashback yang bisa menyebabkan emosi ⚠️ WKWKWKWKKW
———
Angin musim semi di Seoul bertiup dengan cukup kencang, suasananya begitu temaram. Ales menyandarkan kepalanya di dada gadis itu, bergelung manja dalam kenyamanan yang membuat keduanya lupa akan dunia diluar.
"Kamu dulu pernah cita-cita jadi yang lain gak, Les? Selain pilot". Tanya gadis itu.
Ales bergumam sebentar, sebelum bertumpu pada dagunya, menatap gadis bermata tajam yang sedang berbaring bersamanya. "Nggak, saya cuma pengen jadi pilot aja. Kamar saya pun dulu penuh sama action figure dan miniatur pesawat".
Gadis itu tersenyum, menyentuh ikal rambut Ales dan mengelusnya pelan, senyumnya memancarkan ketenangan, membuat Ales ingin mengecupnya. "Kalau kamu, Rea?".
"Aku gak pernah pengen jadi flight attendant, aku sebenernya pengen jadi guru". Ucap Rea.
Kening Ales berkerut. "Terus kenapa jadi FA?".
"Gak tau, tiba-tiba aja". Balas Rea.
Mereka selanjutnya terdiam, menikmati suasana diantara keduanya yang mungkin tidak akan mereka dapatkan lagi di kemudian hari.
Rea menyentuh pipi Ales, memberinya sapuan halus yang membuat lelaki itu sampai terpejam. "Isn't this beautiful? This moment. Andai aja waktu berhenti sekarang, selamanya begini".
Ales tersenyum. "Kenapa harus berhenti? Biarin aja berjalan. Toh kita tetap sama-sama".
Senyum Rea memudar, nampaknya kurang setuju dengan pernyataan Ales tadi. Namun, lelaki itu tidak menyadari, masih senantiasa memejamkan matanya sejak tadi, terbuai dengan sentuhan Rea di kulitnya.
"Kalo nanti saya jadi Captain, kamu akan jadi flight attendant paling ditakutin. Karena saya gak akan biarin siapapun marahin kamu sekalipun kamu salah". Canda Ales, menertawai perkataannya sendiri.
Rea mau tak mau ikut tertawa, tubuh mereka sampai bergetar. "Power abuse itu namanya, Capt".
Ales sontak membuka matanya. "Fuck. That sounds beautiful, comes from your mouth".
"Apa? Capt?". Tanya Rea heran.
Ales bergerak naik untuk memagut bibir gadis itu, begitu terbuai akan cinta yang menyatukan mereka. Rea menepuk pundak Ales saat ia mulai kehabisan nafas. Keduanya kembali tertawa.
"Saya beneran gak sabar dengar kamu panggil saya Capt". Ucap Ales, kini menaruh kepalanya di ceruk leher Rea.
Rea memeluk tubuh polos Ales yang bermanja padanya, senyum tak henti tercetak di wajahnya.
"Nanti kalau saat itu datang, menikah sama saya ya, Rea? Jadi istri saya". Ucap Ales tiba-tiba.
Elusan tangan Rea di bagian belakang leher Ales terhenti, senyumnya resmi hilang begitu saja. Gadis itu tak berani menjawab, dan bersyukur ketika menemukan lelaki itu sudah mendengkur halus, tertidur karena sentuhannya.
Entahlah, sepertinya ini akan jadi hal yang berat untuk mereka berdua, terutama untuk Rea.
———
Sean mengalungkan tangannya di leher Ales, memeluknya manja dari belakang. Lelaki itu tengah duduk dan merokok di area balkon, tidak menyadari kalau gadisnya sudah selesai mandi sejak tadi. Ales langsung mematikan rokoknya ketika gadis itu memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPARTURE TIME
RomansaSebuah lanjutan perjalanan cinta dari Ales, Captain Pilot penerbangan pesawat komersial ternama dan Oceana, artis kelas dunia mempertahankan cinta mereka. Ditengah cinta yang hampir berlabuh, selalu ada cobaan yang menanti. Entah cobaan itu berasal...