66. Pembuka Keluarga Konglomerat

244 38 9
                                    

Jeiden

Chaer?

Chaerra

Oi.

Jeiden

Di rumah?

Chaerra

Hohoh.

Jeiden

Ke sekolah besok jam berapa?

Chaerra

Anak dance tampil siang, jadi berangkat suka-suka.

Jeiden

Dandan yang cantik.

Jeiden

Gue jemput sekarang.

Jeiden

JANGAN KAYAK GEMBEL.

Chaerra

Hah?

Chaerra yang sudah bersiap tidur dengan selimut tebal membungkus tubuhnya mencapai leher tersentak bangun. Gadis itu membaca ulang chat dari teman sekelasnya dari atas, mencoba mencerna dengan baik maksud dari tulisan Jeiden. Namun percuma, tidak ada lagi balasan dari pemuda itu yang bisa menambah informasi bagi otak Chaerra mengolah pesan yang ingin disampaikan Jeiden.

Gadis itu berdecak pelan, membuka selimutnya dengan sebal. Sejujurnya, ia benar-benar ingin mengenakan kemeja kotak-kotak dengan celana hot pants seperti biasanya setiap kali ia keluar dengan Jeiden. Namun begitu berpikir ulang, tangannya justru meraih dress kuning luntur dengan motif kumpulan bunga mawar dan model lengan terbuka. Tangan lentiknya yang ingin meraih sneakers putih justru berganti pada high hells putih tulang yang hanya Chaerra kenakan untuk acara-acara keluarga.

Ini kan yang Jeiden maksud cantik?

Belum ada genap sepuluh menit, notifikasi ponsel membuat Chaerra yang tengah mengikat beberapa helai bagian depan rambutnya membentuk ikatan di belakang. Gadis itu dengan cepat menyahut aksesoris anting putih dan tas slempang berwarna putih pucat senada dengan kulitnya.

Jeiden

Gue udah sampek.

Jeiden

Masuk gak?

Chaerra

ENGGAK!

Chaerra

JANGAN!

Chaerra

Masuk gue tempeleng muka lo!

Jeiden

Ya udah cepet!

Chaerra dengan langkah pelan membuka pintu kamar, menuruni tangga dengan perlahan takut ujung high heelsnya menimbulkan suara nyaring. Lampu-lampu ruang tengah sudah redup, menyisakan lampu ruang tamu dengan suara televisi menyala. Gadis itu dengan jalan perlahan mengendap-ngendap, membuka pintu bagian depan, melewati kedua orang tuanya yang masih berbincang, bercengkrama akrab saling merangkul satu sama lain.

Win CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang