17 [Pengabdian]

184 31 4
                                    

Ini udah jadi double update, gak rame aku sedih :)Selamat membaca!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini udah jadi double update, gak rame aku sedih :)
Selamat membaca!!

☆*:.。..。.:*☆


Candra takkan selamanya terbit dalam wujud purnama. 

Agnibhaya menyadari satu hal. Waktu perlahan membawanya pergi dari Tumapel. Ingin ia menetap, tapi maharaja seakan tidak ingin membiarkan untuk tetap tinggal sebagai pangeran yang tidak berguna. Tidak dengan menjadi pencuri dan biang onar di pasar, tetapi kembal berdiri sebagai seorang berdarah ningrat yang memiliki tanggungjawab besar dalam pemerintahan.

Biar Agnibhaya jelaskan secara singkat.

Ia pergi ke Daha, menjadi Mahamantri Panjalu, mengabdi pada Mahisa, serta keluarganya. Agnibhaya telah bersumpah atas nama dirinya bahwa abdinya hanya kepada wangsa Rajasa dan bukannya sekalipun titah utama ada pada keturunan Sinelir yang berkuasa saat ini. Ken Dedes mengutusnya untuk pergi menjauhi Tumapel dan melanjutkan perannya sebagai bagian dari wangsa Rajasa yang murni.

Di Panjalu, Agnibhaya mengenal sosok wanita yang dijadikan selir oleh Mahisa. Menjadikan wanita itu temannya serta saudara perempuannya. Agnibhaya menemukan teman terbaiknya, sampai ia pula tahu tangis, sedih, derita wanita itu. Hidup tidak hanya tentang manusia yang berjiwa. Hidup adalah tentang siapa yang mampu bertahan, dialah yang akan menang.

Kinanti, putri Senopati Kebo Paran, selir dari seorang Raja Panjalu, hidup bagai tak bernyawa sebab luka-luka yang terus menganga tanpa obat penyembuhnya.

Satu persatu musibah datang mengujinya. Agnibhaya terheran, mungkinkah gadis itu titisan seorang dewi dengan keteguhan hati tiada tanding. Dia yang kehilangan ibunya sebab bandit yang menyerang. Dia yang kehilangan ayahnya sebab pembunuh yang hendak membunuh Maharaja Ken Arok. Dia yang kehilangan kekasihnya karena sebuah pernikahan tanpa cinta. Dia yang seakan menjadi selir lemah tanpa dukungan keluarga. Bangsawan biasa tanpa cangkang. Tidak ada yang mampu menjamin kehidupannya akan baik-baik. Sebab takdir dipenuhi bara api menyelimutinya.

Suatu ketika, Agnibhaya mengetahui sebuah rahasia terbesar di antara hubungan pernikahan Mahisa dengan Kinanti. Perzinahan yang membawa Kinanti pada jurang tak berdasar takdirnya. Ia mungkin saja jatuh, jika bukan sebab Agnibhaya yang menahan wanita itu untuk berusaha tetap tangguh.

Bayi tak berdosa dalam rahim, takkan mungkin dikorbankan hanya demi penebusan dosa kedua orangtuanya. Sebuah nyawa yang terisi dalam seonggok daging itu berhak melihat indahnya dunia. Walau kegelapan malam itu, adalah awal dari kehadirannya.

Saat Mahisa murka, menyentak dan menekan Kinanti yang tengah mengandung bayi dari saudaranya yang lain. Agnibhaya tahu, semua adalah skandal terburuk yang terjadi pada wangsa Rajasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PARAMITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang