Win Crown

41. The Twins

Hessa Aksara Permana dapat dikatakan sebagai ikon Cassanova bagi Garuda High School. Pemuda tinggi itu sudah menjadi sorotan sejak pertama kali MPLS karena mengikuti pertandingan Basket melawan panitia OSIS bersama si Idol Boy GHS, Jeiden, dan cowok baby face, Soni. Sosoknya kerap kali disandingkan dengan beberapa gadis ternama walau berikutnya tetap saja terkubur hanya menjadi kabar abu-abu bagi siswa-siswi Garuda.

Kalau kata orang-orang yang tidak tau, pasti akan muncul pertanyaan. ”Hessa ganti cewek lagi ya?“

Tapi kalau kata Soni yang sudah tau track record pemuda itu sejak kelas sepuluh sih.

”Lo udah ditolak si Mina ya, Sa?”

Hessa menoleh. ”Emang kapan menurut lo gue diterima?”

”Gak pernah sih,” jawab Soni dengan senyum mengembang, ”hidup lo kalau gak gantung ya NT muluk.”

Sebenarnya, Hessa punya dua masalah besar dalam hidupnya. Pertama, ia berteman dengan Jeiden dan Soni yang membuat pemuda itu tanpa sadar mendapatkan embel-embel buaya. Setiap kali kedua orang itu tengah gencar mendekati satu gadis, Hessa akan masuk ke dalamnya sebagai pelengkap dan terpaksa dekat dengan salah-satu teman si gadis incaran ini agar memudahkan aksi keduanya. Yang kedua, ia jatuh cinta pada orang yang salah.

Jika saja pemuda itu mau, ia bahkan bisa mendapatkan sosok pemeran utama pada novel-novel remaja sebagai sosok cowok idaman. Tinggi, tampan, anak basket, sedikit bad boy, kaya, dan lain sebagainya yang menjadi gambaran bagi tokoh utama idaman cewek-cewek SMA. Bahkan, pamornya semakin naik ketika Hessa digosipkan menjalin hubungan dengan salah satu kakak kelas yang menjadi teman dari pacar Jeiden hingga membuat satu angkatan kelas XII mengenalnya.

Tidak berhenti di sana, beberapa waktu lalu, sebelum bersama si cantik visual utama Garuda, Mina, Hessa juga ramai diperbincangkan karena dekat dengan gadis yang digadang-gadang akan meneruskan track visual, Wenny. Jika boleh jujur, segiat apapun Jeiden mencoba menjodohkan dengan model perempuan seperti apapun, Hessa sama sekali tak tertarik. Menurut orang-orang terdekatnya, sudah pasti karena Hessa ditolak.

Tapi menurut orang yang jauh lebih dekat dengannya-

Yessa

Gue denger lo deketin cewek lagi, gue pites ya.

Yessa

Gue yang kena karma goblok!

Yessa

PLEASE LO SUKA LIA YA LIA AJA GAK USAH SOK SOK-AN JADI PENDEKAR BERKELANA CARI BETINA!

Hessa mengernyitkan mata, memandang room chat dengan sang adik aneh, mengapaikan Soni yang sudah berlari lebih dulu ke lapangan mengikuti pemanasan.

Hessa

Diapain lagi lo sama si Jeno?

Yessa

Bangsat!

Yessa

Hessa goblok, tolol, bego!

Yessa

Jemput gue di kelas.

Yessa

SEKARANG!

Pemuda itu menghela nafas panjang, tiba-tiba merasa dejavu dengan kembalinya sikap menyebalkan gadis satu ini. Kenapa hidupnya terasa dipenuhi perempuan-perempuan penyebelakan mulai dari Mama, Yessa, lalu muncul satu lagi Lia. Dan Jeiden berharap ia akan tertarik atau menjadikan perempuan lain sebagai nomor satu yang mungkin justru akan menambah berat kesehariannya? Tidak dulu.